13 | Sisi Lain

212 52 0
                                    

Bagian Tiga Belas

"Sisi Lain."

© 2020

- Kaleidoskop -

"Kalo sakit itu harus ikhlas, karena sakit itu menghapus dosa. Apalagi sakit hati."

Selamat membaca kisah Adel!

SEBUAH handuk yang basah dan dingin karena air diletakkan di atas dahi.

Cewek itu juga mengelap leher dan anggota badan cowok tersebut. Ia menarik nafasnya pelan kemudian menghelanya. Menatap sosok yang kemarin menghilang kini sudah berada tepat di depannya.

Hanya saja, Gahara tidak se-ceria yang Adel temui biasanya.

Cengiran yang menyebalkan itu tak ada, digantikan dengan bibir pucat yang hanya bisa bungkam. Nafasnya naik turun dengan teratur. Suhu badannya sangat panas.

"Kasian banget sih lo, Del."

Bukannya mengasihi orang yang sedang tergeletak sakit. Ia malah mengasihi dirinya sendiri.

Aneh.

Adel memutarkan ingatannya saat ia bertemu Gahara dalam keadaan pingsan tadi. Dengan segera ia memesan taksi online, men-spam kontak Andri agar tidak jadi menjemputnya.

"Eh gini, kawan gue sakit nih tiba-tiba! Gausah jemput gue, nanti gue pulang sendiri pakai gojek. Tapi kalo lo udah keburu jalan, sekalian dong beliin martabak depan komplek. Kalo gak, pempek palembang dekat simpang. Udah yah, bacot mulu nih gue. AWAS AJA GA DIBELIIN!"

Terus dia segera men-spam Maudy dan Azza yang notabenenya sepupu Gahara sendiri. Menanyakan rumah Gahara yang nyatanya dekat dengan sekolah dan termasuk kawasan perumahan elit.

PoNdOk IndAh doNg.

Rumahnya besar sekali yorobun, istana bogor kata Adel. Cuman ya pas masuk, sepi hanya ada pembantu. Adel juga enggak mungkin ninggalin Gahara kan, wong pas dia mau pulang.

Tangannya ditahan sama si Gahara. Pengen gampar tapi lagi sakit kan kasihan. Jadi lah Adel menunggu cowok itu sadar dan hingga Azza ataupun Maudy berkunjung kesini.

"Ma."

Adel tertegun, memandang Gahara yang tampak gelisah dalam tidurnya. Refleks, ia mengelus pelan lengan Gahara. Menenangkannya dari segala ancaman baginya.

Adel memandang langit-langit kamar Gahara yang penuh dengan warna biru dongker. Rumah besar seperti ini hanya diisi oleh pembantu dan anaknya sendiri. Kasihan kan sepi begini.

Adel kira Gahara itu hanya MPO, alias caper banget yorobun. Cuman ya pas masuk ke rumahnya ini. Semua aura mencekam dan sepi membuat Adel tau mengapa.

"Kasihan banget sih lo, Ga."

Black ; Kaleidoskop [1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang