49

446 68 41
                                    


"Herin-ah, mau ku fotokan tidak?"  Tanya Haechan yang berada beberapa langkah di belakang Herin yang sedang memotret jalanan sekeliling menggunakan kamera nya yang ia bawa. 

Kemana Mark dan Koeun?

Mereka sedang mencari tempat parkir. Tadinya, mereka sudah langsung dapat tempat parkir sesampainya di salah satu pusat perbelanjaan dekorasi dan alat-alat rumah tangga, tapi ternyata tempat itu tidak boleh untuk parkir. Herin dan Haechan yang sudah terlanjur turun mobil lebih dulu, akhirnya memutuskan untuk menunggu di luar saja. Koeun sebenarnya juga tadi sudah terlanjur turun mobil, tapi akhirnya dia memutuskan ikut menemani Mark mencari tempat parkir dan menyisakan Haechan dan Herin saja berdua.


Sembari menunggu Mark dan Koeun itulah Herin memutuskan untuk mengeluarkan kameranya dan mengabadikan pemandangan di sekitarnya. Biasa saja memang, tidak ada yang spesial dari pemandangan di sekitarnya itu, hanya jalanan kota yang cukup ramai, tapi Herin tetap memutuskan untuk mengabadikannya karena ia ingin menyimpan sebanyak mungkin momen yang ia habiskan selama mengikuti acara ini lewat kameranya itu.

"  Aku? tiba-tiba?" Tanya Herin balik dengan heran.

" Ya," Haechan mengangguk lalu mengulurkan tangannya, " Coba pinjam kameramu, sepertinya posisimu sedang bagus." Mendengar itu, Herin akhirnya memutuskan untuk menyerahkan kameranya itu pada Haechan, sembari menggoda lelaki itu .

"Memangnya oppa bagus memotretnya?" Herin tersenyum jahil.

"Eh, begini-begini aku tidak kalah dengan Jaemin, ya. " Balas Haechan dengan begitu percaya dirinya sembari menerima uluran kamera dari gadis Seo itu.

" Kau tau tidak siapa yang mengajari Jaemin sampai semahir itu kalau memotret?"

" Siapa? oppa ? " Tebak Herin.

"Bukan, lah. Aku juga tidak tahu "
Jawab Haechan tak terduga dengan santainya membuat Herin langsung tertawa.

"Yah, walaupun tidak sejago Jaemin, setidaknya tidak seburuk Mark hyung lah kalau urusan memotret. " Tambah Haechan membuat Herin semakin tertawa keras.

Pedoman hidup Haechan, dimanapun dan apapun masalahnya, Mark wajib dinistakan.


"Coba hadap sana, aku akan memotretmu dari belakang." Titah Haechan lalu mulai mundur beberapa langkah ke belakang dan mengangkat kameranya, bersiap untuk membidik Herin lewat kamera itu.

"Biar ala-apa ulzzang gitu, loh. "  Ucap Haechan lagi membuat Herin tak bisa menahan tawanya padahal ia sudah bersiap untuk melakukan pose.

" Coba lihat! Coba lihat!" Herin menghampiri Haechan dengan antusias begitu melihat Haechan sudah menurunkan kameranya, yang artinya laki-laki itu sudah selesai memotretnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Coba lihat! Coba lihat!" Herin menghampiri Haechan dengan antusias begitu melihat Haechan sudah menurunkan kameranya, yang artinya laki-laki itu sudah selesai memotretnya.

Love Untold [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang