24

471 76 9
                                    

Pesan baru
+822xxxx (1)

Hina mengernyit menatap ponselnya yang menyala menampilkan notifikasi pesan masuk dari nomor yang tak dikenalnya.

Siapa? malam-malam begini? Ini sudah pukul sembilan malam tapi Hina memang masih di ruang latihan agensinya bersama para anggotanya untuk berlatih.

Perlahan, Hina meraih ponsel yang ia letakkan di atas keyboard lalu membuka pesan baru yang masuk.

+822xxxxx

| Dimana?

Hina semakin mengernyit membaca pesan yang tidak jelas maksudnya itu. Kenapa tiba-tiba orang yang tak di kenalinya itu bertanya ia sedang ada dimana? Jangan- jangan itu dari penguntit?  Hina jadi bergidik ngeri sendiri lalu memilih mengabaikan pesan itu lalu menaruh ponselnya kembali dan berjalan menuju para anggotanya yang sedang menyebar berbaring terlentang di tengah-tengah ruang latihan karena lelah.

Baru beberapa langkah, ponselnya kembali berbunyi. Tapi, kali ini bukan karena notifikasi pesan masuk melainkan panggilan masuk. Hina berbalik, mengambil ponsel yang tadinya sudah ia letakkan. Nomor itu lagi. Ia semakin mengernyit heran, siapa sih orang ini? Akhirnya, dengan takut-takut Hina memberanikan diri untuk mengangkat telfon itu dan dalam hati berdoa semoga itu bukan dari orang yang bermaksud tidak baik.

"Yeobose-"

"Eodi?" Belum selesai Hina berbicara, orang yang menelfon itu sudah langsung menyela. Mendengar suara itu, Hina langsung terdiam. Ia tahu siapa pemilik suara berat ini.

Na Jaemin.

"Darimana kau dapat--"

"Itu tidak penting. Sekarang kau dimana?" Tanya orang itu lagi.

"Aku--hmm-- Tunggu dulu. Kenapa bisa kau tahu nomorku?" Hina malah balik bertanya membuat Jaemin berdecak malas di seberang sana. "Kau lupa kita harus berlatih? Kita bicarakan itu nanti. Sekarang kau dimana? Aku sudah di depan gedung X Academy."

"Apa?!" Semua anggota langsung menoleh ke arah Hina yang spontan berteriak karena saking terkejutnya.

Hina tahu mereka memang harus berlatih tambahan sendiri dengan Jaemin karena pada hari itu Hina mengacaukan latihan. Waktu itu, setelah latihan hari pertama selesai tepatnya empat hari yang lalu, sang pelatih akhirnya memutuskan untuk menyuruh Jaemin dan Hina berlatih tambahan sendiri supaya memperbaiki chemistry  mereka dan memang latihannya di putuskan di gedung X Academy saja mengingat kalau di SM belum tentu setiap hari ruang latihannya kosong dan bisa di pakai. Tapi Hina tidak mengira kalau itu hari ini. Iya sih, waktu itu pelatih mengatakan latihannya bisa kapan saja terserah, menyesuaikan jadwal Jaemin dan Hina tapi apa ini? Hina memang sudah kosong jadwalnya sekarang, tapi tidak tiba-tiba seperti ini juga. Hina kan butuh mempersiapkan hati dan mental.

Dan juga, kenapa Jaemin bisa dapat nomor ponselnya? Setelah keluar dari SM, Hina memang langsung memutus kontaknya dengan Jaemin dan yang lainnya. Ia mengganti  nomor ponselnya dan tidak ada yang tahu kecuali orang-orang yang memang ia biarkan tahu. Sekarang, tiba-tiba Jaemin punya nomor ponselnya lagi, bagaimana ini? Hina kira meskipun latihannya memang mereka berdua sendiri tapi koordinasinya tetap lewat manager masing-masing tidak langsung seperti ini.

"Ma-maksudku. Sekarang juga latihannya?"

"Ya. Jadwal kosongku hanya sekarang."

"Kenapa tidak bertanya dulu? Bisa saja saat ini aku yang ada jadwal, kan." Hina jadi kesal sendiri.

"Memangnya kau ada jadwal?"

"Tidak, sih--"

"Ya sudah. Kenapa di persulit?" Tanya Jaemin ketus. Sejak latihan pertama hari itu, sejak Jaemin keluar mengantar Jihoon lalu datang kembali ia jadi ketus dan dingin pada Hina membuat Hina jadi merasa---

Ah, tidak. Ini memang yang ia inginkan, kan? Jaemin menjauhinya dan bersikap dingin padanya. Ya, itu lebih baik.

"Kau tidak mau?" Tanya Jaemin lagi karena Hina hanya diam saja tak bersuara.

"Kalau tidak mau, ya sudah. Tidak usah latihan. Aku tidak peduli kalau kau di tegur pelatih lagi. Yang tidak profesional kan dirimu. Kenapa jadi aku yang ikut repot seperti ini?"

"Tidak, aku mau,kok. Tunggu disana. Aku di gedung agensi jadi dekat, aku akan datang dalam 10 menit."  Baru saja Hina ingin menutup telfonnya tapi suara Jaemin kembali terdengar. "Tunggu disana. Aku jemput."

"Tidak per--"

Bip. Jaemin sudah memutus panggilan lebih dulu membuat Hina hanya bisa mendengus pasrah.

"Mau kemana?" Tanya Seojin melihat Hina memakai mantelnya dan berjalan menuju pintu latihan.

"X Academy. Latihan untuk KCON." Jawab Hina dengan lesu.

"Eh? semalam ini?"

"Eoh, senior menyebalkan itu bisanya sekarang." Jawab Hina lagi sembari menggerutu.

"Annyeong! Aku pergi." Ujar Hina sebelum menutup pintu ruang latihan.

"Kenapa hanya dia yang latihan? Jihoon dan Junkyu tidak ikut?" Tanya Yubin.

"Jihoon bilang, waktu latihan hari pertama gangguan kecemasan Hina datang lagi jadinya ia kurang fokus dan membuat latihan tidak berjalan dengan baik. Hina jadi harus dapat latihan tambahan." Jelas Seojin.

"Tapi, kenapa Hina eonnie memanggil Jaemin sunbae dengan sunbae juga, ya? Bukankah mereka dulu pernah berteman dekat?" Tanya sang maknae.

"Pernah bukan berarti masih. Kau tahu idol lawan jenis sekarang ini harus menjaga jarak mereka. Apalagi Jaemin sunbae dari grup paling populer sekarang ini. SM pula. Bahkan aku dengar dengan Aespa saja mereka tidak pernah berinteraksi apalagi dengan Hina yang sekarang di YG. Kalau Hina tidak menjaga jarak, ia akan mendapat masalah."


"Ah, untung saja kita tidak harus seperti itu dengan treasure, ya."










TBC--

Pendek dulu aja deh, hehe.

Wayoloh, kenapa Jaemin jadi dingin sama Hina?

Menurut kalian kenapa?




Love Untold [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang