12. He miss her

720 92 9
                                    


Jisung keluar saat mobil yang ia naiki sudah berhenti di depan mini market ke tujuh yang sudah ia kunjungi malam ini. Ya, karena kelakuan random nya yang ingin minum Yogurt merk X yang saat ini sudah mulai langka di Seoul membuat Jisung beserta sang manager yang mengantar harus mengelilingi beberapa mini market yang berada di Seoul malam-malam seperti ini. Dengan mengeratkan mantel, syal yang menutupi sampai separuh wajahnya serta bucket hat nya karena Korea Selatan sudah sudah mulai memasuki musim dinginnya, Jisung memasuki mini market yang memang buka 24 jam tersebut. Jisung langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru mini market saat ia membuka pintu masuk, pandangannya terhenti melihat sesosok perempuan yang tampak ia kenali dari samping. Perempuan yang masih memakai seragam sekolah itu sedang duduk di mini bar mini market yang memang di sediakan untuk para pengunjung. Ia tampak sibuk menulis dengan tumpukan buku di depannya.

"Selamat datang, ada yang bisa kami bantu?"  Tanya sang kasir melihat Jisung hanya mematung di ambang pintu masuk.

Jisung menoleh, memutus pandangannya sejenak dari gadis yang masih tidak menghadiri kehadirannya itu. "Ah, aku mencari Yogurt merk C, apa disini ada?" Tanya Jisung mendekat menuju meja kasir tapi sesekali masih menoleh ke belakang mengamati gadis itu.

"Sebentar, kami lihat dulu ya." Ucap sang kasir lalu berjalan menuju bagian minuman yang terletak di ujung. Sembari menunggu sang kasir datang, Jisung terus mengamati gadis yang sepertinya sedang fokus mengerjakan soal-soal itu. Ya, benar, Jisung yakin itu pasti dia. Ingin sekali Jisung langsung menghampiri gadis itu begitu ia mengenalinya, tapi ia masih ragu.
Jadi, Jisung memilih untuk menatapnya dari kejauhan bersama senyuman yang tanpa sadar perlahan muncul. Sudah lama sekali sejak terakhir ia bisa melihat wajahnya secara langsung seperti ini.

"Maaf, sepertinya stok nya habis." Jisung bahkan tidak menyadari sang kasir sudah sampai di depannya lagi karena masih terus fokus menatap gadis itu. Jisung benar-benar mengamati setiap gerakannya mulai dari dahinya yang mulai mengerut mungkin karena susahnya soal-soal yang sedang ia kerjakan lalu matanya yang mulai sayup-sayup karena mengantuk dan lelah membuatnya mengambil sebotol kopi kemasan yang berada di depannya lalu meneguk habis kopi itu dan kembali berkutat dengan soal-soal di hadapannya sampai tanpa gadis itu sadari, hidungnya mulai meneteskan darah di kertas yang berada di hadapannya. Jisung yang pertama kali menyadari itu langsung terkejut dan sedikit panik apalagi melihat gadis itu yang terlihat biasa saja dan terlihat sedang mencari-cari benda yang dapat ia gunakan untuk mengelap dan menghentikan tetesan darah itu.

"Apakah ada tisu disini?" Tanya Jisung pada sang kasir tanpa memutus pandagannya dari gadis di belakangnya itu.

"Ya, ada." Jawab sang kasir lalu mengambil tisu yang terletak tepat di barisan belakangnya.

"Aku butuh satu." Ucap Jisung lalu mengeluarkan beberapa lembar yang kertas dan menyerahkannya pada sang kasir. Saat sang kasir sudah menyerahkan plastik berisi tisu itu, Jisung langsung bergegas berjalan menuju gadis yang sejak tadi menyita atensinya. Namun, baru beberapa langkah, tangannya ditarik oleh seseorang. Itu managernya.

"Jisung-ah, kau tidak bisa." Cegah managernya yang entah sejak kapan berada di dalam sini. Padahal tadi seingat Jisung managernya itu menunggu di dalam mobil.

"Tapi--dia-" Ucapan Jisung terpotong karena gelengan kepala dari managernya itu. Jisung membuang nafasnya pasrah lalu kembali ke meja kasir.

"Apa ada vitamin?" Tanya Jisung lagi-lagi pada sang kasir.

"Ya, mau yang merk apa?"

"Apa saja, yang terbaik."

"Satu?"

"Satu pack. " Balas Jisung sembari kembali mengeluarkan beberapa uang kertas dari saku mantelnya lalu menyerahkannya pada kasir. Setelah Jisung membayarnya, saat kasir itu menyerahkan kantong plastik yang berisi vitamin itu Jisung tidak langsung mengambilnya dan malah meminta tolong oleh kasir di depannya itu.

Love Untold [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang