O1. Chapter One

497 105 5
                                    

Pandangannya terpaku, kini dia tengah berdiri didepan pagar Mansion mewah milik Keluarga Hwang. Sehabis keluar dari dalam mobil Limosin yang mengantarnya pergi ke sini. Tak berselang lama untuk menunggu, seorang Butler pribadi yang bekerja di sini menghampiri. "Selamat malam, Nona Jung ... Saya adalah kepala pelayan di sini. Anda bisa memanggil saya dengan nama depan, Robert. Baiklah, saya akan mulai mengantar Nona untuk beristirahat malam ini di kediaman utama milik Keluarga Hwang."

Yerinicka hanya diam. Tidak menjawab, juga tidak mengangguk. Sedikit membuat pria yang memiliki status sebagai kepala pelayan tersebut menjadi canggung, dan kehilangan arah. Namun, karena sikapnya yang terbilang diharuskan untuk ramah, membuatnya dengan cepat mencari topik pembicaraan tanpa habis. Dia mengintruksi dua pria dibelakangnya untuk membawa barang Yerinicka, tanpa permisi seakan itu memang kewajibannya.

Dua maid wanita yang lain mulai beralih, berdiri di belakangnya dengan menunduk ke bawah. Dibalik wajah dingin, kosong, dan tak terbaca itu, ada rasa terkejut dan kagum secara bersamaan. Dirinya di sini benar-benar diperlakukan seperti Putri kerajaan. Padahal Yerinicka sendiri tidak ada niatan untuk diperlakukan sebaik ini, ia hanya tidak ingin mencolok, tidak masalah pula meski hanya dianggap sebagai patung mati namun hidup.

"Nona, saya akan menuntun jalan untuk menuju ruangan pribadi anda. Tolong ikut saya," ucapnya dengan seramah mungkin. Tidak kunjung membuka suara, gadis ini hanya mengangguk. Kemudian pagar kembali dibuka, mulai melangkah masuk ke pekarangan luas di Mansion milik keluarga Hwang.

Memasuki rumah utama, benar-benar sangat luas. Meski rumahnya terbilang cukup mewah, namun tidak bisa dipungkiri bahwa kediaman Hwang lebih mewah dan elegan. Mansion dengan dominasi classic modern yang membuatnya terpaku kepada semua benda-benda yang berada disekitarnya. Bukan Jung Yerinicka, sebenarnya.

Kebiasaan yang sangat jarang ia lakukan-ketika berjalan dengan melirik kanan dan kiri. Namun, seakan sangat sia-sia jika tidak dilihat, Yerinicka benar-benar memerhatikan semuanya dengan lamat. Ini memang menakjubkan. Ia menaiki tangga, yang dibalutkan dengan karpet merah maroon yang dominan dengan emas dipinggirannya. Layaknya kerajaan mewah, atau rumah seorang Duke di mana dia adalah Nona didalamnya.

Beberapa pintu mereka lewati, Yerinicka masih setia mengatupkan rahang menunggu sampai ditujuan. Langkahnya terhenti kala melihat Robert didepannya menghentikan langkah. "Selamat malam, Tuan Hwang. Saya tengah mengantar Nona Jung yang baru saja datang menuju ruangan pribadinya." Kedua maid dibelakangnya ikut membungkuk.

Yerinicka diam ditempat. Atensinya terpaku, menatap pria dihadapannya dengan tercengang. Rumah ini beserta isinya, benar-benar membuat kebiasaan yang ia lakukan berubah sebaliknya. Ini bukan sikap Jung Yerinicka sekali. Tidak menjawab, pria tadi mengamati Yerinicka dengan diam, tanpa membuka suara sedikit pun. Raut wajah yang sulit diartikan.

Apakah dia Tuan Hwang yang dimaksud adalah, calon Suamiku? Banyak hal yang tidak diketahui olehnya. Namun suara yang keluar dari mulutnya benar-benar membuat Yerinicka seketika semakin menjadi tercengang. "Hadiah yang diberikan Kakek untukku ... Adalah dia?" Awalnya sulit untuk dimengerti, namun selepas itu Yerinicka bisa menebak apa yang terjadi.

Pria ini memang benar, calon Suaminya. Jelas saja berbeda dari ekspektasi. Sangat aneh, bahkan sangat melenceng dari gambaran sketsa dipikirannya. Ia pikir, Tuan Hwang yang dimaksud adalah sosok pria yang memiliki perawakan tidak ideal-bahkan sangat jauh. Memiliki usia yang terpaut jauh darinya, wajah yang tidak muda lagi.

Namun, entah kenapa rasanya sangat aneh. Tuan Hwang yang dimaksudkan benar-benar diluar ekspektasi. Memiliki kulit maskulin, sangat indah untuk dipandang. Yerinicka akui, paras yang dimiliki Tuan Hwang ini tidak bisa diragukan. Sangat adiwarna, yang bisa saja membuat wanita mana pun berlabuh kepadanya. "Menarik juga. Antarkan dia ke ruangannya, layani dengan baik hingga hari itu tiba." Selepas mengatakan itu, pria tersebut berjalan melewati Yerinicka, namun tatapan keduanya sempat tertahan.

"Nona ... Ayo, kembali ikuti saya. Ruangan anda berada di depan sana, di samping ruangan Tuan Hwang." Gadis itu kembali menoleh ke depan, mengangguk. Entah bagaimana jadinya, tapi jika dilihat dari cara pria tadi bersikap, Yerinicka cukup bisa menilai Tuan Hwang adalah pria baik. Meski entah bagaimana kedepannya pria itu memperlakukan dirinya, tapi ia juga peduli untuk Yerinicka dilayani dengan sebaik-baiknya.

Tidak masalah meski harus tidak dipandang, atau hanya angin biasa yang lewat. Tidak apa-apa, selama dirinya aman berada di sini. "Sudah sampai, Nona. Anda bisa meminta kedua Maid ini untuk membantu." Yerinicka mengangguk, tidak perlu lama segera memasuki ruangan kamar tanpa berkata apapun. "Selamat malam, Nona," ucapnya sebelum benar-benar pintu kamar tertutup rapat.

•••

Kalau ditanya apa yang akan Yerinicka pilih ketika dia harus memilih antara tinggal di kediaman Hwang atau Rumahnya. Maka dengan senang hati, ia akan menjawab; Kediaman Hwang. Selain kenikmatan yang ia dapatkan-termasuk dibantu ketika mandi, layaknya Tuan putri yang dimanjakan. Dia juga bukan orang yang lagi membuat semua penghuni rumah melirik kearahnya. Yerinicka hanya ingin satu, hidup tenang tanpa menjadi perhatian orang lain.

Banyak hal yang sudah ia lewatkan, dua puluh dua tahun, ketika ia lahir dan tumbuh dewasa dengan penuh penekanan dan penusukan dibelakangnya. Hatinya sudah mati rasa, seolah perasaan sedih, dan bahagia bukan lagi perasaan yang harus ditunjukkan dengan ekspresi.

Banyak faktor yang membuatnya seperti ini. Yang lebih menyakitkan adalah, kematian sang Ibu, dan Ayah yang semakin ke sini semakin tidak peduli padanya. Jika warisan adalah hak miliknya, tapi dengan senang hati Yerinicka akan menyerahkan semuanya kepada Ibu tiri dan kedua saudarinya. Bukan merasa tidak hak, namun dia sama sekali tidak peduli soal itu. Cukup jangan buat keributan, dia hanya benar ingin merasakan ketenangan, dan hidup tentram. Tanpa ada rasa khawatir dan waspada yang selalu menjadi topeng sehari-harinya.

Mungkin saat ini masih abu-abu. Entah bagaimana dan apa yang akan terjadi padanya, tapi untuk saat ini ia masih bisa bernapas lega-setidaknya sejauh ini. Sang Kakek benar-benar menjualnya. Tidak ada ekspresi yang harus ditunjukkan, baik sedih, kecewa, maupun bahagia. "Jung Yerinicka adalah boneka, yang tidak memiliki perasaan dan emosi didalam dirinya." Masih teringat jelas perkataan sang Ayah pada malam itu. Benar-benar dimanfaatkan, dan dia memanfaatkan dengan baik.

Seseorang memasuki kamarnya, kemudian membungkuk didepan. "Selamat malam, Nona. Maaf mengganggu waktu anda, tapi Tuan Hwang meminta anda untuk bertemu dengannya." Yerinicka mendongak, banyak pertanyaan yang tertuju pada diri sendiri. Ada masalah apa hingga dia ingin bertemu denganku? Tidak banyak bicara. Seperti yang dikatakan oleh rumornya, Yerinicka dari keluarga Jung yang tersohor, adalah orang yang tidak punya emosi-atau jarang yang menunjukkan emosi?

Dia hanya mengangguk, namun juga tidak beranjak dari posisinya yang tengah bersimpuh diatas sofa-membuat Maid tersebut menjadi canggung sendiri. "M-maaf, Nona ... Apakah anda akan p-pergi?" tanyanya dengan sedikit nada gugup. Namanya Yuna. Pelayan pribadi yang akan bekerja untuk Yerinicka untuk mulai saat ini. Dia berdiri dari tempatnya, kemudian menatap Yuna kembali. "Aku ... Pergi."

Selepas pergi dari ruangan kamarnya, Yuna terpaku sendiri. Perbuatannya memang tidak sopan, namun Yerinicka tidak menggertaknya sama sekali. Suara majikannya tadi ... Itu benar-benar sangat indah, lembut, dan halus. Yuna pikir, jika dia bernyanyi, pasti itu akan sangat enak didengar. Tidak salah, Yuna memang merasa tertarik kepada Yerinicka sejak awal. Ketika semua orang menganggap gadis itu aneh, berbeda dengannya, Yuna terlalu merasa bahwa Yerinicka adalah yang terbaik. Dipandang dari sisi mana pun, Yerinicka adalah keturunan keluarga Jung. Keluarga tersohor yang melahirkan penerus dengan 'kesempurnaan' yang memukau.

[]

Remorse ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang