O23. Chapter Twenty Three

313 80 2
                                        

Ketika di dalam sana suasana ramai nan mengagumi karena Taehyung dan Alice bersama. Maka, di sini kebalikannya. Yerinicka duduk layaknya ratu yang tengah memerintah, bersimpuh di atas singgasana berbalutkan emas, di atas rambutnya juga ada mahkota yang disetiap sisinya terdapat permata yang mahal. Anggap saja begitu. Nyatanya, Aein pun menunduk takut meski hanya mendongak dan menatap matanya beberapa detik.

Kakinya bertumpu di atas kaki yang lain. Tangan kanannya mencekik leher gelas menggunakan jari telunjuk dan jari tengah. Sengaja untuk hari ini memakai gincu merah, ingin terlihat tidak kalah mendominasi dibandingkan Aein. Dagunya dinaikkan, tatapan angkuh melirik dari ujung mata. "Kenapa tidak meminum tehnya?" Wanita yang masih mampu sok arogan dihadapannya, mendongak, menatap penuh kebencian.

Yerinicka terkekeh sinis, sebelum kembali membuka suara, "tenang saja ... Aku tidak berniat membalas dendam. Apalagi sampai menaruh racun di dalamnya, cara bunuh-membunuhku tidak murahan seperti itu, bila perlu aku langsung saja menusukkan garpu kepada matamu, benar?" Ucapan yang diakhiri dengan senyuman mengejek. Sangat jelas sekali bagainana mimik wajah Aein yang mematung ditempatnya.

"Jadi langsung pada intinya saja. Alaasanmu itu apa, Kim Aein?" Helaan napas pelan terdengar, Yerinicka meletakkan gelas yang berisikan jus jeruk di atas meja. Melipat tangan didada, dan bersangga ke belakang kursi. Menutup matanya dengan tenang, seolah memang siap mendengar beribu-ribu alasan dan bantahan dari Jung Aein. "Omong kosong apa itu? Heh ... Apakah kau pikir kau memiliki kuasa banyak, setelah menikah dengan Tuan Hwang? Kau lihat sendiri, bukan? Pria itu mencintai orang lain, bukan dirimu!"

Yerinicka mengangguk setuju, kemudian menjentikkan jarinya kepada Aein. "Aku tahu, tapi pembicaraan kita tidak begitu. Tentu saja aku memiliki banyak kuasa, sekarang siapa pun itu, akan aku taklukan, termasuk calon suamiku sendiri," balasnya seraya tersenyum kecil. Cantik dan menghanyutkan di sisi lain. Aein menggigit bibirnya kencang, bukan mimpi indahnya berbicara dengan Yerinicka.

Dan lagi, Yerinicka juga memang hadir di dalam hidupnya untuk menyebarkan mimpi buruk kepada wanita itu. "Jadi Aein, kau ingin bagaimana? Hebat sekali, sukses membuatku masuk ke dalam permainanmu. Oh, bisa jadi kau yang terjebak dalam permainanmu sendiri? Setelah Ibu dan Kakekku, siapa lagi orang yang akan kau bunuh? Ayahku? Dan mengambil semua kekuasaan keluarga Jung? Ingatkah kau, kalau Ayahku mati semuanya akan menjadi milikku juga? Kenapa tidak membunuhku langsung saja?"

Tersenyum santai, ketika melihat perubahan ekspresi Aein yang benar-benar terkejut. Petir di siang hari yang Yerinicka timbulkan cukup menarik, bukan?

"Apa maksudmu? Kenapa kau selalu menuduhku seperti itu? Bagaimana mungkin aku membunuh sahabatku sendiri---"

"Apa tadi katanya? Sahabat ya ... Ah, iya sahabat. Kalau memang kau sahabat yang baik, kau tidak mungkin menjadi saksi bisu pembunuhan Ibuku secara langsung---ralat, kau yang membunuhnya. Dan kau juga sudah seringkali mengunjungi Mansion kami hanya untuk bertemu dengan Ayahku. Kalian memang akrab dan akur, namun aku tidak tahu kalau Ibu sampai-sampai mengizinkan---yang katanya sahabat---naik ke atas ranjang bersama Suaminya sendiri?" Gotcha! Apakah kali ini lemparan panah itu tepat sasaran lagi? Woah ... Menyenangkan sekali.

Yerinicka menunjukkan senyuman penuh kemenangan. Sangat angkuh sekali, memijit pundaknya pelan. "Jangan terkejut begitu, tenang saja, coba untuk santai Aein ... Nikmati hidup bahagiamu untuk terakhir kalinya."

"K-kau! Aku memang tidak membunuh Ibumu sungguh! Aku juga tidak mungkin bersama Ayahmu---"

"Kau pikir aku bodoh? Setelah kematian Ibuku, kenapa Ayah langsung membawamu ke Mansion kami? Mungkin saja pembunuhan ini memang sudah di rencanakan oleh kalian 'kan? Aku memang ingin memakimu saja, untuk Ayahku ... Itu urusan nanti." Yerinicka kembali mengakhiri ucapannya dengan senyuman tipis dibibir. Anggap saja hanya dia seorang yang sangat bahagia ketika menjabarkan semuanya.

Remorse ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang