O15. Chapter Fifteen

337 92 10
                                    

Melepaskan erak di empu. Meski begitu, Yerinicka akui dirinya memang memiliki rasa kepuasan lain di pikiran---selepas mendeportasi Martha yang memang diam-diam selalu menguntitnya, entah itu mendengarkan apa yang dia bicarakan dengan Yuna, seorang diri, mau pun dengan Hwang Taehyung. Hingga gadis itu benar-benar memastikan lebih dulu, menunggu keputusan final Taehyung untuk menikahinya. Dengan begitu, hingga adikara yang ia miliki akan semakin kuat, cukup untuk memggulirkan ayahnya dan Jung Aein.

Tidak sama seperti apa yang orang-orang pikirkan. Sememangnya, Jung Yerinicka itu orang yang selalu menyelidik lebih dalam. Cerdik, cerdas, dan licik secara bersamaan. Lihai mempermainkan ekspresi, emosi, juga orang lain. Tengah duduk bersandar di atas sofa berwarna violet kesukaannya. Dia memanggil Yuna untuk medekat, melirik kearah wanita itu yang sibuk menyulam disebelah sana. "Ada apa, Nona?"

"Ambilkan aku kopi. Ingin minum, haus." Mengindahkan, Yuna mengangguk seketika. Namun masih diam, hingga Yerinicka mendongak dan menatapnya secara langsung. "Kenapa diam?" Yuna mengernyitkan dahi, sebelum terkekeh pelan dengan nada canggung. "Kukira Nona memang salah bicara, bukankah anda biasanya minum teh, ya?" Yerinicka mengedikkan kedua bahu, kembali kepada tindakan bersangga santainya seperti semula.

"Setiap hari dicekoki oleh teh yang membuatku muak. Apalagi tawar, sangat tidak enak. Bawakan aku kopi, sekarang." Tenang namun tetap mendominasi, membuat Yuna dengan segera mengangguk patuh, lalu menghilang dari balik pintu ruangannya. Mengangkat sebelah kaki kepada kaki lainnya, menjadikan kedua tangan sebagai tumpuan kepala.

Hingga suara pintu ruangan kembali berdecit pelan---pintu berumur tua yang masih kokoh. "Sudah lagi? Kenapa cepat sekali, bukankah jarak dapur dan---"

"Ini aku." Yerinicka membuka kedua matanya, duduk tegak untuk mengubah posisi seperti semula. Dahinya mengernyit, kala melihat Hwang Taehyung tengah berdiri di depan sana. "Ah, kau, ya ... Ada apa? Kau masih membutuhkanku?" Pria itu mengangguk sebentar, sebelum melangkah mendekat dan duduk disampingnya. "Hei, sejak kapan aku menyuruhmu untuk duduk? Berdiri!" Taehyung mendecak kesal, sebelum akhirnya mengalah dan menurut untuk kembali berdiri.

"Ada apa kemari?" Matanya memicing, mengintimidasi wajah elok milik Yerinicka yang seperti---tengah memiliki kuasa besar. "Ini rumahku. Aku bisa ke mana saja se-sukaku, kenapa kau mengatur?" Gadis itu mendongak lagi, sebelum memutar bola mata jengah dan bertopang dagu. "Tapi ini wilayah kekuasaanku, Tuan Hwang. Bagaimana pun juga kau tetap ingin menikahiku, bukan? Dan aku akan mengambil alih sepenuhnya atas hak ruangan ini." Dia menghela napas kasar. Bagaimana pun juga, Taehyung memang membutuhkan Yerinicka untuk tetap disampingnya. Apa pun yang terjadi.

Sebelum berbicara, pria itu tetap bersemayan disamping Yerinicka---hingga membuatnya lagi merasa dongkol. "Hanya sebentar, setelah itu aku akan pergi. Aku hanya ingin menanyakan sesuatu, aku dengar dari Robert, kau mengusir salah satu pelayan yang melayanimu. Apa itu benar?" Yerinicka hanya mengangguk mantap sebagai jawaban. Terlalu tenang, namun bisa menusuk kapan saja.

"Kenapa kau melakukan itu? Aku tidak pernah mengira bahwa Yerinicka Jung akan berubah secepat ini," sarkasnya dengan seringaian penuh dibibir. Yerinicka mengedikkan bahu acuh, "tidak tahu ... Kenapa, ya? Atau bisa jadi, sikapku yang seperti ini memang sudah dari sananya? Bagaimana kalau selama ini aku hanya bersandiwara saja?" Perkataan yang dilontarkan dari bibir itu membuat Taehyung termangu, sulit untuk menguasai segala tentang gadis ini.

Pertanyaan bertubi-tubi yang diucapkan, membuat Taehyung hanya diam tidak menjawab. Terkekeh sumbang, Yerinicka tersenyum selepasnya. "Untuk pernikahan kita ... Akan diundur hingga satu minggu ke depan." Yerinicka naik turun mengangguk-angguk. Sudah pasti ini akan terjadi, tidak masalah ... Yang terpenting keputusan Taehyung tidak mengubah semuanya---termasuk membatalkan pernikahan. Meski rasanya mustahil.

Tentu saja begitu. Yerinicka sendiri tahu, mereka menikah untuk saling menguntungkan. Dia akan mendapatkan kekuasaan yang besar, dan Taehyung yang menyembunyikan fakta soal dirinya dengan Hwang Alice. Bodoh kalau Yerinicka tidak tahu, hanya saja masalah pria itu dengan Alice, Yerinicka terlampau tidak peduli. Toh, dia juga tidak mencintai pria ini. Seakan haluan hidupnya hanya satu---untuk balas dendam atas kematian orang-orang sekitarnya, dan semua kesamarataan yang tidak didapatkan.

"Ngomong-ngomong ... Untuk soal kemarin, sebenarnya, kau tahu apa soal aku dan ... Alice?" Boom! Ini yang Yerinicka inginkan. Hwang Taehyung masuk ke dalam perangkapnya, berhasil. Gadis ini menoleh lagi, kemudian memiringkan kepala. "Pokoknya, tahu semua," jawabnya asal. Taehyung memberengut, Yerinicka memang sungguh-sungguh sukar untuk diartikan. Tanpa menjawab kembali, Yerinicka mengalungkan kedua lengannya ke belakang leher Taehyung, nyaris membuatnya tergemap seketika.

Gadis itu mendekat, dengan tatapan nakal dia meniup perlahan bagian leher belakang Taehyung. Ada sesuatu yang merangsang, membuat Taehyung segera melepaskan tangan yang mengalung tersebut, menghimpit tubuh Yerinicka hingga keduanya benar-benar berada diposisi yang sangat ambigu. Taehyung memejamkan matanya, bersiap semakin mendekat kepada Yerinicka. Namun tangannya segera menahan birai pria tersebut. "Enak sekali kau. Bibirku itu ilegal, tidak boleh dikecup sembarangan."

Tangan kanannya mendorong salah satu bahu Taehyung ke belakang, hingga membuatnya tersadar akan hal gila yang baru saja akan dilakukan. "Itu adalah jawaban, Hwang." Taehyung berkejap-kejap, sebelum mengamati Yerinicka dengan amatan sulit diartikan. "Maksudku ... Aku tahu soal kau dan Alice, soal tadi. Kalian pernah melakukannya berdua ... Tidur bersama," lanjutnya dengan senyuman lebar dibibir. Sangat puas sekali, momen di mana Taehyung diam terpaku karenanya.

Kembali melekati, membisikkan sesuatu dengan vokal yang analitis. "Sekarang, kau berada di bawah kuasaku. Kita saling menguntungkan, bukan? Meski aku memintamu untuk menikah kembali, sekali pun dengan Alice---sepupumu sendiri. Tapi, posisiku di sini harus tetap aman. Harus." Termangu sekejap, sebelum menyambut dengan senyuman kecil. "Tentu. Tidak akan, posisimu aman. Dan aku tak hendak menikah kembali, apalagi dengannya. Kita tidak pernah apa yang gadis bodoh itu lakukan."

Yerinicka mengernyitkan dahi. "Seperti ... Mengecoh?" Taehyung naik turun mengangguk-angguk. "Tapi kau berhasil membawa gadis bodoh itu ke atas ranjangmu, Hwang." Dibalas olehnya dengan kekehan pelan. "Kau belum pernah melakukannya?" Yerinicka menggeleng cepat. "Aku gadis baik-baik," balasnya dengan santai.

"Kau ingin aku menyentuhmu? Untuk pertama kalinya." Dia menyeringai, tersenyum sinis setelahnya. Yerinicka mengerlingkan mata jengkel. "Ayo buat kesepakatan. Kau tidak boleh menyentuhku ketika kita sudah menikah sekali pun, terkecuali jika aku yang memulainya lebih dulu."

Taehyung melenggut. Suka sekali. Apalagi membahas tentang seperti ini, lagi kembali membuatnya memukau. "Terdengar tidak adil sekali, Yerinicka Hwang ... Tapi, aku tidak mem-permasalahkannya untuk sekarang. Sesuai katamu tadi, aku berada di bawah kuasamu. Jadi kau yang harus memulai dan mengendalikan aku." Yerinicka tersenyum senang, penuh kemenangan dan keangkuhan didalamnya. "Kau sudah terjerat didalam genggamanku." Taehyung lagi-lagi hanya menyengguk, mengiyakan.

Sangat indah jika hidup dengan otoritas seperti ini. Menyenangkan sekali bagi Jung Yerinicka, semuanya akan dimulai. Segera.

[]

Remorse ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang