O16. Chapter Sixteen

359 92 23
                                        

Jung's Residence, Summer, 19XX

Terkadang, Nyonya dan Nona dari kalangan elite, selalu mengadakan agenda sosialita kelas atas ketika musim panas. Di mana beberapa bahan obrolan yang akan menjadi pendekatan di antara semuanya. Kendati topik pembicaraan yang memojokkan orang lain tanpa perasaan simpati. Tentu saja, klan Jung yang tersohor selalu memulai semuanya dengan baik. Mengadakan acara sosialita kelas atas didalam Mansion mewahnya.

Ainsley Varhowxie, yang kini berganti nama menjadi Jung Ainsley selepas dipersunting oleh Jung Yo Hwa---Anak dari kepala keluarga Jung saat ini. Meski usianya yang menginjak empat puluh tiga tahun, dan memiliki dua orang putri, paras adiwarnanya tidak akan pernah memudar. Selalu menjadi bahan pembicaraan akan kecantikan dan keelokan dirinya.

Di dalam aula berskala luas nan lebar ini, beberapa orang tengah beramah-tamah---membuat satu bundaran kursi dan meja penuh dengan rekannya tanpa ingin bergabung dengan orang luar. Birama alunan nada yang membuai seisi ruang dan menggema. Beberapa juga tengah berdansa di tengah lantai tarian bersama pasangannya. Ingar-bingar seolah mendominasi suasana di sini.

Bidang datar yang panjang hampir memenuhi lebar ruangan nan terjajar dipinggiran aula. Di atasnya terdapat beberapa dessert, dan minuman untuk menjadi teman ketika acara di mulai. Juga sama dengan kursi yang terisi penuh di sini, Jung Ainsley tersenyum senang ketika beberapa tamu menyambutnya. "Ibu, kau senang?" Pertanyaan retorik yang terlontarkan, membuatnya menoleh, melirik kearah Areuna dengan satu anggukkan.

Hingga mata gadis itu berbinar-binar dibuatnya. Sangat cantik, Jung Ainsley itu seperti malaikat pelindungnya. Ketika masa kecil kelam di panti asuhan yang sangat balam-balam. Hanya tangan Ainsley yang terulur kearahnya, membawanya ke dunia baru dengan kehidupan yang lebih---bahkan sangat layak. Ketiganya tengah duduk bersama. Ada Jung Ainsley, Jung Yerinicka, juga Jung Areuna. Seperti keluarga bahagia yang sesungguhnya.

Suara lain ikut menimpali, sama seperti biasa, akan ada seseorang yang menghampiri untuk menyambut si Nyonya rumah. "Senang bisa datang ke acara yang diadakan di sini, terima kasih telah mengundang saya, Nyonya Jung." Ainsley berdiri ditempatnya, wanita itu tersenyum lebar dengan kedatangan---yang katanya sahabat bersama pelukan hangat.

"Kenapa ber-terima kasih? Kau yang mengusulkan untuk mengadakan acara ini kepadaku. Terima kasih juga, ya ... Aku senang banyak orang yang datang." Kim Aein, mengangguk beberapa kali dengan senyum setengah di bibir. "Tidak masalah. Sudah sepatutnya mereka menghargai Nyonya besar Jung, benar 'kan ... Ainsley?" Wanita ini naik turun mengangguk-angguk, masih dengan menggenggam kedua lengan Aein erat. Yerinicka yang hanya duduk diam, dan memerhatikan ekspresi Kim Aein yang sesikit risih menatap sang ibu. Diam-diam gadis itu mengepalkan jemarinya hingga memutih.

Menurutnya, Kim Aein adalah iblis yang bisa menghancurkan ibunya kapan pun yang ia mau. Entah apa maksud yang terselubung, ketika wanita itu meminta Ainsley untuk mengadakan acara sosialita kelas atas seperti ini. Jung Yerinicka tahu semuanya---hubungan yang membuat dia dengan sang ayah merenggang karena wanita ini, Kim Aein.

Jung Yo Hwa memang berselingkuh dengan Kim Aein. Bahkan ketika Jung Ainsley masih benar-benar ada di tengah mereka. Layaknya orang bodoh yang tidak tahu-menahu soal apa pun. Ingin mengatakan segalanya, semua bukti-bukti yang sudah dikumpulkan untuk dilaporkan kepada sang ibu. Namun, masih ada yang bisa dipertahankan selama semuanya belum terlambat.

Atensinya melirik kearah samping kanan, di mana Areuna---adik angkatnya yang masih mendambakan kedua orang tua yang utuh. Yerinicka sudah menyesal pernah lahir di sini, di dalam keluarga ini. Tapi, Areuna dan ibunya adalah orang-orang yang sangat berharga. Melebihi apa pun, Yerinicka berani bertaruh segala sesuatu untuk keduanya. Bahkan rasa kebencian yang ia pendam seorang diri. Hingga hujung mata yang masih melirik kearah Aein, yang berbisik pelan kepada Ainsley. Lalu keduanya mengangguk, pergi dari sana.

Remorse ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang