O2. Chapter Two

444 106 7
                                    

Kedua individu tengah saling berhadapan. Salah satunya tengah mematikan putung rokok dan meletakkanya diatas meja begitu saja, dan satu yang lainnya tengah memerhatikan dengan santai. "Sebenarnya, Hwang Taehyung. Gadis tadi itu ... Dia menarik 'kan?"

Dia hanya diam. Pria itu kemudian terkekeh pelan, entah menertawai siapa-tapi memungkinkan menertawai diri sendiri. "Aku tidak percaya, pria tua itu bahkan mengatur hidupku. Dengan siapa aku harus menikah, dan dengan siapa aku harus hidup." Lim Jungkook, namanya. Pria itu tidak menjawab, masih mengamati sahabatnya dengan diam.

"Bahkan kau tahu, bagaimana rumornya kala gadis Jung itu baru saja ditinggalkan oleh Tunangannya setahun yang lalu. Bukankah begitu menyedihkan?" Hwang Taehyung melanjutkan. Tidak ada yang spesial dari keduanya, hanya dua pria keturunan dari keluarga kaya, yang berbeda hanya satu. Hwang Taehyung adalah boneka sang Kakek, dan Lim Jungkook adalah orang yang berdiri sendiri.

Jungkook melirik sekilas, kemudian kembali membuka suara, "kalau begitu aku benar-benar bersyukur. Aku bisa hidup semauku, dan bersanding dengan siapa saja." Keduanya saling terkekeh, ketika mengingat apa yang dikatakan Jungkook sangatlah aneh. "Benar, kau bisa tidur dengan siapa saja meski sudah memiliki Istri. Sangat mudah sekali menjadi dirimu, tapi kau juga sangat gila di sisi lain."

Banyak hal yang mereka bicarakan untuk seterusnya. Bukan pembicaraan yang serius, hanya melepas rindu dengan kawan masa kecil, dan berakhir dengan pamitan. Lim Jungkook pergi pamit undur diri dari ruangannya, kini pikiran Taehyung kembali melayang kepada gadis Jung yang baru datang tadi malam.

Sesuai seperti rumor-meski pria ini tidak pernah mementingkan hal seperti itu-Jung Yerinicka adalah gadis tanpa emosi didalamnya. Ada ketentraman yang dia lihat, baguslah, dengan begitu dia tidak akan menyusahkan. Pintu ruangannya terbuka, menampakkan sosok Butler kepercayaannya yang berdiri di depan sana. "Ada apa, Tuan memanggil saya?" Ia bertanya, selepas membungkuk.

"Panggil dia untuk menemuiku segera." Seolah mengerti, Robert mengangguk, kembali membungkuk dan pergi dari ruangannya. Ada sesuatu yang ingin Hwang Taehyung lakukan. Pertama-tama adalah, mengenal orang seperti apa Jung Yerinicka. Akan sedikit sulit, mengetahui gadis itu pandai menyembunyikan semuanya dalam diam. Baik ekpresi dan emosi.

Pertama yang ada dibenaknya ketika bersitatap dengan Jung Yerinicka adalah; seperti apa gadis ini? Namun semuanya terjawab, benar-benar sulit untuk diartikan. Gadis yang dipanggilnya beberapa menit lalu, kini sukses berdiri tegak dihadapannya. Sangat sopan, dengan balutan piyama yang menutupi seluruh tubuhnya, ia membungkuk. Sangat anggun.

Hwang Taehyung penasaran, tatapan kosong yang ditunjukkan kepadanya sangatlah misterius-membuat pria ini ingin tahu lebih dalam soal Yerinicka. "Duduklah di sana. Itu kosong, dan kau tidak dilarang melakukan apapun. Ini juga akan menjadi rumahmu," ucapnya tanpa dibalas dengan satu patah kata, seolah perintah yang dengan segera dikerjakan.

Taehyung tertegun, menatap Yerinicka yang tanpa berkata langsung melangkah dan duduk di hadapannya. Benar-benar tak tersentuh. Taehyung jadi berdecak kesal sendiri, sudah meruntuhkan ego-nya untuk bersikap ramah, dan berbicara lebih banyak kata untuk Yerinicka-namun gadis itu yang seolah acuh tak acuh.

Gadis itu duduk di sofa samping Hwang Taehyung-tentu berbeda tempat. Tidak berkata sama sekali, ia hanya menatap pria ini dengan tatapan kosong. Sengaja, Taehyung tidak membuka suara dan menunggu Yerinicka bertanya. Namun nihil, membuat gadis ini untuk berbicara memang sangat se-sulit itu. "Kau mau tahu kenapa aku memanggilmu ke sini?" Akhirnya, lagi-lagi dia yang memulai percakapan.

Yerinicka mengangguk kecil, kemudian semakin menatap lekat kearah Taehyung, yang membuat pria itu sedikit merasa canggung. Tidak sedikit orang yang akan merasa sungkan ketika ditatap olehnya, benar ... Yerinicka itu memiliki aura yang berbeda. Taehyung mendesis pelan, "kalau penasaran kenapa tidak bertanya? Aku tidak akan memberi tahu jika kau tidak bertanya."

Baik Yerinicka maupun Taehyung hanya saling melempar tatapan. Tidak ada yang membuka suara pada akhirnya. "Kenapa memanggil?" Yerinicka sendiri selalu merasa aneh, banyak sekali orang-orang yang penasaran dengan suaranya. Seakan memaksa untuk dia berbicara, padahal memang sama sekali tidak berminat untuk melangsungkan percakapan. Dia hanya ingin mendengarkan.

Ditempatnya, Hwang Taehyung tersenyum puas-membuat pesonanya semakin bertambah bekali-kali lipat. Tidak bisa dipungkiri, Yerinicka yang mengamatinya ikut sedikit terbuai oleh pesona yang dimiliki pria ini. Sangat elegan dan tampan, perpaduan yang cocok. "Tidak ada. Hanya membahas sesuatu yang tidak penting." Jung Yerinicka mengangguk, kembali menatap Taehyung dengan lekap. "Kau tidak bertanya lagi apa yang akan kita bahas?"

Helaan napas kasar mencelos dari mulutnya. Taehyung merasa sudah frustasi meski baru beberapa menit berhadapan dengan Yerinicka. Menyebalkan, namun juga rasa penasarannya masih belum habis. "Membicarakan apa?" Alunan birama indah gadis dihadapannya membuat Taehyung menutup kedua mata. Pria itu bersandar ke belakang sofa, melipat tangan di dada. "Pernikahan kita. Kau bilang, kau hadiah dari Kakekku 'kan? Yah ... Hadiah menggiurkan tidak boleh ditolak secara mentah-mentah."

Yerinicka masih diam. Tatapan kosong yang sama sekali tidak ada emosi didalamnya. Seolah jiwa yang tiba-tiba menghilang, tengah pergi meninggalkan raga entah ke mana. Benar-benar seperti boneka hidup, yang hanya mampu berjalan dan bergerak. Dia mengangguk pelan-pelan, seolah tubuhnya akan hancur jika bergerak secara brutal. " ... Baik." Taehyung kembali membuka mata, menatap gadis itu dengan sedikit kerutan di dahi.

"Apakah sistem dalam percakapannya buruk? Apakah aku perlu memperbaikimu, Agar kau bisa berbicara dengan satu kalimat yang panjang," pria ini kembali berganti posisi, meletakkan kedua tangannya diatas paha, "apakah kau rusak? Huh ... Aku tidak menyukai robot yang rusak, apa aku perlu mengembalikanmu untuk di benarkan?" Jung Yerinicka sendiri terkejut-namun tidak diperlihatkan secara jelas dengan ekspresi. Mungkin saja pria ini-Hwang Taehyung, baru saja mengira bahwa dia adalah robot? Baguslah, setidaknya dengan begini pria itu akan merasa bosan dengan dirinya, dan berhenti untuk mengusik.

Maka dengan cepat, Yerinicka naik turun mengangguk-angguk, menciptakan atmosfer keheningan di antara keduanya. Hwang Taehyung diam sejenak, selepas beberapa detik berlalu, dia tertawa terbahak-bahak. Seakan benar-benar ada yang sangat lucu dimatanya. Mengatur suaranya kembali dengan cara berdehem, kemudian merapikan dasi yang ia kenakan. "Maksudnya, kau ingin aku mengembalikanmu ke tempat produksi semula?" Seakan layaknya robot sungguhan, Yerinicka menggelengkan kepala.

Bukan itu maksudnya. Dia hanya ingin Taehyung menganggapnya membosankan, lalu memilih untuk mengacuhkan dan meletakkannya di kediaman belakang. Tanpa dikunjungi oleh Suaminya atau bahkan diusik. Dengan begitu semuanya akan baik-baik saja, kan? Yerinicka juga akan mengizinkan Hwang Taehyung untuk memiliki Istri lain. "Lalu? Kau ingin aku melakukan apa untukmu?" Taehyung mengangkat sebelah alisnya, tengah mengajukan permintaan untuknya, namun juga terkesan seperti meremehkan.

Masa bodoh dengan itu. "Hanya dua. Abaikan aku, dan jangan menganggapku ada. Sebagai jaminannya, aku mengizinkanmu untuk kembali menikah." Benar-benar jawaban yang gila. Taehyung terkesiap ditempatnya. Sebenarnya apa yang gadis ini pikirkan? Justru dengan begini, membuat pria itu semakin penasaran, dan membuatnya ingin mengatahui soal Jung Yerinicka lebih dalam.

[]

Remorse ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang