Musim sudah mulai berganti. Butuh kesabaran yang banyak untuk mempersiapkan kehancuran seseorang, begitu pun juga Yerinicka. Apalagi dia bukan orang yang memiliki bawahan yang bisa diatur sesuka hati. Kembali seperti prinsipnya di awal, akan berdiri sendiri untuk menuju apa saja yang ia inginkan. Tentu tanpa bantuan orang lain.
Mansion Hwang tengah sibuk saat ini. Bahkan sangat-sangat sibuk. Beberapa orang yang bekerja di dalamnya tengah mempersiapkan dekorasi, makanan, dan kebutuhan pesta. Sosialita kelas atas. Yerinicka hanya tidak ingin menghapus namanya sebagai bagian dari keluarga Jung. Setidaknya, meski sang kakek sudah tidak ada lagi, bukan berarti gadis ini menyerahkan semuanya kepada Aein. Tidak akan pernah.
Kalau membutuhkan hiburan, coba kita lihat bagaimana ekspresi Jung Aein saat ini ketika menerima surat undangan dari Yerinicka. Terkejut, senang, kagum? Tentu saja Jung Aein pasti senang 'kan? Ya, itu harus ....
Meski niat awalnya untuk menghancurkan, tapi Yerinicka masih mementingkan kebahagiaan Aein untuk hidup. Karena menurutnya, sebentar lagi hidup wanita itu tidak akan bertahan lama untuk merasakan kebahagiaan. Selagi bisa bahagia, kenapa harus disia-siakan, benar? Oke ... Yerinicka terkesan kejam, tapi tidak apa-apa.
"Nona cantik sekali!" Yerinicka hanya tersenyum untuk menanggapi salah satu Maid yang berbicara dengannya. Gadis itu mengamati semua pekerja yang tengah mendekor ruangan ini. Tepatnya dia berdiri di atas seraya berkeliling melihat-lihat. Semuanya sudah sempurna, harusnya. "Ah, Yuna ... Apakah kau sudah menyiapkan apa yang aku mau?" Yuna yang berdiri di samping Yerinicka, seketika mengangguk antusias. "Tentu sudah." Gadis itu ikut mengangguk beberapa kali, kemudian melayangkan ibu jarinya kepada wanita tersebut.
"Kerja bagus."
"Terima kasih, Nona."
Kembali melirik ke arah depan. Sebelum suara yang menyahut memecahkan keheningan. "Lama tidak bertemu, Kakak. Kita tinggal satu atap, tapi kenapa tidak pernah bertegur sapa, ya? Aku juga jarang melihat kalian." Dia menoleh sekilas, kemudian kembali memandang lurus seakan tidak ada apa pun yang terjadi.
Merasa diabaikan, gadis itu kembali membuka suara untuk memancing Yerinicka. Senyuman licik tercetak jelas dari sudut bibirnya, "kupikir kau memang terlihat iri kepadaku. Kenapa begitu? Apakah karena Kak Taehyung---"
"Sedang apa kau di sini? Aku adalah Nyonya rumahnya. Datang ke pesta lebih awal, bahkan belum dimulai itu sama saja dianggap kurang sopan." Yerinicka kembali menatap Alice dari atas hingga bawah, meremehkan. "Kau di anjurkan untuk datang telat, Alice. Seperti Cinderella yang merebut hati Pangeran saat pertemuan pertama. Lalu selepas itu merebut semua perhatian orang-orang karena keanggunanmu." Ucapannya diakhiri dengan senyuman kecil. Namun akan berbeda ketika diamati dengan baik-baik.
Dahinya berkerut, terlihat sangat jelas kalau gadis itu kebingungan dengan perkataannya. Yerinicka itu, sesuatu. Mustahil kalau segala omongannya tidak mengandung arti, pasti ada niat terselubung didalamnya. Seakan itu juga menunjukkan bahwa---jangan pernah main-main terhadapnya.
Senyuman iblis yang masih terpampang. Kemudian menepuk pundaknya beberapa kali. "Kembalilah ke kamarmu, kalau sudah mendengar keributan dan keramaian. Kau bisa keluar dan datang, aku menuntutmu sebagai penghibur untuk hari ini, Alice. Hibur mereka dengan bakat dan kecantikanmu." Yuna yang mendengar itu hanya diam, terperangah sebenarnya. Sedikit menyeramkan ketika Yerinicka berbicara dengan pandangan kosong kepada gadis dihadapannya. Masih tidak mengerti dengan apa yang dibicarakan.
Hwang Alice merengutkan wajah, kemudian pergi dengan tatapan angkuh dari sana. Yerinicka melipat tangan didada, memiringkan kepala sedikit dan tersenyum senang. "Setelah Aein, apakah aku harus menjadikan Alice sebagai target kehancuran selanjutnya?" Yuna menggeleng tidak tahu, kala pertanyaan itu memang dituju kepadanya. "Asalkan jangan saya saja yang menjadi target." Yerinicka terkekeh geli ketika mendengar jawaban dari Yuna. "Tidak mungkin. Aku selalu menghargai orang-orang yang bersiap menjadi pembantuku. Seseorang yang berdiri disebelahku selama perjalanan beresiko tinggi ini terjalankan. Dan bersiap untuk terjun dengan kesengsaraan bersama. Aku jamin hidupnya aman tentram."
Yuna tersenyum, mengangguk. "Tentu, Nona. Anda bisa berbuat apa saja, ketika saya pergi meninggalkan Nona. Saya janji akan selalu berada di sisi Nona!" Ini yang Yerinicka inginkan. Satu orang kepercayaan, dan juga cerdas seperti Yuna. "Kalau tengah mengerjakan perintah dariku, dan bersangkutan dengan Aein ... Jangan pernah menundukkan kepala di hadapannya. Sesungguhnya, kau lebih tinggi dibandingkan wanita itu." Sekali lagi, Yuna hanya mampu mengangguk sebagai jawaban.
Apakah semuanya akan dimulai? Tentu saja. Sekarang sudah saatnya, setelah beberapa lama Yerinicka menunggu. Dan inilah waktu yang tepat. "Pergilah ke kamarmu. Kau bukan pelayanku untuk hari ini, tapi sahabatku. Berganti pakaian dan bergabunglah di pesta." Yuna mendongak dengan mata yang melebar, kemudian tersenyum senang setelahnya. "N-nona, terima kasih!" Yerinicka mengangguk, kemudian mengibaskan tangannya---untuk memberikan arahan agar segera wanita itu pergi bersiap. Dengan pandangan berbinarnya, Yuna pergi pamit dari sana.
•••
Sedikit canggung. Meski beberapa orang sudah mulai berdatangan, namun mereka tidak juga menurunkan rasa waspadanya. Tidak bebas, seperti terkekang ketika pandangan yang menangkap batang tubuh Yerinicka. Gadis itu mendecak kesal, membuat Taehyung yang duduk di sampingnya mengernyitkan dahi. "Ada apa?" Yerinicka menoleh, tersenyum dan menggelengkan kepala. "Tidak ada. Tapi selepas Ibu tiriku datang, kau harus melakukan sesuatu untukku. Saling membutuhkan, benar?"
Taehyung mengernyitkan dahi. "Tentu, aku akan melakukan apa pun untukmu. Tugasku apa?" Dengan senyuman senang penuh kemenangan, akhirnya Yerinicka mengangguk setuju. "Ah ... Sepertinya Ibu kesayanganku sudah datang?" Pandangannya diarahkan ke arah Jung Aein, yang tengah mengapit lengan bersama suami juga anaknya. "Oh wow ... Apakah mereka benar-benar keluarga bahagia? Berani sekali melupakan aku. Menurutmu, Taehyung ... Apa yang harus kulakukan, ya?"
"Untuk apa?"
"Menghancurkan mereka," balasnya dengan asal. Kemudian berdiri dan menatap Hwang Alice yang baru saja datang dari pintu utama, beberapa pandangan menatap ke arahnya dengan pandangan kagum. Gaun yang diberikan Yerinicka untuk gadis itu sangat cocok, dia akui Alice memang cantik, meski sebenarnya dia lebih cantik. "Waktu yang pas. Taehyung, aku mengenalkanmu secara resmi kepada Alice, pergi berdansa dengannya. Sekarang juga." Awalnya ada keraguan di sana, sebelum mengangguk ketika menyadari bahwa ini tugas yang diberikan Yerinicka kepadanya.
Seakan memang penuh kuasa, Yerinicka bisa memerintah siapa saja sekarang. Sekali pun itu Hwang Taehyung. Senyumnya merekah lebar, ketika tatapan orang-orang yang mulai menatap pasangan Taehyung dan Alice di depan sana. Untuk masalah ini, Yerinicka tidak ingin berurusan. Itu akan berakibat fatal kepada hatinya---jika menonton tarian keduanya hingga selesai. Mengangkat dagu angkuh dan penuh dominasi secara bersamaan, melangkah penuh kuasa dan menghampiri Jung Aein bersama keluarganya yang lain.
"Langsung kepada inti, aku ingin berbicara dengan Madam Aein Jung." Tanpa berbasa-basi lebih banyak, gadis itu menarik lengan Aein dengan cepat, pergi meninggalkan tempat utama. Sempat memberontak, namun tenaganya tentu lebih sedikit dibandingkan Yerinicka. Gadis itu sukses menyeretnya masuk ke dalam taman yang sudah disiapkan Yuna. Tentu saja ini termasuk dalam skenario yang direncanakan. "Duduklah, Madam. Aku ingin membicarakan sesuatu."
"K-kau ... Apa-apaan ini?"
Maniknya berkeliling, kemudian kembali menatap gadis dihadapannya dengan tatapan aneh dan meremehkan. "Apa-apaan kau bilang? Tentu saja ... Kita akan membicarakan masalah dulu, ketika kau---bersama Ibuku dengan posisi yang sama seperti ini," jawabnya seraya diakhiri terkekeh pelan.
Jung Aein hanya mampu untuk bungkam. Terpaku ditempatnya. "Jung Yerinicka ... Kau salah paham, a-aku tidak membunuh Ibumu."
"Omong kosong, Kim Aein."
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Remorse ✔️
FanficSemua orang bisa merasakan yang namanya putus asa. Seolah jalan hidupnya tidaklah kembali berguna. Yerinicka Jung. Gadis keturunan Korea-Belanda, yang di 'jual' oleh Kakeknya sendiri kepada Matheo Alderado-memiliki nama Korea sebagai Hwang Taehyung...
