24. Mau Percaya Atau Tidak, Terserah!

2.2K 123 0
                                    

Happy Reading

Aldi melakukan perjalanan ke bandara, sebelumnya dia ingin menanyakan keadaan Vino. Dia menelpon Mbak Ros terlebih dahulu, karena Aldi tidak mau ngomong sama Rayna. Bisa kena jurus satu andalan seribu nanti.

Aldi menelpon Mbak Ros dan belum di jawab juga. "Kenapa ini? Kok di telpon belum di angkat juga." Aldi memencet teleponnya sampai berkali-kali. Akhirnya ada suara deru napas dalam-dalam, membuatnya kaget.

***

Rayna mengernyitkan keningnya dan mbak Ros, menunjukkan handphonennya kalau yang menelpon adalah Tuannya sendiri.

"Sini mbak, biar saya saja yang angkat! Dari tadi nelpon terus kok." Mbak Ros menyerahkan handphonennya dan Rayna yang mengangkat teleponnya.

"Assalamu'alaikum..." Dengan deruan napas Rayna dan memijit keningnya.

"Waalaikumsalam, gimana Vino-nya udah makan kan? Jangan sampai dia telat makan pokoknya! Kalau nanti pulang, Vino kurus... Siap-siap aku gerogoti kamu sampai jadi rempeyek nanti pokoknya." Ucap Aldi dengan mengepalkan tangannya.

"Eeh, kok gitu mas... Bukannya kamu udah mengatur semuanya, mempercayai aku untuk menjaga Aden Vino... Kamu yang ngomong tadi, aku mau rekam tadi nggak jadi. Kalau nggak percaya juga nggak papa, terserah mas lah,aku nggak susah-susah kan nanti kalau kamu nggak percaya sama saya." Ucap Rayna mendulang Vino, Vino main ke sana-ke mari, jadinya Rayna sedikit kesusahan. Nggak tau apa istrinya lagi kesulitan gara-gara anaknya?

"Iya nanti kalau aku sudah pulang, tapi Vino kurus atau apapun itu... Jangan salahkan aku ya! Jaga dia baik-baik pokoknya, sebentar lagi sampai di bandara. Aku percayakan sama kamu kecuali barang ku yang ada di kamar! Ngerti!" Ucap Aldi dengan tegas dan memutuskan sambungan sepihak.

"Hm, gini nih, kalau punya suami. Langsung di matiin seenaknya saja, iya aku akan menjaga anak mu. Bukannya nanti kalau pulang, anakmu bisa jadi besar seperti apa itu ya?" Rayna menghalusinasi sampai kejauhan dan tidak sadar kalau makanan Vino belepotan kemana-mana.

"Nona... Non, apa nona sadar?" Tanya mbak Ros dengan mengambil Vino dan memindahkan Vino ke atas karpet.

"Nonnnnn...." Panggil mbak Ros dengan keras karena terkejut, kalau makanan Vino kena tubuhnya sampai benar-benar lengket sekarang tubuhnya.

"Astaga, maaf mbak... Maaf kalau tadi ini apa?"

"Udah lah Non, mbak mau mandi dulu daripada badan jadinya lengket semua. Nona jaga Aden Vino dulu! Jangan di bawa kemanapun!" Rayna melengos dan bos sama anak buah, sama-sama ngangkang. Nggak percaya sama Rayna.

"Iya udah sana! Biar saya yang ngurus, daripada kamu... Kamu cuma jaga Vino aja, gajinya besar banget... Mending aku jadi babbysitter kalau kayak gitu."

Mbak Ros berjalan ke kamarnya, sedangkan Rayna melihat Vino yang sudah memainkan makanannya.

"Aduh Vino, kamu ini..." Rayna mengangkat tubuh Vino dan mengambil tisu basah untuk membersihkan sereal yang menempel di badan Vino.

"Jangan nak! Ini udah kotor, nanti kalau Papi liat bisa marah, bunda bisa di marah sama Papi."

Haha... Vino tertawa riang dan menjambak rambut Rayna.

"Jangan nak! Bunda nggak kuat nak, kamu nakal juga nich... Bisa Bunda bicarain sama Papi kamu kalau udah pulang dari Jepang nanti."

Tetapi, jambakannya nggak kuat dan membuat Rayna sedikit meringis karena anak ini cukup merepotkan baginya.

"Astagfirullahalazim, jangan gitu kamu Rayna! Kalau kamu kayak gitu, artinya kamu nggak ikhlas mengurus anak ini. Yaudahlah daripada bapaknya nanti ngamuk-ngamuk, mending di ajak jalan-jalan aja lah." Gumam Rayna dengan mencubit pelan pipi bakpao Vino dan Vino yang ngakak, bukan Rayna-nya. Malah sekarang yang di jadikan bahan mainan adalah Bundanya.

"C-il-uk, b-a..." Ucap Vino dengan terbata-bata dan tertawa. Rayna terkejut dengan perubahan Vino yang sekarang.

"Kamu udah pandai bicara nak! Wah, bisa jadi bahan konten kalau kayak gini... Nambah uang dan penghasilan daripada kerja sama bapaknya, mening buat youtube terus upload kegiatan anak dari seorang pengusaha sukses di kota ini, pasti nanti banyak subscribe terus viewersnya setiap hari akan nambah..." Rayna membuka aplikasi youtube tapi dia pikir kembali.

"Nanti kalau anak ini jadi bahan konten, bisa marah nggak ya Papinya, aku nggak mau kena amukannya, setiap saat pasti amukannya kemana-mana." Ucap Rayna di dalam hati.

Bersambung...
Jangan lupa pencet Vote dan Komentar Positif☺🤗❤

Hehehe... Terima kasih atas semua dukungan teman dan kakak-kakak semua yang sudah mampir 🙏💕



Anakku Anak Dari Suamiku |TAMAT|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang