8. Perasaan Hati Seorang Ayah

5K 261 3
                                    

Aldi menghujani ciuman ke pipi Vino dan Vino terkikik geli,

"Iya sayang nanti dulu ya, papah mau ada urusan dulu." Ucap Aldi dengan meletakkan Vino ke ranjang, tetapi Vino tidak mau lepas dari gendongan sang papah. Vino menangis dan Aldi menggendongnya kembali.

"Iya uuhh cup-cup sayang nak, iya papah gendong ya. Ya udah kita ke bawah," Ucap Aldi membawa Vino keluar dan bibirnya sudah terasa kering.

"Yuk kita ke bawah dulu ya!" Aldi masuk ke lift dan Vino bingung karena masuk ke dalam lift.

"Aduh anak papah kenapa ya?" Sampailah di lantai bawah dan Aldi keluar dari lift. Aldi membawa Vino ke taman bermain, Aldi meletakkan tubuh gempal Vino di kolam bola. Vino tertawa dan Aldi tersenyum.

"Yang kamu apa kabar di sana? Anak kita di sini sudah besar, sekarang aku baru merasakan bagaimana menjiwai seorang ayah yang baik untuk anaknya? Aku tidak pernah memerhatikan anak kita selama kamu di panggil Allah SWT, kenapa aku selama ini aku tidak akan menikah kembali? Karena kamu adalah wanita yang aku cintai seharga dan semati hidup aku yang, kamu adalah istri berharga yang dari dulu kamu selalu menemaniku sampai kamu melahirkan anak kita yang. Walaupun aku telah lalai merawat Vino yang, aku berjanji untuk seterusnya aku akan merawat Vino sampai Vino umurnya sudah matang yang." Ucap Aldi di dalam hati dengan mengelus kepala Vino.

"Maaf Tuan, di ruang tamu ada Tuan besar dan Nyonya besar. Tuan," Ucap Pak Yuda dengan menunduk dan Aldi mengangguk. Pak Yuda pergi dari pandangannya,

"Ada apa papah sama tante itu ke sini ya?" Aldi melamunkan tidak biasanya papah dan mamah tirinya ke sini karena selama Aldi tidak mau menyetujui syarat papah dan mamah tirinya, sebab di jodohkan dengan orang tuanya. Orang tuanya tidak menganggap Aldi sebagai anaknya lagi karena tidak mau di jodohkan oleh orang tuanya.

"Yuk sayang kita ke depan dulu!" Aldi mengangkat badan Vino dan membawa Vino ke depan.

Papahnya duduk di sofa, Amar Akmal Pramudana adalah ayah dari Aldi dan Sintia Putri Pramudana adalah ibu tiri dari Aldi. Ibu kandung Aldi sekarang belum di temukan sama sekali keberadaannya.

"Apa kabarmu sayang?" Tanya Sintia dengan tersenyum dan menggendong alih Vino. Tapi Aldi tidak memperbolehkan dan Aldi memanggil babyy sitter Vino.

"Mba Ros, ini bawa Vino main ya." Vino di ambil alih Ros

"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi. Tuan," Ucap Mbak Ros dengan pergi menggendong Vino.

"Hebat ya kamu Aldi, kamu saja tidak percaya sama mamahmu sendiri." Ucap sinis Sintia dengan melipatkan tangannya di dada.

"Ada apa kedatangan kalian ke sini? Saya tidak mau ada kalian kalau cuma bertanya tentang perjodohan." Ucap Aldi dengan duduk di kursi sofa dan Amar tidak berbicara sama sekali.

"Ternyata di depan banyak pengawal ku yang sudah di sakiti oleh pengawalmu ya ternyata," Aldi menunjuk ke wajah Amar yang sebagai papahnya sendiri.

"Heh kamu kurang ajar ya sama orang tua, kita itu juga orang tua kamu. Bukannya kamu dulu lahir dari perut mamah dan benih dari papahmu. Tapi apa balasannya sekarang?" Ucap Sintia dengan keras, supaya Amar marah kepada Aldi.

"Iya aku anak kurang ajar, sebab kalian menjodohkan aku sama orang yang aku tidak sukai. Papah juga dulu seperti itu terpaksa karena perjodohan kan, karena itu kamu tidak pantas untuk di sebut mamah. Karena tante sudah membohongiku, aku sudah mengungkapnya terlebih dahulu sebelum kalian membongkarnya. Papah juga kenapa mau di jodohkan dengan tante yang B***t ini, papah juga dulu cintanya sama mamah bukan sama tante yang b***h ini. Cuma numpang hidup aja," Karena Aldi sempat mencari tau latar belakang Sintia ini.

* Bersambung *

Selanjutnya ya jangan lupa vote dan komen yang positif ya. Wkwkwk...

Anakku Anak Dari Suamiku |TAMAT|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang