41. Masalah Papah Aldi

1.6K 73 0
                                    

Keesokan harinya Rayna menopang tubuh Vino, sambil berdiri dan bermain-main.

"Rayna..." Seru mamah dan mamah menghampiri Rayna dengan membawa makanan untuk Vino.

Kemarin pun pulang sudah jam malam, dan itu waktunya sudah istirahat. Aldi bersama papahnya sedang main bulu tangkis di taman samping rumah.

Dan Vino sekarang sudah nyaman dengan bundanya.

"Mah, ini jagain dulu Vino-nya! Aku mau buatkan jus wortel dulu buat mas Aldi. Dan Papah mau di buatin apa mah? Biar sekalian aja." Tanya Rayna dengan menawarkan, kasian mamahnya bolak-balik ke sana-sini.

"Jangan nak! Papah sukanya racikan mamah, jadinya nanti nggak pas gimana gitu. Papah nggak suka, nanti malah ke buang. Udah capek-capek buat, malah ke buang." Mamah pasti sudah terlanjur segitu cintanya sama papah, dan papah sama.

"Iya mah, kalau begitu aku ke dapur dulu ya mah." Ujar Rayna, mamah pun mengangguk dan fokus terhadap cucunya.

Rayna berjalan ke arah dapur, dan menemui Papah Aldi bersama Aldi lagi berbicara. Tetap saja papah Aldi masih tidak suka dengan menantunya satu ini, namanya Rayna. Dan bukan dari itu, papah Aldi juga sudah mencari seluk beluk dari keluarga Rayna.

Ternyata adik tiri Rayna telah di penjarakan oleh papah Aldi, karena kasus penggelapan dana perusahaan di kantor papah.

"Di, kamu sekarang juga tinggalkan Rayna! Papah minta kamu untuk tetap tinggal sama papah dan mamah Di." Ujar papah dengan memohon dan Aldi tetap untuk berjuang demi rumah tangganya bersama Rayna. Walaupun bersinggungan dengan restu dari papahnya sendiri.

"Nggak pah, aku tetap akan bersama Rayna. Mau papah nggak merestui aku dan Rayna untuk menjalankan rumah tangga. Aku tetap akan pertahankan, papah itu sudah egois dengan keputusan papah sendiri. Coba aja papah itu buka itu otaknya, biar adem sedikit dan bisa menerima apa yang ada." Ucap Aldi, membuat emosi papah terpancing.

Papah Aldi membogem dengan satu pukulan, dan Rayna lah yang menjadi pelindung untuk Aldi. Dia menghalangi jalan untuk papah. Dan Rayna yang kena bogeman papah.

"Mas, aku mau pergi. Jangan cari aku lagi! Aku juga titip pesan jika ada apa-apa, jangan cari aku juga!" Ucap Rayna dengan lugas.

Dia pun lari ke kamar, sedangkan papah Aldi tertawa di dalam hati.

"Pah, papah itu sudah keterlaluan. Itu menantu sendiri pah," Mamah tiba-tiba datang dan papah menghela napasnya.

"Mah, aku mau nyusul Rayna dulu." Ucap Aldi, dan mamah mengangguk.

Mamah menjewer telinga papah, dan papah menusuk tajam-tajam dengan tatapan matanya.

"Mah, coba kamu itu buka sedikit aja. Cari itu seluk-beluk dari keluarga Rayna. Mamah nggak tau aja, papah itu udah berharap menerima. Tetapi apa? Mamah tetap memilih. Papah sih nggak dari awal," Ujar papah dan berdiri, berjalan ke dapur.

Mamah membuntuti papah, dan mamah sesekali berdecak.

"Pah, coba ingat-ingat! Kalau Aldi itu memilih Rayna bukan sekedar untuk di jadikan istri. Tetapi, teman sehidup dan semati pah. Kasian anak kita, butuh pendamping hidup bila sewaktu-waktu membutuhkan." Ucap mamah dengan keras.

Dan papah membalikkan badannya.

"Mah, papah itu sudah memberikan beberapa cara agar merestui mereka. Tetap papah tidak akan setuju, karena keluarganya membuat papah harus membangun kembali proyek tersebut. Papah heran sama mamah, kenapa menantu seperti itu di bela. Bukannya di buang, malah di bela." Mamah semakin kesal, dan melempar bantal ke arah papah.

Anakku Anak Dari Suamiku |TAMAT|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang