2. Menemukan Bayi

7.1K 447 5
                                    

Aldi pun memerintah pengawalnya dan anak buahnya untuk mencari anaknya.

"Semuanya, harus mencari anak saya dalam jangka waktu nanti malam. Kalian semua udah membawa anak saya, ke hadapan saya juga. Jika tidak kalian harus menanggung akibatnya." Ucap Aldi dengan dingin dan membuang wajahnya ke hadapan yang kosong.

"Baik Tuan," Ucap serempak mereka.

"Gimana ini? Aku mau cari kemana coba? Tanya mama sama bunda nanti mereka akan khawatir. Ya udah cari sendiri saja sampe ketemu." Aldi pun berjalan ke arah mobilnya yang di depan teras dan membuka handle pintu mobil. Aldi pun menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Seraya melihat-lihat samping jalan, siapa tahu ketemu itu anak kandung.

Iya tidak mungkin ya, kalau tidak ketemu nanti ujungnya meski diceramahi panjang lebar dalam mimpinya yaitu istrinya yang sering datang ke mimpi Aldi.

***

Rayna makan di kantin. Rayna sedang memilih-milih makanan dan pada akhirnya seperti biasanya. Ada nasi uduk, tempe orek, sambal tomat, telur balado, ikan lele goreng dan lalapannya.

Setelah selesai memesan, dia melangkah balik ke meja makannya.

Rayna pun duduk dan ada seseorang lelaki tampak dengan pakaian khasnya di kantor yang menghampiri Rayna.

"Hai, Ray. Apa kabar?" Ucap Adit.

"Baik," Jawab singkat Rayna.

"Oh iya, nanti malam kamu kemana?" Tanya lagi Adit (Bendahara kantor D berbeda dengan kantor yang dinaungi oleh Rayna sendiri).

"Ngga kemana-mana,"
Adit pun senang dan berbunga-bunga hatinya karena nanti malam adalah malam minggu.

"Oh iya, kalau begitu nanti malam kita jalan aja. Kan malam minggu, jadi kita jalan-jalan kemana begitu." Ucap Adit dengan tersenyum.

"Ngga ada waktu pak. Saya mau ada acara keluarga nanti malam." Ucap Bohong Rayna karena nanti malam dia malas untuk ke mana-mana apalagi dengan orang yang pdnya dengan Rayna.

Adit terlihat tersenyum palsu.

"Begitu ya, ya udah lain kali aja. Kalau begitu aku permisi mau ke ruangan ku dulu." Ucap Adit dengan meninggalkan Rayna yang masih mengunyah makanan.

"Itu setiap hari cuma ke sini mau ngajakin jalan-jalan aja. Kesal deh," Keluhnya sampai ada penjualnya yang mendekati Rayna sehingga dia merubah raut wajahnya, tersenyum.

Dibalas oleh penjualnya, Sama-sama ramah ternyata dan penjualnya segera kembali ke tempatnya lagi karena ada beberapa pembeli yang belum dilayani.

Ia pun menyumpalkan nasi sampai mulutnya penuh dengan makanan dan tidak lupa mengisinya dengan air jeruk yang diisi oleh es mengambang-ngambang itu.

Ia tidak terlalu lama untuk menghabiskan waktunya buat makan beginian.

Dengan begitu habislah makanan tersebut yang sudah di lahap habis oleh Rayna.

Setelah selesai Rayna, membereskan piringnya dan bersendawa pelan.

Biasa, makhluk hidup butuh bersendawa dan ia menatap ke arah lain.

Dimana kumpulan para pembeli yang berebut antrian, ia menggelengkan kepala.

Tidak terlalu ia pikirkan sekarang, lalu ia bangkit berdiri untuk membayar biaya makanannya yang sudah masuk ke perutnya.

Akhirnya bisa mengganjal perutnya yang sedari tadi meronta-ronta untuk minta makan.

Rayna pun berjalan menuju ke toilet untuk membasahi wajahnya agar tidak mengantuk, jika orang Indonesia kalau habis makan ya ngantuk rasanya sekalian di buang air kecil.

Karena sudah di ujung, makanya harus dikeluarkan.

Tiba-tiba tak sengaja,samar mendengarnya ada suara tangisan bayi dan Rayna masih mendengarkannya fokus sampai ia menghentikan air krannya.

"Kok perasaanku ada seseorang bayi yang menangis kencang, ya." Duga Rayna, yang akhirnya pun masuk ke dalam toilet dan benar saja dugaannya.

"Astagfirullahalazim, bayi siapa ini?" dengan begitu Rayna mengangkat bayi tersebut dari kotamadya dan ada beberapa pakaiannya di dalam tas yang terbuka sedikit.

Terkejut, kaget reflek saja dia menenangkan bayi itu dengan sayang dan mengeluarkan dari dalam kamar mandi beserta teman-temannya yang diketahui dekat dengan bayi ini.

Ia melihat ada kertas yang kondisinya lusuh di atas tas.

Rayna pun memegangnya.

"Siapa ya kok naruh bayi di sini." Dengan begitu Rayna membuka suratnya.

Tolong jaga bayi ini dengan baik-baik. Siapapun itu karena anakku cuma mementingkan pekerjaannya. Sampai tidak pernah ingin menikah kembali. Jangan buang bayi tersebut dan itu cucuku. Jaga cucuku dengan penuh kasih sayang dan mudah-mudahan kamulah yang pantas untuk menjadi ibu untuk cucuku.

               Nama bayi ini :
    Alviano Akmal  Pramudana

"Astagfirullahalazim, ini cucunya dan neneknya begitu kejam membuangnya cucunya." Rayna mengangkat bayi tersebut dan membawanya ke meja kerjanya. Sampai di lihat oleh karyawan lain karena peraturan di sini adalah :

~Tidak di perbolehkan untuk membawa bayi kecuali CEO perusahaan dan Khususnya untuk yang benar-benar terdesak maka harus pulang ke rumah.

Ia lantas akan membawa anak itu pulang, hingga lewat lah manager dengan seorang laki-laki yang di sampingnya.

Laki-laki itu pun mengode kepada pak Johan, ia akan pergi sampai laki-laki itu pergi menghilang dari sini.

Rayna menatap pak Johan lamar. Sementara pak Johan memicingkan mata tidak suka.

"Eh kamu bawa bayi siapa? Setau saya kamu belum pernah mengajukan surat untuk cuti menikah." Ucap pak Johan menghentikan aktivitas Rayna.

"Eh pak Johan, saya mau pamit pulang dulu ya pak." Rayna membereskan berkas-berkasnya untuk di kerjakan di rumah.

"Jawab itu bayi siapa yang kamu bawa? Saya itu butuh penjelasan dan kamu tadi pagi jugaan kamu ngga bawa bayi ini." Johan pun terus menatap bayi tersebut sampai atas ke bawah.

Karena bingung saja ini bayi kenapa pakai segala bawa kotak, emang apaan.

Ada yang ganjil ini.

"Iya Pak, ini titipan dari mbak saya Pak tadi. Katanya di suruh pulang, Pak." Balas Rayna terburu-buru untuk pulang sehingga meninggalkan seribu pertanyaan yang ada di benak pak Johan yang tampak serius memikirkan nasibnya Rayna.

Rayna kan bekerja di sini, rumornya dia itu anak tunggal dan satu-satunya itu entah benar apa nggak dari mulut teman-temannya yang lagi menatap pak Johan heran.

"Ada apa, pak?"

"Nggak, silakan lanjutkan pekerjaan kalian!" seru pak Johan tak lagi memikirkan, yang penting Rayna gerak cepat untuk menangani tidak menyulitkan pekerjaan ya tidak apa-apa.

Dimaklumi.

Bersambung

Jangan lupa vote dan komennya ya. Ini novel buatnya cuma iseng aja.

Boleh sekalian mampir ke Vino ya ada di sebelahnya orang tuanya ini😁.

Sama satu lagi mau promosikan cerita di Fizzo monggo mampir ☺.

Surat Untukmu 1&2

Cuman promosi 🤪

Anakku Anak Dari Suamiku |TAMAT|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang