Apa arti sebuah pernikahan yang memungkinkan untuk berjuang demi meterai, bukan demi cinta dan hati?
-Rayna Amaira Dina-🌷Happy Reading 🌷
Rayna pun bangun dari ranjang dan ada seseorang laki-laki yaitu Rendy yang membawa materai di tangannya.
"Pagi Nona," sapa Rendy dengan tersenyum dan menyerahkan materai di tengah-tengah ranjang.
"Pagi, kamu siapa?" Tanya Rayna dengan terkejut karena ada sebuah materai di tengah-tengah ranjang.
"Saya Rendy Nona, saya di perintahkan oleh Tuan, untuk memberikan materai ini kepada Nona dan Nona harus menandatangani materai ini." Rendy pun membuka materai tersebut dan Rayna terkejut karena di sana kertasnya kosong, tidak ada apa-apanya.
"Kenapa kosong, Pak? Ini nanti isinya macam-macam lagi." Tuduh Rayna karena dia takut isinya tidak sesuai harapannya.
"Ya, itu semua ada nanti. Nona sekarang harus menandatangani materai ini, nona. Kalau tidak Tuan sendiri yang akan turun tangan ke sini, nona." Ucap Rendy dengan tatapan memohon.
"Nggak, saya mau pulang. Daripada ada di sini, mending saya pulang." Rancau Rayna, membuat Rendy ingin marah besar. Karena dia tidak mau dengar kata penolakan.
"Oke kalau begitu Nona, pikirkan baik-baik Nona. Saya pergi," Rendy pun meninggalkan Rayna yang terdiam sesaat.
"Gimana ini ya? Aku tidak terima dengan menandatangani materai ini, orang itu pasti semena-mena dan menginjak harga diriku nanti." Gumam Rayna dan Rayna ingin sekali pergi dari penjara ini. Membuatnya bosan dan kesal dengan rumah ini.
"Oke, aku harus pikirkan matang-matang ini. Aku nggak mau kalau nantinya akan menjadi rumit." Rayna memikirkan caranya agar keluar dari rumah ini. Rayna pun sudah ketemu dengan caranya sendiri.
Dia pun merobek kertas yang sudah ada tanda tangan atas nama Aldi dan pengacaranya. Jadi, semua itu akan berubah, melambat-lambatkan waktu. Pikirnya.
"Huh akhirnya, semua akan terbebas. Oke, tinggal keluar aja dari rumah ini." Rayna memikirkan matang-matang dan Rayna melangkah keluar kamar,
Rayna berjalan ke anak tangga dan sampailah di bawah.
"Mau kemana Nona?" Tanya salah satu pengawal.
"Ehm, saya mau keluar sebentar. Mau cari angin, saya bosen di kamar aja. Jadi, saya cari angin di luar." Jawab Rayna.
"Kalau begitu saya izinkan ke tuan dulu. Nona tunggu dulu di sini," Karena pengawal tersebut tidak membawa earphone di telinganya. Mau nggak mau harus izin langsung dengan tuannya.
"Iya," Jawab Rayna dengan senyum smirknya.
Pengawal pun pergi dari pandangan Rayna.
"Huh kesempatan aku ini," Rayna pun berjalan melangkah ke arah pintu di luar. Rayna terkejut karena di luar ada pengawal begitu banyak.
Rayna memikirkan secara matang-matang dan akhirnya dia mempunyai ide yang begitu menarik. Rayna pun keluar dan para pengawal memandang Rayna yang baru saja keluar.
"Nona mau kemana?" Tanya salah satu pengawal.
"Ehm kalian di panggil oleh tuan, untuk kumpul di ruangan kerjanya." Ucap Rayna dan pengawal pun percaya, mereka pun masuk ke dalam rumah dan Rayna berjalan melangkah ke arah gerbang.
Rayna membuka gerbangnya dengan pelan dan begitupun, Rayna bisa membuka gerbangnya dan Rayna pun lari dengan secepat mungkin. Rayna memberhentikan mobil taksi dari arah perempatan jalan. "Pak... Pak," ternyata sopirnya perempuan dan Rayna membuka pintu taksinya.
"Maaf Bu, tadi kirain bapak. Jadi, bu tolongin saya ya, bu." Ucap Rayna dengan memohon.
"Maaf emang ibunya mau kemana?" Tanya sopirnya.
"Ke bandara aja bu, saya nggak mau balik lagi di sini. Soalnya saya di sekap oleh orang nggak kenal bu, saya mau melarikan diri aja bu." Ucap Rayna dan ibu sopirnya pun mengangguk.
Akhirnya ibu sopirnya mengantarkan Rayna ke bandara.
"Oh iya bu, kok ibu jadi sopir taksi bu. Emang suami ibu kemana?" Tanya Rayna.
"Ehm, suami saya sakit-sakitan di rumah. Jadi, saya harus menggantikan posisinya bapak jugaan. Saya udah dua bulan jadi sopir taksi, saya harus mencari nafkah untuk keluarga saya bu." Jawab sopir taksinya.
Bersambung
Jangan lupa tinggalkan jejak!!!Mampir yuk ke instagram :
@dindafitriani0911
KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Anak Dari Suamiku |TAMAT|
DragosteRayna Amaira Dina adalah seorang karyawan yang menemukan bayi di toilet tempat dia kerja dan bayi tersebut menangis di dalam kardus. Panggilannya Rayna. "Kok perasaanku ada seseorang bayi yang menangis kencang, ya." Rayna pun masuk ke dalam toilet...