40. Tidak Jadi

1.6K 77 0
                                    

Keesokan harinya, Rayna bangun dari tidurnya. Sembelit yang melilit membuatnya terburu-buru ke kamar mandi dan membuat langkahnya tertatih-tatih.

"Sakit sekali ini." Rayna memaksa, sedangkan si tukang membuat gegara malah belum bangun-bangun.

Akhirnya Rayna bisa berdiri sendiri, tanpa bantuan orang lain.

***

Setelah mandi, Rayna memilih untuk menghirup udara segar di pagi hari. Membuatnya rileks dan nyaman.

"Apa nanti bisa jadi?" Pikiran yang merantau setelah Rayna kemarin malam lupa apa yang terjadi?

"Astaga, kan kemarin mau makan malam malah di tunda gara-gara ini... Macam apa ini? Aduh, kasihan mereka jadinya kan. Nggak jadi makan," Ucap Rayna dan Rayna melangkah masuk ke dalam kamar. Membangunkan suaminya dan tiba-tiba suaminya memeluknya dengan erat dan bersamaan Rayna pun jatuh di pelukkan Aldi.

"Mas, bangun lah! Sudah siang ini, jangan berpikiran yang kotor dan ngeres ya mas. Apalagi ini pagi," Peringatan Rayna dan Aldi menguap.

"Siapa juga yang mau melakukan itu lagi? Ap---," Buru-buru Rayna membungkam mulut Aldi.

"Sudah, nanti malu sama CCTV-nya. Apalagi kalau ada yang namanya perekam suara, sana mandi dulu lah. Baru kita makan-makan," Ujar Rayna dan Aldi berdiri.

Menghadap ke arah Rayna, mensejajarkan tubuhnya.

"Ehem, kemarin nggak jadi makan-makan kan. Sekarang gantinya, suruh mereka berkumpul. Itu sudah di siapkan semua sama yang punya resort ini. Maka, dari itu telepon itu mereka berdua pakai handphone ku!" Perintah Aldi mengacak rambut Rayna yang masih basah.

"Basah." Ucap Aldi, Rayna semakin kesal dan menginjak kaki Aldi.

"Aldi... Ish, mas ini juga baru di sisirin masa mau di sisirin lagi."

"Udah, mau mandi lagi?" Tawar Aldi, membuat Rayna berdiam tidak berkutik sama sekali.

"Iya terus pakai jurus itu, sedangkan aku yang leyeh-leyeh kamu yang semakin gencar. Sudah jangan bahas itu lagi! Katanya di suruh telepon mereka berdua kan?"

"Iya," Jawab Aldi yang menggantungkan handuk dan memasuki kamar mandi, menutup pintu kamar mandi.

Rayna meminjam handphone Aldi, dan mencari nama 'Anthony' terlebih dahulu.

"Selamat pagi, Thon." Sapa Rayna dengan lembut dan Aldi membelalakkan matanya.

Merebut handphone dari tangan Rayna dan langsung mengatakan, "Eh, tadi jangan di jawab juga sama kelembutan! Awas aja kalau kamu suka sama istri saya! Entah nanti akibatnya gimana, mau kamu emangnya." Ancam Aldi, Aldi tidak segan-segan dan omongannya selalu di lakukan dengan cara trik licik dan pelan-pelan, tanpa di ketahui oleh orang lain.

"Eh kok gitu mas."

"Kamu juga tebar sapa dengan ramah, sok-sok'an ramah padahal---." Kemarin di ranjang Rayna malu-malu kucing sampai akhirnya dia memukul salah satu yang berharga punya Aldi sendiri sampai sekarang sakitnya agak terasa. Maka, dari itu Aldi tidak jadi melakukannya tapi dengan satu cara.

Dan akhirnya berhasil.

Rayna membekap mulut Aldi, agar tidak mengatakan aib yang ada di ranjang kepada anak buahnya sendiri.

"Malu lah mas." Bisik Rayna, padahal itu handphone belum di matikan. Dan Anthony samar-samar mendengarkan.

"Thon." Kembali ke telepon dan Anthony mengiyakan.

"Begini nanti aja kalau makan malam, maafkan saya kemarin tidak jadi untuk mengadakan makan malamnya. Oh iya nanti ajak sekalian itu Rendy!" Ucap tegas dan lugas Aldi.

Anakku Anak Dari Suamiku |TAMAT|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang