31. Pikirannya Melayang

2.1K 105 0
                                    

Happy Reading

Selesai, Rayna pergi ke kamar Aldi. Di sana Rayna ingin sekali menyerahkan makan dan minumnya untuk Aldi, tetapi Aldi belum juga bangun.

"Ehem, jam berapa ini Tuan Aldi?" Ucap Rayna dengan keras dan sadis, dia menarik hordeng yang ada di kamarnya Aldi. Terpaksa dia melakukan ini semua.

Membuat matahari menyorot di bilik kaca jendela kamar Aldi, dengan mata sayup-sayup, Aldi membuka matanya dan terkejut kalau ada Rayna. Ternyata, Rayna yang membangunkannya.

"Hm, kamu yang membangunkan saya? Sana pergi, saya mau mandi terus berangkat ke kantor." Usir Aldi, Rayna melipatkan tangannya di dada, dia menarik telinga Aldi. Membawanya ke kamar mandi, Aldi menggelosor di lantai kamar mandi, sedangkan Rayna menyiapkan air panas dan air dingin untuk Aldi mandi nanti. Yang terpenting sekarang dia pura-pura marah.

Aldi terdiam dan tidak berani melawannya, karena tenaga yang di lancarkan belum sepenuhnya kumpul semua.

"Mandi dulu mas! Aku akan siapkan baju kamu, daripada nggak mandi. Bau alkohol yang ada nggak hilang, jangan lupa sikat gigi yang bersih!" Rayna keluar dengan menutup pintu kamar mandi, Aldi melongo dengan sikap Rayna yang terlalu berlebihan menurutnya.

Aldi menjalankan rutinitas di kamar mandi, sedangkan Rayna menyiapkan baju untuk Aldi, nggak jadi malah halusinasi kemana-mana.

"Kenapa hati ku mau copot ya, apa jangan-jangan punya penyakit liver lagi... Nggak-nggak, yang terpenting sekarang menjadi istri yang patuh dan taat pada suami, bisa luluh itu hatinya mas Aldi kemungkinan. Nah, kalau udah mencair berarti dia akan mengejar cintanya untukku." Dengan begumam tidak jelas dan mengambilkan baju untuk Aldi.

"Ehem, boleh sekarang kamu keluar! Saya mau ganti baju," Ucap Aldi keluar dari kamar mandi.

"Innalillahi..." Rayna pun terbirit-birit keluar dari kamar Aldi dan hampir kejungkel di tangga, saking terkejutnya. Karena Aldi tidak memakai baju pikirannya, tapi Aldi tadi memakai baju kaos oblong warna putih dan handuk yang melingkar di pinggangnya, tapi pikirannya yang berkecamuk di kepala Rayna membuat Rayna memikir yang tidak-tidak.

Sedangkan, Aldi menggidikkan bahunya dan menyiapkan semuanya.

Aldi tersenyum kepada bubur yang sudah di siapkan oleh Rayna tadi, Rayna meletakkan di atas meja.

"Bikin kangen sama kamu Bila, aku inget masa dulu kita pacaran, kita selalu makan bubur di pedagang kaki lima itu,  pingin kembali kayak dulu Bil. Apa kabarmu bil?" Aldi mengambil buku yang sudah ada fotonya Nabila di lacinya, yang selalu Aldi simpan untuk menjadikan kenangan yang selalu dia bawa. Di sana Aldi dan Nabila sedang berliburan di Perancis. Nabila memegang es krim, sedangkan Aldi memegang bunga untuk Nabila.

"Apa aku harus melupakan kamu bil? Apa aku harus menata masa depanku bersama Rayna? Atau sebaliknya bil? Aku ingin meminta pendapatmu saja bil, tetapi hatiku masih ada untukmu bil, aku nggak bisa jauh darimu." Aldi mengelus foto yang sudah lama, sejak dia dan Nabila bulan madu di Perancis. Sekitar 2 tahunan yang lalu.

"Bagaimana denganmu bil? Kalau aku berpaling denganmu,"

"Tok-tok..."

Aldi mengalihkan pandangannya dan menatap pintu, siapa yang mengetuk pintu? Apa Rayna balik lagi, mengambil gelangnya ataukah ada yang lain?

Aldi membuka pintu kamarnya, ternyata Anthony yang mengetuk pintu kamarnya. "Maaf Tuan mengganggu, atas waktunya mohon berikan waktu untuk berbicara dengan Tuan!"

Aldi mengangguk, "tunggu saya di ruang tamu! Saya mau siap-siap terlebih dahulu."

"Baik Tuan, saya akan menunggu Tuan.  Yaudah kalau begitu saya Tunggu di ruang tamu." Ucap Anthony dengan pergi dari pemandangan Aldi.

Anakku Anak Dari Suamiku |TAMAT|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang