Happy Reading
Rayna sampai di bandara soekarno-hatta, dia pun membayar taksinya dengan uang lebih.
Rayna berjalan dengan langkah terburu-buru karena dia harus menghindari laki-laki itu.
Pikirannya kacau sekarang, ingin sekali pulang tapi apa dayanya seorang perempuan melawan dengan seorang laki-laki yang kejam.
Rayna pun mendaftarkan dirinya dan setelah menunggu lama, akhirnya pihak penyedia tiket mengatakan kalau tidak ada jadwal penerbangan untuk ke Amerika sekarang, karena jadwalnya lebih padat di dalam negeri, bukan di luar negeri.
"Aduh gimana ini? Adanya besok jadwalnya, kalau sekarang nggak ada. Terus nanti kalau ketangkep lagi gimana?"
Rayna memikirkan dan akhirnya dia membatalkan tiketnya.
Rayna pun keluar dari bandara, tetapi tiba-tiba dia di hadang oleh pengawal Aldi yang sudah cepat di Bandara-nya.
Secara paksa, pengawal Aldi memasukkan Rayna ke dalam mobil.
"Salah saya itu apa? Kok kalian mengejar saya? Ha," Ucap Rayna dengan membentak pengawal Aldi di dalam mobil.
Mobil pun melesat jauh dari bandara dan Rayna di bekap lakban dengan pengawal Aldi.
"Maaf Nona, ini sudah perintah dari Tuan. Untuk itu semua, silakan tanya sama Tuan sendiri, Nona!"
"Kalian ini... Ah, emang dasar pada nurut sama bos. Dikit-dikit ngintil terus sama bosnya, dasar..." Ucap Rayna dengan mengomel-omel tidak jelas di dalam mobil.
Akhirnya sampailah di rumah ini kembali, membuat Rayna membuang mukanya.
"Maaf Tuan, atas keterlambatannya."
"Hm..." Jawabnya dengan angkuh dan arogan.
"Emang mukamu galak gitu? Kayak anak kecil saja. Pingin tak cubitin satu-satu nanti mukanya, biar pada senyum sedikit... Hahaha..." Ucap Rayna di dalam hati.
"Bawa dia ke kamar!"
"Baik, Tuan."
Akhirnya Rayna di seret dan Rayna meronta-ronta, agar di lepaskan, tetapi semua orang seakan tuli.
"Tuli beneran tau rasa... Ah, kapan lepasnya ini?" Rayna mengumpat dalam hati, sebenarnya Anthony juga tau, tetapi dia simpan dalam-dalam.
Rayna di lempar begitu saja dan Rayna meringis kesakitan.
"Huh akting na, ayuk biar dia punya kasihan." Ucap Rayna di dalam hati dengan memegang tangannya.
"Kalian bisa keluar, kecuali Anthony sama Rendy." Ucap dingin Aldi dengan mata tajam.
Akhirnya Aldi mendekati Rayna, dengan menyerahkan tangannya dan Rayna menerimanya.
Akhirnya tangan melayang begitu saja di udara dan menampar Rayna.
Plakk...
"Apa-apaan kamu ini? Saya ini orang lain, orang asing. Kenapa kamu main tampar-tampar saya? Saya bukan apa-apa kamu, tapi kamu nampar saya. Tampar lagi kalau mau, kamu itu nggak tau diri apa? Laki-laki Bangsat kamu, nggak tau diri." Ucap Rayna dengan membentak Aldi dan Aldi mencekal tangan Rayna.
Rayna menghempaskan tangan Aldi, tetapi kalah kekuatan dengan Aldi.
"Lepas.."
Akhirnya sedikit di lepas oleh Aldi dan Rayna mundur beberapa langkah, tetapi Aldi maju.
"Saya itu nggak punya salah? Tetapi kamu, kenapa mengejar saya?"
Akhirnya Rendy dan Anthony keluar, mereka berdua tidak mau jadi obat nyamuk mereka berdua yang ada di dalam.
"Kamu itu laki-laki nggak punya otak kali, dari tadi nggak jawab. Katanya kamu CEO, tetapi ini apa?"
"Ren.." Ucap Aldi dengan keras dan menggelegar di setiap sudut ruangan.
Rendy pun masuk kembali dan dengan langkah berat. Anthony di luar tertawa terbahak-bahak.
"Iya Tuan,"
"Mana mapnya?"
"Ini Tuan?"
Dengan cepat Rendy menyerahkan map merah dan pulpen.
"Keluar!" Dengan keras, akhirnya Rendy pun keluar.
Bersambung...
Maaf nggak update sekitar mau sebulan ini 😢😢😢 karena author masih di lapak sebelah nih...
Di aplikasi biru sama hijau...Jangan lupa pencet bintang kawan-kawan ⭐
Eh iklan lewat, boleh mampir kalau mau ke instagram... Follow instagram author... Hehehe 😜😜😜
@dindafitriani0911
Bisa di liat di profil ya, itu ada linknya...
Makasih ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Anak Dari Suamiku |TAMAT|
Storie d'amoreRayna Amaira Dina adalah seorang karyawan yang menemukan bayi di toilet tempat dia kerja dan bayi tersebut menangis di dalam kardus. Panggilannya Rayna. "Kok perasaanku ada seseorang bayi yang menangis kencang, ya." Rayna pun masuk ke dalam toilet...