Rayna pada akhirnya marah kepada Aldi, sampai mengerucutkan bibirnya. Ini suami nggak nurutin kenapa? Satu kali ini saja, biar hatinya plong sedikit.
"Marah, ceritanya?" Kekeh Aldi. Membelai rambut Rayna dan Rayna menghempaskan tangan Aldi dari kepalanya.
"Hem, ya sudah aku mau keluar dulu. Kamu di sini," Rayna membalikkan badannya.
"Sekalian bicarain sama dokter, ya mas. Sekarang pulang! Aku udah nggak betah di sini lama-lama." Aldi menggeleng.
"Ya udah nanti malam kamu, nggak usah temenin aku tidur di sini. Sana! Aku mau tidur," Aldi tersenyum tipis.
"Yang bener ini?"
"Hem."
Tidak ada jawaban, Aldi keluar ingin mendengarkan unek-unek apa yang akan di keluarkan istrinya.
"Nggak usah kecup-kecup!" Karena Aldi main nyosor istrinya, jadi malu sendiri. Rayna hatinya masih di rudung beberapa kejadian.
Aldi tertawa pelan, dan di ikuti langkahnya untuk keluar.
"Ya Allah..." Meringis Rayna, yang ikutan keluar. Merasa horror, jadinya ia tidak bisa di dalam ruangan itu sendirian.
Berlari keluar, eh ternyata si suami ada di kursi tunggu rumah sakit. Dan Rendy mengobrolkan tentang masalah proyek yang akan di kembangkan oleh perusahaan lain.
"Kok keluar, kenapa?"
Aldi menghampiri Rayna, dan Rayna bergumam tidak jelas.
"Mas, pulang sekarang. Udah sehat ini, lho. Aku itu kangen sama Vino," Aldi menggeleng.
Dan menggendong istrinya, Rayna berontak agar di turunkan oleh Aldi dari gendongannya.
"Massss..." Seakan suara itu menggelegar, Aldi menutup mulut Rayna.
"Jangan keras-keras! Nanti kalau di marah sama dokter gimana? Pasien lain, membutuhkan perawatan intensif dan harus istirahat dengan cukup." Rayna melepaskan tangan Aldi dari mulutnya, ini pasti mencari kesempatan dalam kesempitan.
"Ngapa itu? Nggak, aku nggak mau..." Aldi mengeryit tak mengerti, dan serasa istrinya pikirannya melayang.
Ya sudah, ia akan mengambil keputusan untuk pulang. Dan ia akan merawat istrinya di rumah, sampai benar-benar sembuh. Pekerjaan harus ia duakan dulu, kasian melihat istrinya seperti ini.
"Mau kemana lagi kamu, mas?"
"Mau panggil Rendy dulu, aku nggak lama kok." Rayna mengangguk.
Meringis, bulu kuduknya berdiri dan ini rumah sakit, kenapa begini ya?
"Mass," Seru Rayna.
Sementara Aldi di luar, tidak membicarakan panjang.
"Hem istri saya minta pulang sekarang, kamu tolong temui dokter dulu." Rendy mengangguk.
"Saya ke dalam," Aldi kembali ke dalam. Menghela napasnya dengan pelan.
Rendy yang akan mengurus kepulangan majikannya itu. Dan Aldi tidak bisa berbuat, sepertinya Rayna membutuhkan penenang.
Mengingat kejadian tadi, yang bikin merinding, deg-deg... Ser.
"Pulang, mas..."
"Nanti dulu ya, kita pulang. Tapi, tunggu infusnya habis." Jelas Aldi dengan lemah lembut.
"Ya, kapan? Ini belum habis-habis yang ada. Masa infus segini doang, suruh menghabiskan, terus aku kapan pulangnya." Aldi meraih tangan Rayna, dan ingin berucap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anakku Anak Dari Suamiku |TAMAT|
Roman d'amourRayna Amaira Dina adalah seorang karyawan yang menemukan bayi di toilet tempat dia kerja dan bayi tersebut menangis di dalam kardus. Panggilannya Rayna. "Kok perasaanku ada seseorang bayi yang menangis kencang, ya." Rayna pun masuk ke dalam toilet...