BAB 01 ⭐ AWAL MULA BERTEMU

2.8K 154 6
                                    

Pukul 09.00 WIB. Terdengar bel Apartrment tempat tinggal Nelfa berbunyi. Gadis kuliahan pemilik apartement tersebut yang awalnya masih saja tidur mulai membuka matanya karena suara deringan bel itu. Suara bel terdengar lagi. Nelfa yang masih merasa ngantuk memaksakan matanya untuk terbuka dan mulai bangkit dari rebahannya dengan malas menuju kearah pintu apartementnya. Suara bel terdengar kembali.

"Iya iya, sabar baru jalan" gerutu Nelfa sambil berjalan mendekati pintu apartement itu. Sesampainya dipintu itu, Nelfa langsung membuka pintu tersebut.

"Astagaaa? Fafa? anak gadis jam segini baru bangun?" suara orang yang ada didepan pintu itu. Mendengae suara khas yang terdengar itu, mata Nelfa langsung makin lebar terbuka dan terbelalak. Ia sangat hafal dengan suara khas orang yang sangat Ia rindukan.

"Kakaaaak!!!?" teriak Nelfa kegirangan. Nelfa langsung memeluk sang Kakak dengan sangat erat. Zico, Kakak Nelfa membalas pelukan itu. Zico membelai punggung adik tersayangnya itu.

"Apa kabar adikku sayang?" ucap Zico.
"Ih Kakak! kok gak kabarin sih kalau mau kesini!?"
"Sekali-kali kasih surprise adiknya gak masalahkan?"

Nelfa melepas pelukan itu dan menatap Kakaknya. Nelfa hanya memamerkan cemberut manjanya pada Zico.

"Hih emang dasar ya? kebiasaan Kamu kapan berubah sih Dek? hmm? manjanya dan terutama, masih suka bangun siang-siang? hmm"
"Semalem Fafa tidurnya larut malem kali Kak, karena banyak tugas, makanya ini bangunnya siang, hehe"
"Iyain aja deh" balas Zico sambil tersenyum.
"Ih Kakak mah suka gitu, hmm" gerutu Nelfa kembali dengan cemberut manjanya.
"Ini gak disuruh masuk? mau terus lanjut ngobrolnya disini?" tanya Zico dengan mata menyelidik lucu kearah adiknya.
"Hehe, iya lupa, yuk Kak masuk"

Zico menarik koper bawaannya yang berukuran sedang masuk kedalam. Zico dan Nelfa duduk bersebelahan diruang tengah. Nelfa bergelut manja didada Kakaknya seperti biasa jika mereka lagi ada duduk bersama.

"Kak Zico lagi liburan? ambil cuti Kak?" tanya Nelfa masih sambil menyandarkan krpalanya didada Zico.
"Yapss"
"Berapa hari Kak?"
"Cuma satu mingguan aja Dek"
"Yah bentar banget sih ambil cutinya"
"Itu udah lumayan lama kali adiku sayang, itupun ijinnya susah banget lho, butuh perjuangan extra. Perusahaan twmpat kerjanya Kakak disana makin ketat. Inj aja kalau gak karena sekangen ini Kakak sama Kamu, juga gak bakal sampe sini kali Kakak, Dek"
"Aduh so sweat, haha"
"Tuhkan malah gemesin hmm"

Nelfa terkekeh. Zico menggelengkan kepwlanya sambil merasa gemas pada adiknya itu.
"Kak Zico gak pulang kejogja nanti Kak?"
"Lha ini Kakakkan dari jogja, adiku Sayang?"
"Hah? ih Kakak! gak seru ah? Kan Akunya juga pengen dijogja, bareng Kakak terus kumpul bareng sama Mama juga Papa gitu!?"
"Hehe, kan keadaannya sekarang udah gak seperti dulu Dek, sekarang Kita saling sibuk, gak kayak duli yang masih sama-sama nganggur dan minta uang jajan sama Mama dan Papa, hehe"
"Iya sih Kak, hiks"
"Eh Dek, gimana? udah ada tanda-tanda sinyal mau pacaran lagi belum? atau malah Kamu udah ada pacar?"
"Hih Kakak ini, selalu dan selalu saja, gak ditelepon, ketemu? pertanyaan itu gak pernah ketinggalan! bosen ah hmm"
"Haha, lha emangnya Kamu gak bosen? ngejomblo mulu? sendiri terus? jadi nyamuk sahabat-sahabat Kamu yang selalu pada bucin sama pasangannya?"
"Dih, apaan? nyamuk? gaklaah Fafa gak pernah mau nimbrung apalagi ikut mereka kok kalau mereka lagi pada sama pasangannya, soalnya sering banget tuh, pas gak sengaja ketwmu dikampus atau dimana sama mereka yang lagi sama pacarnya, ujung-ujungnya nawarin cowok, jodoh-jodohin gak jelas gitu"
"Nah itu, mungkin Kamu yang kelamaan jomblo, mereka yang greget, haha"
"Gak taulah Kak"
"Emang tipe cowok yang Kamu mau iti kayak gimana sih hmm?"
"Ya yang bisa narik hatiku dong KK, tapi gimana kalau sama Kakak aja? huhu" canda Nelfa dengan wajah keputus asaannya.
"Heh, mengada-ngada Kamu ini ya Dek, Kamu juga kalau bukan adik kandungku, misal adik keponakan deh, tetep Aku embat sendiri pasti, abis gak tau lagi deh,sesayang ini Aku sama Kamu tuh"
"Hihi, dan Kakak juga masih aja ngejomblo kan sampe sekarang? sejak dulu putus dari Kak Reyna?"
"Iya, ya gimana lagi, habisnya Kakak juga masih ngerasa trauma aja, Kakak sayang sama Dia, dia sih kayaknya juga begitu. Tetapi Dia gak bisa baik sikapnya ke Kamu, seakan Dia malah gak suka sama Kamu, kan Kakak jadi males pacaran, secara cari yang disukai itu gak semudah membalikkan telapak tangan sekalinya dapat, belum tentu juga sesuai harapan"
"Ya kalau soal itu, mungkin aja gak sukanya Kak Reyna sama Aku, karena Kak Zico terlalu sayang juga sama Aku, Kak Reynanya cemburu"
"Ya aneh berarti Dianya, cemburu kok sama adik sendiri, lagi pula sesayangnya Aku sama Kamu, Aku juga kan tetap bisa bagi waktu buat Dia, kalau itu terlihat bukannya cemburu tapi egois"
"Ya kali aja Dia ngerasa rasa sayang Kakak teebagi gitu deh, Dia maunya semanja itu sama Kakak, kayak manjanya Aku ke Kakak, hehe"
"Pokoknya prinsip Kakak itu, pacar Kakak nanti mau terima Kakak apa adanya juga mau terima keluarga Kakak dengan baik, termasuk Kamu"
"Aduh, duh.. Kak Zico emang the best deh, sayaaaang banget sama Kakak" ucap Nelfa sambil tangannya memeluk gemas Kakaknya itu dari samping.
"Udah.. udah, sana buruan mandi, abis itu temenin Kakak keluar yuk? Kita sarapan"
"Oke, siap Kakak. Fafa mandi dulu ya"
"Iya cantik" balas Zico sambil tersenyum.

She's just for me Jason WlmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang