Nelfa masih sibuk dimini market membeli susu hamil dan perlengkapan lainnya untuk di apartementnya. Setelah itu, Ia pun ke apotik membeli beberapa obat. Lalu Ia kembali pulang ke apartementnya. Nelfa sampai di apartement, Ia menaruh belanjaannya terlebih dahulu di meja makan, lalu membuat satu gelas susu hamil yang baru saja Ia beli. Setelah itu, Ia meminumnya sambil berjalan masuk kekamarnya. Nelfa kaget, karena di sofa kamarnya sudah ada Evan duduk menunggunya.
"Ko.. Ko Evan? kok kesini lagi?" tegur Nelfa dengan nada yang ragu.
"Kamu habis dari mana Fa?"
"Tadi cuma kemini market bentar Ko, beli susu hamil" balas Nelfa. Nelfa meletakkan gelas yang dipegangnya dimeja sebelah tempat tidur."Ko Evan, kenapa kesini lagi? Oh, iya Aku ingat. sebentar ya Ko"
Nelfa berjalan menuju kelemari lalu mengambil sebuah hoddie milik Evan yang dulu pernah Evan pakaikan untuknya. Nelfa memegang hoddie itu dan memberikan pada Evan.
"Apa Ko Evan cuma mau ambil ini Ko? ini Ko, maaf ya Ko? Aku hampir lupa buat kembalikan ke Kamu"
Evan menyampar hoddie itu sehingga hoddie itu terjatuh. Evan langsung bangkit dan memeluk Nelfa. Nelfa tercengang. Kedua tangannya perlahan bergerak membalas pelukan itu.
"Ada apa Ko?" tanya Nelfa lagi.
"Kita tidak boleh ada kata putus, Aku akan mempercepat pernikahan Kita Fa"Betapa terkejutnya Nelfa mendengar ucapan Evan itu.
"Maksud Ko Evan?"
Evan melepas pelukannya lalu mengajak Nelfa duduk disofa bersamanya. Evan menggenggam jemarinya.
"Aku sudah menghubungi Zico, Aku tetap akan meniakhimu Fa? ijinkan Aku menjadi Ayah dari bayi yang Kamu kandung? Aku janji, Aku akan menyayanginya seperti Aku menyayangi anakku nanti?"
Mata Nelfa kembali berkaca-kaca. Ia tak menyangka Evan ternyata mau menerimanya dan anaknya itu.
"Tapi Ko?"
"Percaya sama Aku Fa? Kita percepat pernikahan Kita ya?"
"Tapi apa Papa dan Mama ko Evan akan setuju?"
"Aku akan segera membicarakannya dengan Mama dan Papaku, tetapi boleh gak Ko Evan akui ini sebagai anak Ko Evan? Ko Evan akan bicara pada Mama dan Papa Ko Evan, kalau anak yang kamu kandung adalah anakku"
"Ko, tapi gak seharusnya kamu lakuin itu? jangan ya Ko?"
"Fa? Rasa sayangku terlanjur dalam sama Kamu? dan bukankah tadi kamu ada bilang? Kamu gak ingin juga berpisah denganku?"Nelfa menganggukkan kepalanya.
"Kamu percayakan sama Aku? Aku gak akan sia-siain kamu dan anakmu ini Fa? Aku akan ikut menjaganya"
Nelfa langsung memeluk Evan.
"Ko Evan makasih, Fafa gak bisa lagi bicara apapun, Fafa gak nyangka, Ko Evan mau menerima kehamilan Fafa ini?!"
"Iya Sayang, Kamu yang tenang ya? Kamu gak sendirian. Ada Aku yang akan selalu ada dan melindungimu?" ucap Evan sambil membalas pelukan Nelfa dan membelai punggungnya. Nelfa hanya menganggukkan kepalanya dan itu dirasakan oleh Evan. Nelfa menangis terharu karena bahagia. Ia benar-benar tidak menyangka bahwa Evan akan melakukan itu. Kembali rela berkorban dan menerima kekurangannya lagi.Nelfa melepas pelukannya. Keduanya saling berpandangan dan saling tersenyum.
"Pantesan aja, akhir-akhir ini Ko Evan ngerasa, Kamu lebih agresif Fa, ternyata Kamu sedang hamil"

KAMU SEDANG MEMBACA
She's just for me Jason Wlm
Non-FictionTAHAP REVISI !!! Pertengkaran yang membuat timbulnya ada rasa cinta, namun karena keadaan, memaksanya untuk bisa membencinya, disaat berhasil bangkit dan melupakannya, justru keadaan malah membuatnya harus menerima nya sebagai pendamping hidupnya, i...