BAB 32 ⭐ TERBONGKAR SEMUA

539 82 8
                                    

Pagi harinya, disaat Nelfa terbangun, Ia mual dan ingin muntah. Nelfa bergegas berlari kekamar mandi. Nelfa sekalian untuk mandi. Setelah selesai mandi dan mengenakan baju santainya, Nelfa berjalan keluar kamar. Ia melihat diruang tengah sudah ada Evan sedang menyiapkan sarapan pagi bubur ayam, bawaannya.

"Pagi Sayang?"

Nelfa hanya tersenyum lalu menghampiri Evan. Nelfa memeluk Evan. Evan langsung membalasnya.

"Hmm, wanginya? "
"Ko Evan pagi sekali kesininya Ko?"
"Iya soalnya ini Ko Evan beliin Kamu bubur ayam buat sarapan? laperkan?"

Nelfa hanya menganggukkan kepalanya sambil cemberut manja.

"Yaudah Kita makan yuk? mumpung masih hangat, kalau keburu dingin nanti gak enak rasanya?"

Nelfa dan Evan menikmati bubur itu bersama. Nelfa seringkali menyuapi Nelfa. Setelah selesai makan, Nelfa kembali kekamar ditemani Evan. Nelfa menyisir rambutnya didepan kaca cermin. Namun bukannya pandangannya fokus pada rambutnya, Ia malah melihat kearah perutnya dan menyentuhnya. Evan langsung memeluk Nelfa dari belakang dan melihat Nelfa dari pantulan kaca cermin itu.

"Kenapa Sayang? hmm? bayangin kalau nanti perutnya membesar ya?" tebak Evan.
"Nanti pasti postur tubuhku jadi berubah ya Ko? wajahku juga?!"
"Tenang saja Sayang, Kamu bakalan tetep cantik Kok?"
"Hmm, Ko Evan bisa aja deh"

Evan hanya tersenyum sambil terus menikmati pelukannya.

Jam 09.30 WIB
Evan mengantar Nelfa kekampus. Setelah itu evan langsung pergi ke showroom. Evan menunggu Nelfa menghubunginya bekerja dengan santai disana. Sekitar tiga jam kemudian, Evan segera menjemput Nefa, karena Nelfa menghubunginya dan selesai urusannya dikampusnya.

Kini Nelfa dan Evan sudah berada didalam mobil perjalanan menuju kesebuah resto untuk makan siang bersama.

Namun, Nelfa merasa sepanjang perjalanan itu Evan terlihat bersikap Aneh. Evan lebih banyak diam saja.

"Ko Evan" panggil Nelfa.
"Iya Fa? kenapa?"
"Ko Evan kenapa Ko? lagi ada masalah?"
"Nggak kok, kenapa emangnya?"
"Kok Ko Evan kelihatan beda gitu gak kayak biasanya?"
"Masak? Nggak ko biasa aja"
"Ko Evan ada apa? Ko Evan jujur aja deh? Ko Evan itu kelihatan kayak lagi ada yang difikirin gitu?"
"Nggak Ko, Nggak ada kok"
"Apa Ko Evan berubh fikiran? soal mau lanjutin hubungan Kita ini Ko?"
"Kok gitu sih Fa ngomongnya? enggak Fa?"
"Lalu?"
"Jason ngapain ke apartementmu setelah Aku pulang dari sana!?"

Nelfa terkejut mendengar pertanyaan Evan itu. Nelfa bingung dari mana Evan mengetahui soal itu. Nelfa sempat berfikir mungkin Jason sendiri yang meberi tahu Evan meski entah apa motifnya Jason begitu.

"Sebenarnya pertanyaanmu tadi buatku atau buat dirimu sendiri Fa?"
"Maksud Ko Evan apa?"
"Sebenarnya Aku atau Kamu yang berubah fikiran buat lanjutin hubungan Kita ini?"
"Ko Evan, jangan salah faham dulu?"
"Ngapain aja Kalian tadi malam?"
"Dengerin Aku dulu Ko? Aku gak ada tanggepin Dia sama sekali kok Ko?"
"Jadi benarkan? Jason semalam di apartementmu?"
"Iya Ko, Dia datang juga Aku gak tahu"
"Benarkan dugaanku?" gerutu Evan. sebenarnya Evan tidak mengetahui bahwa Jason benar adanya datangi Nelfa pada malam itu. Namun, Ia menaruh curiga, disaat Ia menanyakan Jason pada Bryan. Bryan menjelaskan, bahwa Jason sudah ada chat padanya ijin keshowroom agak siangan karena Dia baru mau tidur. Bryan juga bicara, semalaman Jason tidak ada dirumah. Pulangnya pun sekitar jam setengah enam pagi. Evan langsung berfikiran bahwa Jason menemui Nelfa karena Ia tahu, Jason tak menyerah begitu saja mengejar kemauannya.

She's just for me Jason WlmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang