Pukul 23.30 WIB, Evan duduk termenung dibalkon kamarnya. Bryan dan Jason datang membawa cemilan serta kopi susu hangat. Mereka letakkan di meja sebelah Evan. Mereka bertiga memang sering sekali seperti itu. Bukannya segera tidur, malah menikmati malam hari di balkon kamar salah satu diantara mereka hingga malam semakin larut. Jason dan Bryan duduk dibangku sebelah Evan. Jason dan Bryan saling asik bermain game. Sedangkan Evan lebih banyak melamun.
"Lo kenapa sih Ko? mikirin cewek itu lagi?" tanya Jason sambil terus asik bermain game.
"Je" panggil Evan tanpa ada menjawab pertanyaan Jason.
"Hmm? apa Ko?" jawab Jason sambil terus asik bermain game.
"Lo pertama ketemu si Nelfa kapan? dimana?"
"Kok pake nanya itu segala si Ko"
"Tinggal jawab Je"
"Diresto Ko"Evan sudah memantapkan hati sebelum Evan akhirnya bertanya pada Jason. Karena meski Ia merasa kurang yakin, tapi Ia merasa dugaannya benar.
"Resto mana? kapan?" tanya Evan lagi.
"Itu lho Ko, pas Kita ada makan bareng sama Mama juga Papa, diresto jawa yang ada jual es cream rollnya.Evan menarik nafasnya sedalam mungkin lalu membuangnya perlahan.
"Terus?"
"Terus apanya Ko?"
"Pertemuannya gimana?"
"Dia nabrak Gua, hape Gua hampir jatuh, ya Gua maki Dia-nya"
"Terus ada lagi?"
"Ada banyak"Jason menceritakan satu persatu masih sambil bermain game. Jason bercerita pertemuannya dengan Nelfa semuanya termasuk di mini market, gramedia dan juga di Mall waktu itu. Namun soal di gramedia, tentu saja Jason tak menceritakan bahwa Ia ada mencium Nelfa. Evan memejamkan matanya sekilas kemudian menarik nafasnya sedalam mungkin lagi, dan membuangnya.
"Waktu dimall itu, Lo tuker posisi duduk sama yang lain? apa memang tempat Lo sejak awal ada didekat Fafa?"
"Emang dari awal itu Ko, tapi Gue sama Calysta yang datangnya belakangan" terang Jason dengan santai."Ya Tuhan! jadi laki-laki yang Fafa suka itu beneran Jason?! Adik Gue sendiri!?" gerutu Evan didalam hatinya sambil menunduk menahan perih dihatinya. Evan langsung faham dengan semua alur cerita Jason itu adalah aluran cerita yang sama persis dengan cerita Nelfa juga Zico. Hal yang membuatnya sangat yakin bahwa Jason adalah laki-laki yang Nelfa suka, karena jawaban dari pertanyaannya yang telah dijawab oleh Jason.
"Kenapa sih Ko? segitu detailnya Lo pengen tahu?" gerutu Jason. Evan hanya diam saja. Evan meraih ponselnya yang ada disaku celananya. Ia mengirimkan chat pada Zico. Evan langsung bertanya soal pertemuan Nelfa dengan Jason disaat digramedia. Zico menceritakan seperti apa yang terjadi waktu itu.
"Selain itu? bukannya Lo ada ketemu Ci Helena dan Jason, Zic?"
"Kok Lo kenal Helena, Van?"
"Dia Kakak keponakan Gue"
"Eh, astaga kok Gue gak tau"
"Kembali ke inti pertanyaan Gue, Zic"
"Iya, iya!?"
"Lalu?"
"Ya apa Lo lupa waktu itu Lo ada Gue ceritain soal Nelfa kenalan sama saudara temen wanita Gue? ya Jason itu cowoknya!? Lo gak lupa kan? pas Gue cerita kalau pandangan Nelfa gak biasa sama si Jason itu!?"Evan tersenyum dengan rasa hatinya yang semakin terasa nyeri.
"Jason, itu adik Gue Zic"
"Hah?! Lo serius!?"
"Tau gak? Gue udah tahu siapa cowok yang berhasil raih hati adek Lo itu"
"Siapa!?"
"Tapi jangan dulu bocorin ke Fafa, kalau Gue tahu ya?"
"Oke! siapa?"
"Jason, adik Gue"
"Hah? kok Lo bisa yakin gitu!?"Evan menjelaskan hal yang membuatnya sangat yakin bahwa dugaannya tidak salah. Zico langsung faham dengan penjelasan Evan dan Ia pun langsung menyimpulkan pemikiran yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's just for me Jason Wlm
NonfiksiTAHAP REVISI !!! Pertengkaran yang membuat timbulnya ada rasa cinta, namun karena keadaan, memaksanya untuk bisa membencinya, disaat berhasil bangkit dan melupakannya, justru keadaan malah membuatnya harus menerima nya sebagai pendamping hidupnya, i...