BAB 09 ⭐ TEKA TEKI DIBENAK NELFA

679 82 6
                                    

Waktu liburan Zico telah habis. Zico terpaksa kembali meninggalkan kota Semarang itu dan kembali ke Jakarta. Zico pergi kebandara diantar oleh Nelfa dan juga Evan. Zico sempat berpesan banyak pada Evan tentang adiknya. Zico menaruh kepercayaan penuh pada Evan untuk menjaga Adiknya selama Ia tidak ada didekat sang Adik. Tentu saja, Evan menerima kepercayaan Zico itu dengan senang hati.

Setelah itu, kedekatan antara Nelfa dan Evan semakin berjalan. Namun keduanya memilih saling menjalani dan menikmati kebersaan mereka itu tanpa status. Berjalannya waktu, Evan mulai faham bahwa Nelfa membutuhkan waktu untuk mengenal Evan lebih jauh karena Ia tak ingin salah memilih lagi. Nelfa juga mencoba mulai fokus dengan kedekatannya itu, namun Nelfa masih saja ragu, karena terkadang, Ia masih saja teringat akan wajah Jason.

Satu setengah bulan telah berlalu. Namun kejelasan hubungan antara Evan dan Nelfa belum juga nampak. Evan sudah seringkali mengajak Nelfa berbicara dan mengarah soal hubungan mereka itu. Namun jawaban Nelfa tetap sama. Ia masih bekum bisa meyakinkan dirinya sepenuhnya. Evan tak ingin membebani Nelfa. Ia memilih lebih bersabar lagi. Hingga pada akhirnya, Nelfa sendiri malah meminta Evan untuk menjauh darinya. Tentu saja Evan menolaknya. Ia bahkan berusaha meyakinkan Nelfa, bahwa Ia masih sabar menunggunya.

"Fa, apapun permintaan Kamu, Ko Evan pasti turutin? asalkan jangan minta Ko Evan buat jauhin Kamu?"
"Ko, Aku.."
"Aku tahu Kamu masih ragu, tapi Aku udah ngerasa cocok sama Kamu Fa?"
"Ko, tapi Aku.."
"Kamu kenapa? apa Kamu masih gak bisa lupain cowok rese itu?"
"Nggak Ko, gak gitu?"
"Udah ya? kapan Kamu siap? Aku bakal ikat Kamu, atau kali saja Kamu gak ingin pacaran dan langsung menikah? Aku siap Fa?"

Nelfa menundukkan pandangannya.

"Fafa, maaf? bukannya Ko Evan mau membebanimu?"
"Nggak Ko, Ko Evan sama sekali gak bebanin Aku kok, Fafa cuma rasanya masih butuh waktu Ko"
"Aku akan menunggumu sampai siap Fa?"

Evan tak peduli selama apa Ia harus lebih bersabar lagi. Ia yakin, nantinya akan berhasil meraih hati Nelfa sepenuhnya. Evan terus memantau sikap dan gerak-gerik Nelfa. Jika terkihat nani banyak perkembangan dan tidak akan ada penolakan secara alur sikap dan tutur kata Nelfa seperti tadi, Evan akan langsung menyatakan perasannya dan mengikat Nelfa dengan sebuah ikatan hubungan dengan cara yang tak biasa. Bisa dibilang, kini bergantian Evan yang dibutakan oleh Cinta. Karena semakin berjalannya waktu, Evan merasa semaki jatuh cinta pada Nelfa. Karena kegigihan Evan yang pantang menyerah, Nelfa mulai menyiapkan dirinya perlahan untuk membuka hatinya menerima Evan.

Kini, Nelfa sedang duduk menikmati suasana sore hari di balkon apartementnya.

"Selama ini Ko Evan bertahan dan selalu sabar denganku tanpa ikatan, kurang yakin apa sih Aku ini? jelas-jelas juga, Ko Evan berbeda jauh dengan Arga? tapi rasanya, mau nerima Ko Evan langsung kok berat ya? Aku malah masih saja kepikiran soal Jason, dia pasti udah punya pacar? hih Aku ini kenapa sih? sumpah deh, Aku masih gak ngerti sama jalan pikiran Aku ini kemana arahnya!" gerutu Nelfa.

"Rileks Fa.. rileks" ucap Nelfa sambil memejamkan matanya, menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya perlahan. Setelah itu, Nelfa kembali membuka matanya. Nelfa terdiam sejenak mengamati suasana langit cerah disore hari. Tak lama kemudian, ponsel yang ada dimeja sebelahnya berdering. Nelfa meraih ponsel itu lalu melihat siapa nama peneleponnya. Melihat nama sang Kakak muncul dilayar, Nelfa langsung menerima telepon itu.

"Hallo adiku yang manja? lagi apa?"
"Dih nanyanya garing amat dah? ada apa Kakak? kangen ya sama Adikmu yang cantik ini, haha"
"Oh ya pasti? sayangnya kayaknya Kamu kangennya udah gak sama Kakakmu ini lagi, tapi si gebetab yang gak kunjung jadian, haha"
"Hih Kakak candanya gak lucu hih" gerutu Nelfa.
"Haha.. Kamu lagi ada sama Evan apa gak ini Dek?"
"Gak Kak? emangnya kenapa?"
"Cuma pengen nanya soal Kamu sama Evan"
"Apa yang perlu ditanyain sih Kak?"
"Yakin? gak mau terima Evan?"
"Gak taulah Kak, Fafa bingung. Pengen lepas Ko Evan rasanya sayang, pengen jadian tapi kok dibenak Fafa gak hanya ada Ko Evan, Fafa dilema tau Kak"
"Gak hanya Evan? terus siapa lagi? cowom rese itu? masih pernha ada ketemu?"
"Gak ada sih Kak, tapi penasaran aja"
"Itu berarti Kamu cuma sekedar penasaran aja sama itu cowok, Dek? terus masak iya? Evan harus tunggu Kamu sampe rasa penasaranmu sama tuh cowok terjawab? terus kapan teejawabnya? kalau sama itu cowok aja Kamu gak kenal betul? rumahnya mana, carinya dia dimana?"
"Ah gak taulah Kak"
"Dek, Evan itu cowok yang langka lho? makanya dulu Kakak deketin sama Kamu, ada lagi satu temen Kakak yang bisa dipercaya dan gak jauh beda sama Evan, tetapi pas itu Evab sudah tertarik sama Kamu, makanya Kakak gak ada kenalin Kamu sama yang satunya"
"Apa Fafa coba terus fokus aja sama Ko Evan ya Kak?"
"Aduh Dek? coba terus gak ada selesainya? Kamu itu deket sama Evan sudah hampir dua bulan lho lamanya?"
"Ya terus Fafa harus gimana Kak?"
"Gini deh, Kakak tanyain dulu, Kamu pengen lanjut sama Evan ke hubungan yang lebih jelas, atau lepasin Evan?"
"Ko Evan itu udah pernah Fafa suruh jauhin Fafa kapan lalu Kak, tapi Ko Evannya gak mau?"
"Kalau Kakak yang suruh pasti dia gak berani nolak"

She's just for me Jason WlmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang