Tiga hari telah berlalu. Rencana Nelfa pulang ke jogja batal, karena ada kegiatan tambahan di kampusnya. Pukul 19.00 WIB, Evan mengajak Nelfa datang kerumahnya untuk dikenalkan pada kedua orang tuanya. Soal itu, tentu saja sudah direncanakan oleh Evan dan Nelfa sehari sebelum hari H itu. Evan sendiri juga sudah sempat membahas dengan kedua Orang Tuanya untuk memperkenalkan kekasihnya yang Ia seriusi dan berniat akan menikahinya. Namun, Evan tidak memberitahu sang Mama, bahwa wanita itu adalah Nelfa. Karena Evan juga ingin memberikan kejutan pada Mamanya soal itu. Jason dan Bryan dilarang pergi kemana-mana oleh kedua Orang tuanya, karena Beliau menyuruh dua anaknya itu untuk menghargai Kakaknya dan ikut menemui calon istri Kakaknya itu.
Kini Nelfa dan Evan sedang ada didalam mobil perjalanan kerumah Evan.
"Ko Evan"
"Iya, kenapa Sayang?"
"Kok jantungku deg-deg'an gini ya Ko rasanya?"
"Tenang aja Sayang, Mama sama Papa Ko Evan gak gigit kok?"
"Hih Ko Evan, Fafa serius tau?"
"Hihi, ya gak usah terlalu serius gitu dong Sayang, yang rileks ya?"
"Aku takut Ko?"
"Takut kenapa lagi sih sayang, hmm?"
"Takut aja, Mama sama Papa Ko Evan gak setuju dan gak suka sama Aku?"
"Kata siapa? malahan Mama ada pernah tanyain Kamu lho?"
"Oh ya? Oh.. em iya ya, kan Aku udah sempat ada kenal sama Mama Ko Evan, hehe"
"Hmm, lupa ya? iya hampir lupa hihi"
"Pokoknya tenang aja Sayang, Mama sama Papaku itu Beliau fear kok, baik, ramah dan Mereka suka pasrah aja sama pilihannya anak-anaknya asal niat anaknya dan pasangannya itu baik"
"Tapi Ko..."
"Gak boleh ada kata tapi, harus yakin"
"Iya kalau soal yakin sih ya yakin aja Ko, hehe"
"Kamu sendiri juga udah dipikir matangkan Fa? soal hubungan Kita ini secepatya bakalan diresmiin?"
"Iya kalau soal itu, Aku udah benar-benar yakin kok Ko, semoga aja gak akan ada halangan apapun ya Ko"
"Iya Sayang"Sesampainya dirumah, Evan dan Nelfa disambut ramah oleh Kedua Orang Tua Evan. Jason juga Nelfa ikut menemui Nelfa dan bergabung duduk bersama Mama, Papanya diruang tamu.
"Astag Evan? jadi ini calon istrimu? serius?" ucap Mama Evan semangat.
"Hehe, iya Ma"
"Astaga, Mama gak nyangka berhasil juga Kamu ternyata?"
"Hih Mama, hmm"Sang Mama malah terkekeh. Nelfa hanya tersenyum malu. Mama dan Papa Evan saling mengobrol dengan Nelfa juga Evan. Jason dan Bryan hanya ikut mendngarkanmya saja. Namun berbeda dengan Bryan yang pandangannya biasa saja kesekitar, Jason malah seringkali mencuri pandang kearah Nelfa. Hal itu sempat ditangkap oleh sang Mama. Namun, Beliau memilih hanya diam dan cukup menyimpannya saja sendiri.
Tak lama kemudian, art dirumah itu membawakan beberapa cemmilan juga minuman dan diletakkan dimeja ruang tamu itu. Suasana begitu hangat karena keramahan Mama dan Papa Evan yang terlihat sangat menerima kehadiran Nelfa itu.
"Jadi gimana? udah ada rencana belum soal pernikahannya Van?" tanya sang papa.
"Justru itu Pa, sekalian Evan mau minta ijin ya Pa, besok Evan anter Nelfa pulang kejogja sekalian nemuin kedua orang tua Nelfa"
"Wih, udah mantap beneran dan gentle kali ini anak Papa"
"Siapa dulu Papanya? hehe" canda Evan.Suasana menjadi pecah dan humoris.
"Kalau Nak Nelfanya sendiri gimana Nak? sudah yakin mau menerima Anak tante? tidak ada rasa penekanan-kan Nak?"
"Iya Tante, gak ada kok, saya tulus menerima Ko Evan"
"Syukurlah""Tapi Van. bukannya usia Nak Nelfa terlalu muda? apa gak sebaiknya kalian bertunangan dulu aja?"
"Tunangan dulu tapi beberapa bulan nikah ya Pa"
"Astaga Evan, ngebet banget sih Kamu ini, haha" canda Papa Evan.Bryan terus saja tak ikut bicara namun Ia ikut menikmati suasana disana. Sedangkan Jason tidak demikian. Jason terus saja diam meski lainnya sempat ada saling tertawa bersama. Sang Mama makin curiga dengan gerak-gerik Jason.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's just for me Jason Wlm
No FicciónTAHAP REVISI !!! Pertengkaran yang membuat timbulnya ada rasa cinta, namun karena keadaan, memaksanya untuk bisa membencinya, disaat berhasil bangkit dan melupakannya, justru keadaan malah membuatnya harus menerima nya sebagai pendamping hidupnya, i...