BAB 12 ⭐ EVAN MULAI MENYELIDIKI

803 86 7
                                    

Setelah mengantar Calysta, Jason datang ke showroom. Evan terlihat sedang duduk santuy dengan bryan. Jason duduk disebelah Evan.

"Ko"
"Apa Je?"
"Lo masih ingin bertahan raih hati tuh cewek Ko?"
"Dia punya nama Je, namanya Fafa"
"Iya itulah pokoknya"
"Pastinya, Gue bakal nikahin Dia nanti"
*Dih, percaya diri amat Lo Ko, pacarin Dia aja belum berhasil, jauh banget pemikiran Lo sampai mau nikahin"
"Emang menikah harus pacaran dulu? enggakkan?"
"Hadeh, bucin mah suka gitu" gerutu Jason.
"Lupa diri, haha" sahut Bryan.

"Eh, jadi kangen Gue sama bidadari cantik itu, Dia dah pulang apa belum ya kira-kira"
"Udah" sahut Jason. Ucapan Jason membuat Evan dan Bryan saling menoleh kearah Jason.

"Dih, pada gitu amat ngelihatnya? apaan?!" ucap Jason pada kedua saudaranya.
"Heh, kok Lo bisa bilang gitu? emang Lo tahu Jas? Nelfa udah pulang?" selidik Bryan.

"Dari tadi, tuh cewek gak ada bilang ke Lo Ko?" ucap Jason pada Evan.
"Bilang? bilang apaan?"
"Mengadu gitu?"
"Apa sih Je maksud Lo?"
"Beneran? Dia gak ada cerita sama Lo?"
"Cerita apaan si Je? jangan bikin Gue penasaran deh"
"Cewek Lu terluka tadi"
"Hah? Lo serius Je! kok bisa Je?" Evan mulai panik mendengar ucapan singkat Jason itu. Jason menceritakan kejadian itu. Disaat Nelfa pertama kali dihadang oleh Arga, Jason sudah menganatinya. Namun Jason memilih diam dimobil sambil mengamati terlebih dahulu karena Ia ingin tahu laki-laki itu berniat baik atau buruk. Namun semakin Ia melihat gerakan Arga kasar, Jason sudah semakin menahan emosinya untuk segera keluar. Tetapi Calysta terus menahannya. Hingga akhirnya Jason turun dari mobil dan menghampiri Nelfa juga Arga, karena Ia melihat Nelfa kesusahan ingin pergi dari Arga dan Arga terus memaksanya.

"Mantan Nelfa SMA?! sialan! itu pasti Arga!"

"Lo dah tau soal Arga Ko!?"
"Gue belum tahu yang mana orangnya, tapi Gue udah tau ceritanya dari Fafa juga dari Kakaknya"
"Jadi Lo juga belun tahu? yang dimaksud Arga itu siapa Ko?"
"Maksud Lo Je?"
"Inget gak? gerombolan musuh Gua yang suka kalah tanding balap sama Gua?"
"Iya kenapa?"
"Lo tahu yang namanya David, kan?!"
"Iya, terus!?'
"Arga itu David Ko"
"Hah?! serius Lo Je!?" kaget Evan.
"Iya, suruh hati-hati itu cewek Lo, Lo tahu kan gimana brengseknya David"
"Pantesan aja, Zico khawatir banget sama adiknya pas tau itu cowok ada menetap lagi dikota ini"
"Zico, siapa Zico?" tanya Jason.
"Zico itu kakak Fafa, temen nongkrong Gue"
"Oh" jawab Jason singkat. Bryan hanya mendegarkan sambil asik dengan makanan cemilannya. Evan langsung sibuk dengan ponselnya. Evan terlihat makin cemas dan terus mengotak atik ponselnya.

"Kenapa sih Lu Ko? aneh banget raut wajah Lo" tanya Jason sambil mengambil cemilan yang ada didepan Bryan dan memakannya.
"Kok Fafa gak bisa dihubungin sih!? dichat gak dibuka, ditelepon juga gak ada diangkat sama sekali!?" gerutu Evan.
"Weladalah, ternyata!? hmm" gerutu Jason.
"Bucin mah bebas ye?" tambah Bryan.

Evan tak lagi menggubris ocehan kedua adiknya. Evan mengambil kunci remote mobilnya kemudian bergegas pergi ke apartement Nelfa.

"Nah kan? main kabur aja Dia" gerutu Jason.
"Bucin ya biasalah? ada rasa kekhawatiran yang kelewatan" sahut Bryan.
"Berlebihan, Bayem! bukan kelewatan!? hmm" gemas Jason.
"Eh iya, salah ya?yaitu lah pokoknya"
"Udahlah, balik yok Yan? dah malem ini, dah kelar semua kan? capek Gua kangen sama kamar Gua" gerutu Jason.
"Ya itu ada yamg lemburan Jas, gak tau dah selesai apa belum. Gue juga sama, pengen cepet balik. Gerah Gue pengen mandi, terus makan, terus rebahan, bobok manis dah"
"Nah itu udah pada selesai mereka, yuklah" ucap Jason disaat Ia melihat beberapa pegawainya yang lembur sudah selesai dan sudah siap untuk pulang.
"Gass" balas Bryan singkat. Jason dan Bryan bergegas meninggalkan showroomnya juga beberapa pegawainya yang juga ikut pulang kerumah mereka masing-masing.

She's just for me Jason WlmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang