BAB 07 ⭐ MASIH RAGU

755 87 6
                                    

Pukul 09.25 WIB, Evan sudah sampai di apartement Nelfa. Zico yang membukakan pintu untuk Evan. Evan dan Zico kini berada diruang tengah. Zico menemani Evan mengobrol sampai Nelfa selesai bersiap-siap. Lima menit kemudian, Nelfa keluar dengan style fashion khasnya. Nelfa memakai dres bewarna pink manis selutut Ia padukan jaket cardigan bewarna denim. Evan dan Zico menoleh kearah Nelfa. Evan sempat terpukau disaat melihat kearah wanita pujaan hatinya itu.

"Makin hari makin nagih ngelihat Dia" gerutu Evan didalam hatinya sambil memandangi Nelfa.

"Eh, Ko Evan sudah disini tho" gerutu Nelfa sambil berjalan mendekati keberadaan Zico dan Evan.

"Iya Fa, Kamu udah siap, Fa?" tanya Evan kemudian.
"Iya Ko, sudah. Ko Evan udah lama disini?" tanya balik Nelfa pada Evan.
"Nggak kok, baru aja, Kita berangkat sekarang Fa?"
"Iya yuk Ko"

"Aduh, berasa udah punya calon adik ipar Gue, haha" ledek Zico pada Nelfa dan Evan. Evan hanya tersenyum saja

"Hih Kakak, apaan sih, hmm" gerutu Nelfa dengan wajah malunya.

"Jadian sekarang aja kenapa sih? mumpung masih disini Gue, biar bisa jadi saksi kalian gitu, haha" canda Zico lagi.

"Hih Kak Zico! hmm" gemas Nelfa. Evan hanya bisa tersenyum saja.
"Yaudah deh, Fafa berangkat ya Kak" pamit Nelfa sambil salim pada Sang Kakak.
"Iya Adiku yang manis" balas Zico.

"Van, nitip Adiku ya? dijaga bener-bener" ucap Zico pada Evan.
"Iya, siap.. Lo tenang aja" jawab Evan dengan mantap.

Evan dan Nelfa berjalan bersama, turun dengan menggunakan lift menuju ke parkiran mobil. Sesampainya disebelah mobil Evan, Evan sergap membukakan pintu untuk Nelfa. Tentu saja hal itu membuat Nelfa malah merasa sungkan. Namun, disaat itu juga, Nelfa seketika teringat masa terindahnya dengan Arga yang hanya sesaat Ia rasakan dan itu yang membuat mata Nelfa sempat dibutakan oleh rasa. Dulu, pertama kali dekat dengan Arga, hingga berpacaran sampai sekitar dua minggu, sikap Arga selalu manis padanya. Bahkan lebih manis dari perlakuan Evan saat ini yang Ia rasakan. Tetapi ternyata, sikap manis dan perhatian yang sudah sempat membuatnya terlena, itu hanyalah sesaat saja. Selanjutnya, seakan Nelfa terperangkap pada percintaan toxic yang dimana Ia bertahan sakit, namun pergipun sangat sulit. Karena pengalaman pahitnya dimasa lalu itu, kini menanggapi sikap disetiap Ia ada dekat dengan cowok termasuk Evan, Nelfa berusaha lebih hati-hati dan tak mudah terhanyut. Meski sesosok Evan terlihat sangat berbeda dengan karakter Arga, namun Nelfa memilih untuk terus menjalani pendekatannya itu dengan Evan entah sampai kapan, entah pada akhirnya Ia menjadi pacar Evan, atau bahkan Evan akan menyerah dan akan berakhir begitu saja. Karena Nelfa membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk meyakinkan dirinya bahwa kemanisan dan perhatian Evan tak hanya didepan saja seperti di masa lalunya.

Setelah Nelfa masuk dan Evan menutup pintu mobilnya itu, Ia langsung bergegas masuk kedalam, duduk mobil sebelah Nelfa, dibagian mengemudi. Evan mulai menghidupkan mesin mobilnya. Nelfa terlihat akan memakai sabuk pengaman, Evan sergap meraih sabuk pengaman tersebut lalu membantu Nelfa memakai sabuk pengaman tersebut. Namun disaat Evan akan menyatukan sabuk itu, pandangan Evan tercekat tepat dihadapan Nelfa. Nelfapin terkejut dan hanya bisa membalas pandangan Evan dalam diam. Keduanya saling menatap. Hingga disaat Nelfa berkedip, Evan tersadar dari pandangannya itu.

"Eh, maaf Fa maaf" ucap Evan canggung kemudian segera menyatukan sabuk pengaman yang sudah dikenakan oleh Nelfa. Nelfa hanya tersenyum saja. Setelah itu, Evan membenahi duduknya dan memakai sabuk pengaman juga. Lalu, Evan segera mengemudikan mobilnya meninggalkan area parkiran apartement tersebut.

She's just for me Jason WlmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang