BAB 28 ⭐ KEADAAN MENYIKSANYA

782 70 0
                                    

Makin berjalannya hari, hubungan Evan dan Nelfa semakin membaik dan selalu adem dan bahkan mereka semakin terlihat mesra. Jason berusaha bisa bersahabat dengan keadaan meski rasanya Ia sudah ingin pergi saja dan menjauh dari dua sejoli itu. Jason mulai berniat tidak akan lagi mencoba merebut Nelfa dari Kakaknya.

Disela-sela kebahagiannya bersama Evan, Ia mulai merasa curiga pada dirinya sendiri soal kesehatannya yang makin hari makin tidak seperti biasanya. Bahkan Ia sempat merasa mual disaat mencium aroma tertentu seperti sabun yang aromanya sangat menyengat, parfum yang aromanya begitu lekat hingga bau deterjen atau yang lainnya. Nelfa merasa saat ini, Ia tak bisa sembarangan mencium aroma-aroma yang menurutnya terlalu menyengat. Bahkan, Nelfa sering saja menginginkan sesuatu tanpa melihat situasi. Nelfa juga seringkali menginginkan makanan atau buah yang biasanya Ia tidak ada pernah ingin memakannya.

Nelfa mencoba kembali search di google tentang gejala yang Ia rasakan. Nelfa tercekat disaat hasil pencarian mencapai delapan puluh persen jawabannya adalah soal kehamilan. Akhirnya, Nelfa memberanikan diri untuk membeli tespek berapa buah di apotik terdekat. Meski Ia masih ragu, tetapi Ia ingin mencobanya. Nelfa memberi tespek lebih dari satu buah karena Ia ingin beberapa kali mencobanya.

Pagi harinya, Nelfa terbangun dan bergegas untuk mandi. Sebelum mandi, Ia memilih lebih dulu menggunakan tespek itu. Setelah melakukannya, sambil menunggu hasil itu keluar, Nelfa bergegas mandi.

Betapa terkejutnya Ia, disaat melihat hasil tespek itu. Hasil tespek itu muncul garis dua meski satu garisnya masih terlihat samar. Mata Nelfa terbelalak dan kakinya lesu. Namun, Nelfa masih punya harapan baik, karena garis satunya begitu terlihat samar. Nelfa memilih untuk mencobanya lagi dilain waktu. Namun cobaannya yang kedua, ternyata hasilnya itu tetap sama. Muncul Dua garis namun satu garisnya terlihat samar.

Nelfa sempat berfikir positif bahwa mungkin saja tespek itu rusak atau memang kurang akurat karena memang Ia membeli tespek dengan harga yang lumayan terjangkau.

Namun, ketiga kalinya Nelfa mencobanya. Hasilnya membuatnya tak bisa lagi berfikir positif. Selain karena memang itu ia beli dengan harga yang lebih mahal, hasilnya juga sangat terlihat jelas yaitu dua garis.

Nelfa duduk lemas disofa kamarnya sambil memandangi tespek itu. Air matanya mengalir begitu saja. Nelfa memegang perutnya.

"Benarkah ini Aku sedang mengandung? Ya Tuhan? cobaan apalagi ini? Aku harus gimana? bagaimana bisa Aku hamil sedini ini?" gerutu Nelfa sambil menangis terisak.

"Baru saja Aku menemukan kebahagiaanku? tapi ini apa? hancur sudah nantinya harapan indahku bersama Ko Evan" Nelfa terus menggerutu sendiri.

Nelfa berniat untuk periksa disalah satu rumah sakit yang ada dikota itu. Ia memilih rumah sakit CLM karena selain itu merupakan Rumah sakit banyak cabangnya, Ia menemukan dokter spesialis kandungan yang banyak rating baik didalam pencariannya di internet. Nelfa langsung mendaftarkan diri secara online.

Tiba waktunya periksa, Ia nekat pergi sendirian kerumah sakit tanpa ada memberitahu siapapun termasuk Evan. Bahkan tata cara berpakaiannya sengaja berbeda dari kebiasaan sehari -harinya. Nelfa yang biasanya terlihat feminim, kini tampilannya lebih ke casual sedikit tomboy. Nelfa memakai celana jeans panjang, Ia padukan dengan kemeja panjang tanpa dikancing dan Ia mengenakan iner polos dibalik kemejanya. Nelfa juga memakai masker. Ia melakukan itu karena berniat agar kali saja Nelfa ada bertemu dengan orang yang mengenalnya, tidak akan tau bahwa itu adalah Nelfa. Karena posisinya di rumah sakit itu akan mengantri dibagian poli Dr. spesialis kandungan.

She's just for me Jason WlmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang