BAB 29 ⭐ BERBICARA PADA KEDUA ORANG TUANYA

496 70 16
                                    

Pukul 12.45 WIB, Nelfa melajukan mobil H-rv hitam miliknya meninggalkan apartement menuju ke Kota Jogja.

Saat sampai di gerbang Tol, perbatasan keluar masuk Tol itu, mobil Nelfa berhenti karena sedang mengantri untuk masuk. Dari lawan arah, mobil Jason yang dikendarai oleh Jason sendiri melintas, melewati samping mobil yang sedang mengantri karena posisinya mobil Jason tersebut keluar dari tol. Saat melintas, Jason sempat melihat mobil H-Rv hitam itu. Karena Ia sempat melihat samar-samar yang menyetir perempuan, Ia pun iseng melihat kearah nomor polisinya. Mata Jason terbelalak melihatnya. Nomor polisi itu terlihat jelas olehnya.

"F 44 FA? Itu tadi bukannya mobil si Fafa? ngapain Dia antri mau masuk tol? mau pulang ke Jogja? cuma sendirian?" gerutu Jason didalam hatinya. Jason bisa berfikiran bahwa Nelfa hanya sendirian, karena kaca mobil Nelfa hanya beberapa persen saja gelapnya. Sehingga pandangan dalam mobil masih bisa dilihat dsri luar meski samar-samar.

Jason melirik sekilas kearah Evan dari kaca tengah karena Evan duduk tepat dibelakangnya.

"Kok kayaknya Ko Evan santai aja gitu sih? kenapa Ko Evan gak ada anter si Fafa? apa Mereka sedang marahan?" gerutu Jason lagi didalam hatinya.

"Ko Evan"
"Apa"
"Si Fafa ke Jogja tha Ko?"
"Ngomong apa sih Lo? gak usah suka urus soal Fafa kenapa sih!?"
"Ya gak gitu Ko, Lo pasti hafal gimana keadaan kesehatan Fafa yang sering lemah?"
"Lo kenapa sih Je? gak usah nasehatin Gue deh"
"Tapi Ko, kalau dijalan Dia kenapa-napa gimana?"
"Heh Lo itu bahas apaan sebenarnya?!"
"Fafa ke pasti tadi mau ke Jogja Ko? apa Dia gak ada bilang sama Lo kalau Dia mau keluar kota?"
"Dari mana Lo tahu?"
"Tadi Gua ada lihat mobilnya antri mau masuk Tol Ko"
"Omong kosong Lo Je"
"Sumpah Ko, beneran? plat nomornya itu F 44 FA? itu beneran mobil H-rv milik si Fafa!?" Jason tak mau menyerah karena Ia yakin yang Dia lihat memang benar mobil Nelfa.

Jason sekilas melihat kearah Evan lewat kaca spion tengah lagi. Evan malah terlihat cemas dan bingung sendiri.

"Apa Lo lagi ada marahan sama si Fafa, Ko?"
"Nggak!? Gue sama Dia adem ayem aja"
"Tapi kok kayaknya Lo gak tau kalau Nelfa itu tadi mau keluar Kota?"
"Soal itu Dia gak ada cerita sama Gue! bahkan Dia bilang hari ini kuliah!? palingan lo aja yang terlalu terobsesi sama si Nelfa sampai mata Lo itu suka mengarah tentang Nelfa"

"Lo salah lihat kali Je, tadi?" sahut Bryan.
"Gak Yan, beneran! Gua lihat jelas itu nomor polisinya, dan yang nyetir itu cewek, sendirian!?"

Evan mulai merasa gelisah karena pada akhirnya Ia memikirkan ucapan Jason yang itu, karena Jason terlihat bersungguh-sungguh dan terus ngotot tak mau mengalah. Evan mencoba berkali-kali menghubungi Nelfa. Namun, Nelfa sekalipun tidak ada menjawabnya. Chat dari Evan juga belum ada tanda dibaca sama sekali oleh Nelfa.

"Gimana Ko? gak ada jawaban dari Nelfanya?" tegur Bryan disaat melihat Evan tak lagi sibuk dengan ponselnya lagi.

"Sial! apa ini maksudnya!? Fafa kenapa sih? hari ini bener-bener aneh sikapnya" gerutu Evan dengan gerak gerik gelisah.

"Maksudnya aneh yang gimana Ko?" sahut Jason.

"Bukan urusan Lo!" ketus Evan. Bryan merasa bingung sendiri karena akhir-akhir ini dua saudaranya itu bersikap tidak seperti biasanya. Diantara Evan dan Jason, terlihat seperti sedang musuhan atau adanya ketidak cocokan yang terus saja berkelanjutan. Karena memang Bryan belum tahu betul soal apa yang telah terjadi pada mereka karena Nelfa.

Evan teringat bahwa salah satu teman Nelfa bernama Alya adalah Adik dari temannya. Evan menghubungi temannya itu untuk meminta nomor Alya. Setelah mendapatkannya, Evan langsung mencoba menghubungi Alya. Alya langsung menerima telepon itu. Namun, jawaban Alya mengejutkan Evan disaat Ia menanyakan Nelfa. Ternyata Nelfa hari itu tidak ada masuk kuliah. Bahkan keempatsahabatnya sempat menghubungi Nelfa, namun hingga sekarang Nelfa belum ada membalasnya.

She's just for me Jason WlmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang