Bab 18

940 91 37
                                    

Aku masuk kembali ke dalam ruangan. Ku lihat teman-temanku dan Pak Pemred maha menyebalkan itu sedang tertawa. Mereka sepertinya begitu menikmati suasana malam, tanpa sedikit canggung.

Memang si playboy Bagas dari dulu easy going. Begitu pintar menempatkan diri dimana pun dia berada. Jangankan yang sebaya dengannya, kakek-kakek pun dia ajak ngobrol.

Aku masih ingat saat dulu pulang dari warung Bu Deti bersama teman-teman wanitaku, Bagas sedang berbincang asyik dengan seorang kakek. Ku lihat kakek itu tertawa, entah apa yang di ceritakan Bagas hingga si Kakek tak henti tertawa.

Dari kejauhan ku lihat interaksi mereka. Bagas bahkan memberikan rokok miliknya pada si Kakek saat si Kakek pamit pulang sambil membawa grobak rongsok.

Tak hanya kakek itu, saat aku ke CK (Circle Key) dekat kampus, Bagas menyuruhku masuk seorang diri sementara dia ngobrol dengan tukang parkir di sana. Si tukang parkir sampai menolak saat Bagas memberikan uang parkir untuknya. Seluwes itu, Bagas menempatkan dirinya. Dasar bunglon!

Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link dibawah :

https://kbmapp.com/book/read/810a237d-2879-b711-1c19-cd109ebf19fa/fe1510b5-3fe2-acfb-f24a-a50414354757?af=b8c0cede-55ed-f077-0193-baa76010bd1d

Do You Remember?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang