"Bel, semangaat!"
"Bellaa.. Masalah itu doang mah, kedipin aja."
"Lawan, Bel. Jangan kalah adu mulut."
"Haha.. Dasar orang gila semua." Kekehku. Dukungan teman-temanku memberi kekuatan padaku saat aku berjalan menuju ruangan Pak Pemred.
Aku mengehela nafas kemudian mengetuk pintunya. Setelah ada sahutan dari dalam, aku baru membuka pintu.
Ku lihat, dia sedang duduk di kursi kebesarannya. Matanya fokus menatap layar monitor dengan kaca mata bertengger di hidungnya.
"Pak."
"Ya? Ada perlu apa?" Tanyanya datar tanpa menatapku.
Wah, daebaak.. Dia yang menyuruhku ke ruangannya. Dia juga yang bertanya 'ada perlu apa?'
"Kemarin, Bapak menyuruhku ke ruangan, Bapak."
Dia mendongak menatap wajahku masih tanpa ekspresi. "Saya?"
"Iya, Pak. Perihal.. Artikel itu." Cicitku dengan suara semakin pelan.
Dia bangkit dari duduknya kemudian berjalan dan menyandarkan bokongnya di meja sambil melipat kedua tangannya.
Bosky!
Dia menatapku sementara aku langsung menunduk.
"Ra.."
Aku mendongak.
"Lebih baik, kita bahas masalah kita. Biar kerja kamu juga fokus." Ucapnya.
"Tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, Pak. Kemarin saya hanya kurang menambahkan nama belakangnya saja. Bukan berarti kesalahan saya fatal kan, Pak?"
"Ya tapi, kamu tahu sendiri warganet sekarang seperti apa, sedikit kesalahan saja dijadikan candaan buat mereka."
"Terus itu judulnya harus pakai kata istigfar banget? Kenapa gak fantastis atau kata lainnya?"
"Biar tidak monoton, Pak. Sekarang kalau artikel dengan bahasa baku dan kaku, anak muda jaman sekarang, kurang suka, Pak."
"Lagipula kanal style bukan kanal news yang harus baku dalam penulisannya kan, Pak?"
"Kamu masih belum berubah, Ra."
Aku diam. Tak mau terpengaruh dengan ucapannya.
"Ra, listen to me. Aku --"
"Saya permisi, Pak." Ku balikan tubuhku. Aku tak mau mendengarkan hal pribadi disaat jam kerja begini.
Tiba-tiba tangannya meraih lenganku.
"Ra, bisa gak kamu dengarkan aku dulu?"
Aku gak siap mendengar alasanmu, Gas.
"Ra, biar aku jelaskan. Kalau selama ini——"
Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link dibawah :
https://kbmapp.com/book/read/810a237d-2879-b711-1c19-cd109ebf19fa/fe1510b5-3fe2-acfb-f24a-a50414354757?af=b8c0cede-55ed-f077-0193-baa76010bd1d
KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Remember?
RomanceKalau ada yang bilang, pertemanan dua orang yang berbeda jenis kelamin tanpa ada "rasa" sedikitpun diantara mereka, itu bohong. Contohnya, aku. Arabella Putri, yang masih terjebak dengan perasaan masa lalu. Dan dia, lelaki berwajah menggemaskan itu...