DYR 26

706 24 0
                                        

"Mas, capek?" Tanyaku saat tatapan kami bertemu.

Mas Arya meraih jemariku. "Lebih capek mikirin kamu. Gak bisa ketemu kamu rasanya nyiksa."

Aku hanya tersenyum. "Nanti juga terbiasa, Mas." Ku biarkan tangannya masih menyentuhku. Aku juga tak bisa menolaknya.

Pesanan kami pun tiba. Mas Arya menatap nasi gorengnya dengan malas. 

"Mas, makan."

"Kalau makan, Mas gak bisa megang tanganmu lagi, Ra."

Mendengar gombalannya, rasanya hatiku semakin di remas. "Makan dulu Mas." 

Mas Arya akhirnya patuh, dia melepaskan tanganku dan beralih memegang sendok miliknya.

Baca selengkapnya di aplikasi KBM App. Klik link dibawah :

https://kbmapp.com/book/read/810a237d-2879-b711-1c19-cd109ebf19fa/fe1510b5-3fe2-acfb-f24a-a50414354757?af=b8c0cede-55ed-f077-0193-baa76010bd1d

Do You Remember?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang