22. Pulih

3.6K 218 0
                                    

Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Xavier nih! Kalau kalian masih bingung baca cerita ini kalian bisa baca cerita aku yang "Married to my-ex twins" atau "Auristela" terlebih dahulu ya

Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Setelah 10 tahun lamanya Almira membiasakan diri untuk terapi dan memakan makanan yang dianjurkan oleh dokter dan juga Dirga tentunya

Ia mulai bisa melangkahkan kakinya dengan lancar, ia sudah dapat menyeimbangkan tubuhnya hingga tidak oleng dan terjatuh

Suster Riana yang ikut merawat dan melihat perkembangan dari Almira ikut senang

"Sekarang Almira sudah bisa jalan, hebat"Ucap Suster Riana

Almira menyunggingkan senyumannya

"Tapi jangan lupa ya, jangan stress jaga kesehatan dan berlatih jalan-jalan"Ucap Suster Riana

Almira menganggukan kepalanya, hari ini Dirga kembali dari Indonesia, ia mengatakan pada Almira bahwasannya ia akan mengunjungi Almira dirumah Sakit

Almira sengaja tidak memberitahu Dirga kalau perkembangan dirinya di US sudah sangat baik

Hingga dokter dan suster disana mengatakan bahwa dirinya sudah bisa berobat jalan

Tak lama pinti kamar milik Almira terbuka, menampakan lelaki tegap yang juga menghampirinya

"Loh mau kemana?"Tanya Dirga menatap Almira yang memasukan bajunha ke tas

"Kau harus lihat"Ucap Almira pada Dirga

Almira berjalan dan sedikit berlalo kecil mengelilingi ranjang tempat ia berbaring, tempat dimana menjadi saksi bisu perjuangannya untuk sembuh

Dirga menatap Almira dengan tatapan terkejutnya

"Wah hebat, kau sembuh"Ucap Dirga memeluk Almira dengan erat

Pelukan itu dibalas oleh Almira, "Kata suster Riana, dan dokter Robert, aku sudah bisa kembali pulang"Ucap Almira

Dirga menyunggingkan senyumannya, "Aku sangat berhutang budi padamu Dirga"Balas Samira

"Sudah ku bilang berapa kali bahwa jangan mengatakan seperti itu Almira"Ucap Dirga sebal

Almira tertawa dan menyentuh pipi Dirga, "Maaf"Balasnya

"Untuk masa pemulihan kau harus berada di US selama satu bulan, orang tuamu akan ku panggil kesini untuk menemuimu"Ucap Dirga

"Percuma saja"Ucap Almira sedih

"Kenapa percuma?"Tanya Dirga menatap Almirang murung

"Ibuku menikah lagi dengan lelaki lain setelah kepergian Ayah, aku melihatnya di media masa kemarin"Ungkap Almira menatap wajah Dirga

"Tak usah dipikirkan ya? Semua akan baik-baik saja"Ucap Dirga mengelus pundak Almira

Almira menyeka air matanya dan berusaha tersenyum

"Dan aku dapat kabar dari awak media di Indonesia dari televisi kalau Mamaku tertanggap BNN karena kasus Narkoba yang ia lakukan" Dirga membelalakan matanya mendengar pernyataan dari Almira

Dirga merasa bersalah telah mengucapkan itu pada Almira

"Ia sudah dihukum mati beberapa bulan lalu, karena membunuh salah satu napi disana"Ucap Almira dengan tangis yang tidak dapat ia bendung

"Sudah ya, sudah, nanti kondisimu drop lagi"Ucap Dirga membawa Almira kedalam pelukannya

"Aku akan membawamu pergi ke Indonesia untuk berlibur jika kondisimu sudah baik. Okay?"Tawar Dirga

"Kau harus butuh penyegaran"Ungkapmya

Dirga masih terus mengelus pundak Almira yang masih sesegukan menangis

"Sudah jangan menangis ya"Ucapnya sambil menghapus Air mata Almira

"Aku akan membawa ke Indonesia, aku tidak bisa melihatmu terus terpuruk yang akan mempengaruhi kondisimu"Ucap Dirga

"Kalau kita berlibur ke Indonesia, kau mau ke mana?"Tanya Dirga, Almira tampak menimbang-nimbang

"Bali"Ucapnya, Almira menganggukan kepalanya

"Tapi ingat, no sedih sedih"Ucap Dirga yang langsung diangguki oleh Almira

"Kenapa tidak ke Jakarta untuk menemui kekasihmu?"Tanya Dirga sambil fokus menyetir

Almira mengidikan bahunya, "Aku butuh merefresh otakku sebelum aku bergelut dengan perdebatan dan gejolak batin ku Dir"Balas Almira menatap Dirga

Dirga membuang nafasnya kasar, "Kau berjanji untuk tidak bersedih, lalu kenapa bicara seperti itu?"Tanya Dirga

"Entahlah, aku mungkin akan merasakan sedih, tapi mau bagaimana pun itu harus tetap ku jalani, aku akan bertemu dengannya setelah aku siap"Ucap Almira

Dirga menganggukan kepalanya, "Baiklah kalau itu mau mu"Balas Dirga

"Ingat, jangan kebanyakan fikiran, kau barus sembuh. Jika kondisimu tidak semakin membaik rencana jalan-jalan ke Bali batal"Ucap Dirga, Almira menatapnya dengan memajukan bibirnya kesal

"Aku yakin kok kondisi pemulihanku dalam waktu sebulan akan berangsur baik, tapi jangan dibatalkan ya? Please"Rengek Almira dilengan Dirga

Dirga menganggukan kepalanya menatap Almira, mencium Puncak kepala perempuan itu

"Kalau kondisimu memungkinkan, aku tidak akan membatalkannya"Ucap Dirga

"Pasti memungkinkan"Ucap Almira dengan penuh percaya diri

Psikis Almira juga beberapa tulang belakang yang tidak memungkinkan Almira untuk sadar dan mengingat dengan jelas segala sesuatu pada waktu itu

Dirga memutuskan untuk merawatnya tanpa memberitahu pihak keluarga Almira

Ternyata selama ini Dirga mencari keberadaan keluarga Almira yang sangat sulit itu terungkap dengan pernyataan Almira barusan

Almira sekarang sudah jauh lebih baik dari semula Dirga menemukannya terdampar dilaut dengan apungan sebatang kayu disana

Dengan luka memar disekujur tubuhku dan bibir putih pucat, Dirga fikir perempuan ini tidak akan bisa selamat awalnya

Namun tuhan berkehendak lain, Almira berhasil melewati masa kritisnya hingga saat ini ia sudah bisa menyeimbangkan langkah kakinya

Dirga menghampiri Almira yang sedang duduk diatas ranjangnya, ia membawakan obat

"Dan sekarang waktunya kamu minum obat"Ucap Dirga memberikan obat yang berada ditangannya

"Siap pak dokter"Balas Almira dengan tawa

"Tiga minggu lagi kau bisa berlibur ke Bali aku sudah tanya pada dokter Robert bagaimana kemajuan kondisimu, dan ternyata boleh"Ucap Dirga menatap Almira

"Yeay! Terima Kasih, Dirga"Almira memeluk Dirga dengan erat

"Gak bisa napas dong ini"Ucap Dirga, Almira menjauhkan dirinya dan melepaskan pelukannya sambil tertawa

"Hehehe maaf"Balasnya

Dirga hanya tersenyum menatap Almira yang meminum obatnya yang cukup banyak, ia kembali senang menatap Almira yang sudah pulih dan ceria

Almira selama ini sebagai pelipur laranya karena perempuan yang ia cintai tidak bisa dimilikinya

Bukan berarti Dirga menjadikan Almira sebagai selingan, tidak sama sekali malah Almira adalah satu-satunya perempuan yang bisa bersanding dengan Samira dihatinya saat ini

Terlepas ada atau tidaknya lagi perempuan yang berhasil masuk kedalam kehidupannya

Jangan lupa like, comment, follow and share sama teman seperjuangan wattpad kalian untuk ikutan baca juga yaa

See you all!

Samira Wilkins (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang