51. Menerima Tawaran

6.2K 338 1
                                    

Halo teman-teman hari ini aku back lagi dengan cerita Xavier nih! Kalau kalian masih bingung baca cerita ini kalian bisa baca cerita aku yang "Married to my-ex twins" atau "Auristela" terlebih dahulu ya

Tapi kalau kalian mau kalian bisa baca ini langsung kok!

Cerita ini masih banyak kekurangan terutama Typo yang bertebaran, bantu aku ingatkan ya, bisa dengan cara comment di bawah

Happy Reading!!!

Setelah kedatangan Auristela menawarkan sebuah tawaran untuk membuktikan apakah Xaveir mencintainya atau hanya sebatas pernikahan kontrak saja

Samira memikirkan hal itu berulang-ulang, ia berfikir bahwa dirinya akan jahat sekali jika menerima tawaran itu

Disatu sisi ia juga ingin mengetahui apakah Xavier benar-benar mencintainya, atau pernikahan ini hanya sekadar sandiwara kontrak saja

"Halo"Ucap Samira pada sambungan telfon

"Kenapa El?"Tanya Samira, ternyata seseorang yang menelfonnya itu adalah sahabatnya sejak duduk di perkuliahan

"Gak, gue gak sibuk"Ucapnya

"Iya gue dateng kok nanti gue kesana ya"Ucap Samira mematikan sambungan telfonnha dengan Elmira

Samira merapihkan barang-barangnya ia harus segera pulang untuk bersiap dan pergi menuju bahy shower Elmira

Yap!

Elmira mengandung anak kedua, para sahabatnya wajib datang untuk memeriahkannya itu pesan Elmira

Kepala Samira berputar ketika ia menegakan tubuhnya, "Aduh kenapa gue pusing banget ya"Ucapnya berpegangan pada meja

Samira menggelengkan kepalanya perlahan dan memaksakan dirinya untuk berjalan

"Cell"Panggil Samira dari dalam ruangan

Cellin memasuki ruangan Samira dan menatap Samira dengan wajah yang pucat

"Mbak Miwa sakit ya?"Tanya Cellin

Samira menggelengkan kepalanya, "Aku titip toko ya, aku mau pergi soalnya"Ucap Samira pada Cellin

"Pulang sendiri mbak? Apa mau aku antar?"Tanya Cellin

Samira menggelengkan kepalanya, "Gak usah gapapa, ini paling gak enak badan, aku minum obat sama istirahat juga sembuh"Ucap Samira

"Yaudah, hati-hati ya mbak"Balas Cellin

Samira menganggukan kepalanya dan memasuki mobil, Samira menjalankan mobilnya secara perlahan

Mobilnya berhenti karena lampu merah yang ada disana

Samira membuka dasbor mobilnya untuk mengambil beberapa lipstiknya yang tertinggal disana

Ia menatap pembalut yang belum ia buka sama sekali, sudah sebulan terkahir ia tidak datang bulan

Samira kalut dengan fikirannya sendiri hingga lampu hijau sudah menhala dan klason dari belakang mobil Samira sudah mulai dibunyikan

Samira membuyarkan lamunannya dan mengendarai mobilnya

"Perasaan gue telat dua minggu deh"Ucapnya menatap jalanan yang tidak begitu ramai kendaraan

Akhirnya Samira memutuskan untuk ke apotek membeli testpack, walaupun ia tidak yakin kalau dirinya hamil

Pasalnya Samira memang sering telat datang bulan saat masih remaja, "Mbak testpacknya ya"Pinta Samira

Setelah mendapatkan barang yang ia butuhkan, Samira berjalan menuju kamar milik Xavier dan dirinya ketika sah menjadi suami istri

Samira Wilkins (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang