"Karena kamu bintang di hatiku. Takkan ada yang lain mampu goyahkan rasa cintaku padamu. Kamu segalanya, tak terpisah oleh waktu. Biarkan bumi menolak, ku tetap cinta kamu. Biar mamamu tak suka, papamu juga melarang. Walau dunia menolak ku tak takut. Tetap ku katakan ku cinta dirimu"
Mama Papa Larang
By : Judika
"Mas Ali, lewat sini" bisik Bik Nah saat menuntun Ali masuk ke dalam rumah Prilly melalui pintu belakang yang biasa digunakan oleh para pelayan di rumah Prilly. Dengan berhati-hati Ali masuk ke dalam rumah Prilly. Sore itu papa Prilly sedang ke kantornya di Jakarta, Bik Nah menyarankan Ali masuk secara diam-diam seperti ini, sebenarnya Ali hendak masuk secara baik-baik ke dalam rumah Prilly yang menurut Bik Nah adalah pekerjaan sia-sia. Bik Nah melihat kondisi kamar Prilly yang sedang dijaga oleh 1 ajudan saja, ia meminta Asti untuk mengalihkan perhatian pria bertubuh besar tersebut.
Dan terbukti Asti mampu mencuri perhatian Ray yang memang tertarik padanya, hingga Bik Nah dan Ali bisa masuk ke kamar tempat Prilly dikurung dengan mulus. Bik Nah segera mengunci pintu kamarnya dari dalam, Ali terkejut saat melihat Prilly terkulai lemah bersandar ke sofa.
"Sudah 2 hari non Prilly ga mau makan Mas, bibik khawatir non Prilly bisa mati lemas, bibik hanya bisa memaksa dia untuk minum jus, supaya dia bisa bertahan"ucapnya menangis.
Ali sungguh tak tega melihat Prilly seperti ini, ia menghampiri Prilly dan langsung meraih tubuhnya untuk dipeluk. "Prilly, sayang"panggilnya dengan suara bergetar, sudah 2 hari mereka lalui dengan penuh penderitaan, Ali terpaksa kalah saat menghadapi 2 ajudan papa Prilly yang selalu menghadangnya saat ia mencoba masuk menemui Prilly, setelah dengan cara baik pun tidak berhasil.
"Alii" sahut Prilly lemah, perlahan ia membuka matanya yang sudah dibanjiri air mata. Antara sadar dan tidak, ia melihat sosok Ali dihadapannya sambil memeluknya. Ia memegang wajah Ali dan merabanya, memastikan bahwa orang yang dihadapannya adalah benar-benar Ali, pria yang sangat ia cintai.
"Aliiiiiii, ini beneran kamu?akhirnya kamu dateng Li, aku kangen, aku takut banget ga bisa ketemu kamu lagi" seru Prilly langsung memeluk Ali erat. Bik nah pun ikut terharu menyaksikan perjuangan cinta mereka yang begitu tulus.
"Aku akan bawa kamu keluar dari sini, aku ga mau kamu disiksa lebih jauh dari ini, Bik Nah, boleh bantu saya sekali lagi?saya akan bawa Prilly ke appartement bang Teo, dia pasti bisa melindungi Prilly" ucap Ali meminta Bik Nah untuk membantunya membawa Prilly keluar dari rumahnya.
Bik Nah tak berpikir panjang lagi, ia meminta Pak Min untuk stand by di pintu belakang dan juga pada Asti, agar dia membawa Ray menjauh dari kamar Prilly. Saat keadaan di rasa aman, Bik Nah memberikan kode pada Ali untuk keluar dari kamar Prilly. Ali menggendong Prilly lalu perlahan berjalan keluar dari kamar Prilly menuju pintu belakang. Prilly merangkulkan lengannya di leher Ali, ia sudah tidak memikirkan ancaman papanya lagi, saat ini ia sudah bersama Ali, hanya saja ia takut papanya datang di saat Ali membawanya keluar.
Ali meletakkan tubuh Prilly di jok belakang mobil yang Pak Min bawa.
"Makasih ya Bik Nah, salam buat Asti juga, saya ga bisa bales apa-apa, selain ucapan terima kasih saat ini, saya pergi Bik, hati-hati, kalau nanti ditanya kenapa Prilly ga ada, langsung bilang saja, Prilly di rumah Teo"ucap Ali menitipkan pesannya pada Bik Nah lalu masuk ke dalam mobil. Pak Min melajukan mobilnya meninggalkan rumah Prilly.
Di tengah perjalanan, Ali terus merangkul Prilly dalam pelukkannya, saat ini, kondisinya sangat lemah.
"Pak Min, kita beli makanan sebentar boleh, kasian Prilly, dia pasti udah laper banget"pinta Ali .
"Mas, ini tadi Bik Nah titip saya buatkan bekal untuk non Prilly buat dimakan diperjalanan" jawab Pak Min sambil menyodorkan rantang makanan pada Ali.
YOU ARE READING
Bukan Romeo & Juliet
FanfictionBernyanyi di dalam bus ataupun pinggir jalan, berpanas-panasan atau basah terguyur hujan, di usir tanpa diberikan uang, sudah menjadi hal yang biasa bagi Ali yang bekerja sebagai pengamen jalanan demi biaya hidupnya dan mamanya, serta tabungan yang...