CHAPTER 18

26.1K 1.5K 44
                                        

" Dan tak mungkin untuk kita bersama. Diatas perbedaan,yang selamanya mengingkari. Dan tak mungkin bila ku melepasmu. Sungguh hati tak mampu, mengertilah cintaku, dan tak mungkin"

Tak Mungkin Kumelepasmu

By : Dygta feat Andina

Ali terbangun saat dering teleponnya berbunyi, panggilan dari oom Farid, Ali segera mengangkatnya.

"Assalamualaikum Oom" sapanya sopan, dan terlibat perbincangan singkat. Ali menutup teleponnya bersamaan saat mamanya terbangun dan duduk.

"Ali, kamu ga tidur semaleman?tadi telepon dari siapa?" tanya mamanya penasaran dengan pembicaraan serius Ali dengan orang di telepon tersebut, sepertinya bukan Prilly, karena dari suaranya sepertinya ia adalah seorang pria dewasa. Ali tersenyum manis pada mamanya, "Pagi Ma, Ali tidur ko, itu tadi bos Ali di Kafe, dia minta Ali dateng pagi ini ke kafe, ada yang mau dibicarain katanya" jawab Ali menjelaskan.

"Tentang apa Li?kabar baik apa buruk?"tanya mamanya penasaran.

"Ali juga kurang tau ma, nanti Ali coba tanya, udah mama tenang aja, ga usah takut, kalaupun Ali ga kerja disana lagi, Ali masih punya gitar ini, Ali masih bisa ngamen kaya biasanya, dan akan tetap mencukupi buat kita berdua" jawab Ali menenangkan mamanya.

"Semoga kita bisa melewati cobaan ini ya Li" ucap mamanya sedih. Ali hanya membalasnya dengan senyuman lalu merangkul mamanya, memberikannya semangat untuk tetap bertahan.

"Mama ikut Ali dulu ya ke kafe, pulang dari situ kita cari kontrakan baru" ucapnya yang diikuti anggukkan mamanya.

Ali menghentikan sebuah angkot yang menuju ke arah kafe oom Farid, sebenarnya ia pun bingung dan penasaran dengan apa yang akan pria itu katakan hingga ia harus datang ke kafe sepagi ini. Tiba-tiba Ali teringat akan Prilly, ia mencoba mengabari Prilly melalui SMS, namun ia belum mendapatkan balasan dari gadis itu, mungkin ia masih tertidur lelap di kasur empuknya, atau sedang sibuk bermanja dengan papa-mamanya yang sedang pulang.

Mengingat papa Prilly membuatnya teringat akan kejadian semalam, apakah benar pria itu tega melakukan ini pada keluarganya, tidak cukup kah ia menyiksa putrinya sendiri dengan mengurungnya di kamar dan mencoba memisahkannya dengan orang yang dicintainya. Tapi Ali tak mau berburuk sangka terlebih dahulu, toh sampai saat ini, ia tak mendengar kabar Prilly dalam keadaan terkekang lagi, atau bukti bahwa oom Ridwan, papa Prilly yang melakukan ini padanya.

Tak berapa lama Ali tiba di kafe tempatnya bekerja, Ali menggandeng mamanya dan masuk ke dalam kafe yang pagi itu belum dibuka. Ia berjalan menuju kantor oom Farid, namun belum sampai ia di ruangan tersebut, oom Farid baru saja keluar bersama seorang pria paruh baya yang seumuran dengannya sambil tertawa akrab.

"Nah, panjang umur sekali, ini anaknya, baru aja diomongin udah dateng, sini Li" panggil Farid, Ali menuruti dan menghampiri mereka segera.

"Pagi Oom"Sapanya pada mereka.

"Pagi, pagi" sahut mereka bersamaan sambil tersenyum.

"Nah ini, kenalin, ini oom Wisnu, temen SMA oom dulu, dia seorang produser, Nu, ini Ali, anak penuh bakat yang lo maksud tadi"ucapnya memperkenalkan mereka, Ali langsung menjabat tangan Wisnu dan berkenalan dengannya.

"Gini Li, to the point aja, waktu beberapa hari lalu, anak saya ngasih video kamu nyanyi, dan saya suka sekali, kamu punya karakter suara yang khas dan sangat menjual, apalagi tampang kamu juga ganteng, kebetulan saya lagi cari bakat baru seperti kamu, dan saya ingin ajak kamu joint dengan label saya, masalah promosi serahkan semuanya sama kita" ucap pria yang sedikit tambun itu pada Ali.

"Anak Oom?siapa ya?"tanya Ali yang malah penasaran dengan sosok yang sudah mempromosikan Ali pada sang produser.

"Niken" jawab Oom Farid cepat membuat Ali terkejut. "Niken?apa maksudnya ia mau papanya melihat bakatku?apa ada tujuan terselubung darinya?" batin Ali penasaran. Ali tersadar dari lamunannya saat oom Wisnu melihat ke arah mamanya yang berdiri tak jauh dari mereka.

Bukan Romeo & JulietWhere stories live. Discover now