" Melihat tawamu, Mendengar senandungmu, Terlihat jelas di mataku.Warna-warna indahmu.
Menatap langkahmu, Meratapi kisah hidupmu. Terlihat jelas bahwa hatimu, Anugerah terindah yang pernah kumiliki"
Anugerah Terindah yang Pernah Kumiliki
By : Sheila on 7"Yeaaaayyyy, aku bisa kan?" Seru Prilly saat berhasil mengerjakan soal yang diperintahkan Ali.
"Bagus, bener semua" ucap Ali setelah memeriksa hasil pekerjaan Prilly.
"Berarti aku bisa dapetin hadiah aku dong?" Tanya Prilly bersemangat karena Ali menjajikannya sesuatu jika ia berhasil mengerjakan soal tersebut.
"Oke, tutup mata kamu" ucap Ali.
"Hah?tut...tutup mata?" Tanya Prilly ragu, jantungnya berdebar seketika, apa Ali berniat menciumnya?pikirnya dalam hati. Prilly menutup matanya perlahan, bersiap dengan hadiah yang akan ia dapatkan.
"Oke, sekarang kamu bisa buka mata kamu" ucap Ali.
"Hah?udah?ko ga berasa apa-apa sih?" Tanya Prilly bingung.
"Berasa apaan?" Tanya Ali yang ikutan bingung.
"Hah?bukannya hadiahnya kamu mau ciii...." ucap Prilly terhenti saat ia membuka matanya dan melihat Ali memegang secarik kertas seperti sebuah surat keputusan.
"Apa ini Li?" Tanya Prilly meraih kertas yang dipegang Ali.
Ali tersenyum manis dan mendekatkan wajahnya ke Prilly yang terlihat ingin tahu.
"Aku lolos seleksi beasiswa mandiri di kampus kamu" ucapnya mantap.
Prilly membelalakkan matanya dan bibirnya bergetar menahan senyumnya.
"Aarrrrgggghhhhhhhhhhh" teriak Prilly langsung memeluk Ali erat hingga Ali tak mampu menahan tubuhnya hingga terdorong sedikit kebelakang.
"Kamu seriusan nih?ga bercanda kan?itu artinya, aku bisa ketemu kamu setiap hari dan kita bisa sama-sama terus?" Tanya Prilly bersemangat.
"Mungkin" ucap Ali bercanda.
"Hahahaha, arrrrrrrrrghhhhhhhhhh" teriak Prilly kegirangan hingga Ali menutu sebelah kupingnya.
Ali ikut tersenyum senang melihat ekspresi bahagia Prilly.
"Akhirnya, Selamat ya Sayang" ucap Prilly lega.
"Makasih" balas Ali.
"Jadi kapan kamu mulai aktif?" Tanya Prilly lagi.
"Setelah aku bayar biaya pendaftaran" ucap Ali.
"Lho?memang biaya pendaftarannya ga ditanggung juga?" Tanya Prilly.
"Engga, tapi gapapa ko, uang tabungan aku cukup" jawab Ali membuat Prilly semakin lega.
"Yeeeeaaayyy, aku senang, aku senang"serunya seperti anak kecil membuat Ali gemas mencubit hidungnya yang mancung.
"Ya udah, aku pulang ya, aku masih mau lanjut kerja lagi" ucap Ali.
Hal yang paling Prilly benci saat Ali harus berpamitan untuk berpisah dengannya.
"Bentar lagi aja, aku masih kangen" pintanya memelas.
"Ga enak sama orang rumah kamu" ucap Ali lembut mengusap pipi Prilly dengan ibu jarinya.
"Gapapa, kan kita ga ngapa-ngapain" ucap Prilly memainkan ujung tali jaket Ali.
"Hihi, kamu tadi mikirin apa?ko sampe bilang ga berasa?hayooo" goda Ali.
"Hehehehehe, ga ada, aku kira tadi kamu mau..."
YOU ARE READING
Bukan Romeo & Juliet
FanfictionBernyanyi di dalam bus ataupun pinggir jalan, berpanas-panasan atau basah terguyur hujan, di usir tanpa diberikan uang, sudah menjadi hal yang biasa bagi Ali yang bekerja sebagai pengamen jalanan demi biaya hidupnya dan mamanya, serta tabungan yang...