" Look into your heart – you will find
There's nothin' there to hide.
Take me as I am, take my life.
I would give it all, I would sacrifice.Don't tell me it's not worth fightin' for
I can't help it, there's nothin' I want more
You know it's true:
Everything I do, I do it for you, "
Everything I Do, I Do it for You
By : Bryan AdamsMalam itu, Prilly tak berhentinya tersenyum. Setelah kejadian siang ini yang membuat jantungnya berolahraga dan juga karena perlakuan Ali yang tadi malam mengantarkannya pulang.
Ali tak pernah melepaskan genggamannya. Meskipun hanya berjalan kaki, tapi itu yang membuat suasana malam itu semakin romantis, karena ia bisa berlama-lama dengan Ali.
"Oke, masuk gih, udah malem" ucap Ali.
"Yahhh, nyampee" keluh Prilly kecewa.
"Hihihi, kenapa?" Tanya Ali tersenyum.
"Aku masih mau sama kamu" ucap Prilly.
"Jadi sekarang ga lo gue lagi?" Goda Ali.
"Kan kamu pacar aku sekarang?masa masih pake lo gue?" Ucap Prilly.
Ali hanya tersenyum mencubit pipi kanan Prilly.
"Ya udah, masuk sana"
"Ngusir?"
"Lho, ko ngusir?ini kan rumah kamu"
Prilly memanyunkan bibirnya malas, Ali mengerti akan sikap Prilly yang masih ingin bersamanya, ia memegangi kedua pipi prilly dan mengusapnya lembut dengan ibu jarinya.
"Aku juga masih pengen sama kamu, tapi kan kita harus pulang, besok aku samperin kamu di kampus, oke" ucap Ali membujuknya.
"Janji ya?" Pinta Prilly.
"Iya aku janji" jawab Ali tersenyum.
"Ya udah, aku masuk ya?" Ucap Prilly, Ali melepaskan wajah Prilly dan membiarkannya masuk.
"Lho, ko masih disini?"tanya Ali yang bingung melihat Prilly masih belum beranjak dari tempatnya.
Prilly tak menjawab, hanya memainkan bibir bawahnya galau, namun perlahan ia memutar tubuhnya berjalan menuju pintu rumahnya.
"Prill" panggil Ali hingga ia menoleh lagi.
Ali menghampirinya dan berhenti di hadapannya. Ia memberikan senyuman termanisnya pada Prilly, lalu perlahan meraih kepalanya dan mencium kening Prilly dalam.
"Bye sayang....sampai ketemu" bisiknya lembut.
Senyum Prilly pun mengembang, Ali berjalan mundur dan akhirnya melambaikan tangan berpamitan pada Prilly meninggalkan rumahnya.
Prilly tersenyum kembali mengingatnya, hal sederhana yang begitu tulus di lakukan, terasa lebih romantis bagi Prilly.
Tiba-tiba HP nya berbunyi, hanya sebuah sms biasa.
"Kenapa belum tidur?" Ucap Ali.
"Ih, kog tau?"balas Prilly cepat.
Prilly tersenyum saat nama Ali terpampang di nomor pemanggil.
"Halo" Prilly pun mengangkatnya.
"Kenapa belum tidur?" Tanya Ali.
"Hihihi, kamu ko bisa tau sih?" Tanya Prilly.
"Aku tanya pak Min, lampu kamu udah mati atau belum" jawab Ali.
Prilly sontak menoleh ke luar jendela kamarnya yang berada di lantai 2, Pak Min melambaikan tangan padanya dan tersenyum, ia pun membalasnya dengan senyuman.
YOU ARE READING
Bukan Romeo & Juliet
FanfictionBernyanyi di dalam bus ataupun pinggir jalan, berpanas-panasan atau basah terguyur hujan, di usir tanpa diberikan uang, sudah menjadi hal yang biasa bagi Ali yang bekerja sebagai pengamen jalanan demi biaya hidupnya dan mamanya, serta tabungan yang...