CHAPTER 7B

25.6K 1.7K 24
                                    


"Dan bila mentari esok tak bersinar lagi, kuingin candamu warnai hariku, dan bila esok kau tiada hadir temaniku, tak terbayangkan setengah mati kehilanganmu"
MANJA
By : ADA BAND

"Kita mau kemana sih Li?" Tanya Prilly yang penasaran kemana Ali membawanya saat ini.

"Kita mau main-main" ucap Ali tersenyum.

"Main malem-malem gini?main apaan?jangan bilang lo mau macem-macem ya sama gue" seru Prilly menjauh dari Ali.

"Hahaha, lucu banget sih kamu, emang aku ada tampang kaya gitu?" Tanya Ali, lalu menarik tangan Prilly untuk digenggam.

"Aku ga mungkin macem-macem sama kamu, percaya sama aku ya, kita cuma mau ke pasar malam di sana" ucap Ali meyakinkannya.

"Ga boong kan lo?" Ucap Prilly ragu.

"Engga, aku kan abang kamu, mana mungkin aku nyelakain kamu" ucap Ali yang kali ini membuat Prilly percaya dan akhirnya ikut tersenyum.

"Yuk" ajak Ali berjalan menuju pasar malam yang sudah tak jauh dari posisi mereka saat ini.

Setibanya di sana Ali langsung mengajaknya menuju penjual es krim.

"Dua ya pak" ucap Ali memesan es krimnya.

Dalam waktu singkat Ali sudah memegang 2 cone eskrim.

"Nih Prill" ucap Ali.

"Ini es krim?" Tanya Prilly.

"Iya, tapi es krim kampung, orang sini bilangnya es tong tong" ucap Ali mulai menjilati es krimnya.

"Apaan tuh? Baru denger" ucap Prilly dan mencoba es krimnya.

"Ehmmm, enak juga, hihi" ucap Prilly tertawa menampilkan barisan giginya yang terlihat menggemaskan.

Ali tertawa melihat reaksi Prilly, ia sempat membersihkan sisi bibir prilly yang belepotan es krim dengan tangannya.

"Kaya anak kecil" ucap Ali.

Setelah selesai memakan es krim nya, Ali mengajak Prilly ke arena permainan. Ali mengajak Prilly menangkap ikan dengan saringan yang terbuat dari kertas. Prilly dibuat histeris karena gagal berkali-kali. Ali hanya tertawa mengacak rambutnya sambil memberinya semangat, dan pada kesempatan terakhir, akhirnya Prilly berhasil mendapatkan 2 ekor ikan hias.

"Yeeeeayyyyy, dapet Liiii" serunya girang.

Prilly mengambil hadiah yang diberikan, sebuah gelang couple yang menurutnya cukup unik. Ia langsung memberikannya pada Ali untuk dikenakan bersama.

"Ini buat aku?" Tanya Ali setelah selesai memasangkan gelang di tangan Prilly.

"Iya, kan lo abang gue" ucap Prilly memasangkan gelang ke tangan Ali.

"Thanks ya" ucap Ali tersenyum.

"Lucu kannn?" Seru Prilly mendekatkan gelangnya ke gelang Ali.

"Sebelum pulang, kita naik bianglala dulu yuk" ucap Ali.

"Mauuuuuu" sahut Prilly girang.

Ali menggenggam tangan Prilly dan mengajaknya naik ke bianglala mini.

"Ah, ah, ahhhh, ko agak serem ya, ga kaya yang di disney land?" Ucap Prilly ketakutan saat bianglalanya mulai bergerak.

"Hahaha, ya beda lah, kamu ada-ada aja, ini kan buatan lokal" ucap Ali merangkul tubuh Prilly agar tenang.

"Ya gue pikir kan bakalan sama yang namanya bianglala kan bentuknya sama semua, bulet" ucapnya polos.

"Hahaha, udah ah, tenang aja, nikmatin aja" ucap Ali mengusap kepala Prilly.

"Thanks ya Li, lo dah ngajak gue bersenang-senang seharian" ucap Prilly yang mulai tenang.

"Sama-sama, kan aku udah janji mau buat liburan seru buat kamu" jawabnya nyaris berbisik karena posisi Prilly yang bersandar manja di pundak Ali.

"Li?"

"Hmm?"

"Kenapa lo slalu baik sama gue?padahal gue jutek banget sama lo" tanya Prilly.

"Karena ga ada alasan untuk aku harus jahat sama kamu" ucap Ali santai.

"Lo sayang ga sama gue?" Tanya Prilly polos.

Ali mengalihkan pandangannya ke arah lain, bingung harus bagaimana menanggapi pertanyaan Prilly yang ambigu itu.

"Ko diem aja?tuh kan lo ga sayang sama gue, lo cuma nganggep gue nona kaya yang manja dan sombong kan?lo ga bener-bener sayang sama gue sebagai temen lo kan?" Seru Prilly kesal dan marah pada Ali.

"Prill, aku sayang sama kamu" sahut Ali cepat menggenggam tangan Prilly yang kesal.

Jantung Prilly berdebar kencang saat Ali mengatakannya. Ia hanya mampu menatap mata Ali yang tulus dan teduh.

"Aku ga pernah anggep kamu nona kaya yang sombong, aku udah anggap kamu keluarga aku" ucap Ali lagi.

"Beneran?" Tanya Prilly ragu.

"Bener, ga boong" jawab Ali.

Prilly memeluk tubuh Ali spontan, ada rasa bahagia dan rasa kecewa yang ia rasakan bersamaan. Bahagia karena Ali tulus menyayanginya, kecewa karena hanya dianggap sebagai adik. Ali balas memeluk Prilly dan mencium ujung kepalanya singkat.

"Gue juga sayang sama lo Li" ucap Prilly jujur.

"Cieee yang sayang sama aku" goda Ali dengan senyum jahilnya.

"Ihhh, tuh kan mulai lagi, nyebelin lo" ucap Prilly ngambek melepaskan pelukkannya.

"Yah kan, ngambek, jangan marah dong, kan cuma bercanda" rajuk Ali merangkul pundak Prilly.

"Abis lo malesin banget, ihhhh, sebel gue sama lo" ucapnya gemas pada Ali.

"Hahahaha, ya maafin aku ya, aku nyanyi deh buat kamu, biar ga bete lagi" ucap Ali meraih gitarnya dan mulai bernyanyi.

"Dan bila mentari esok tak bersinar lagi, kuingin candamu warnai hariku, dan bila esok kau tiada hadir temaniku, tak terbayangkan setengah mati kehilanganmu, Manja.....sayangku"

Ali mengakhiri lagunya dengan menatap tersenyum ke arah Prilly.

Prilly pun luluh dengan lagu yang dinyanyikan Ali dan perlahan tersenyum meskipun ia mengarahkan pandangannya ke tempat lain karena takut Ali melihat wajahnya yang memerah karena tersipu.

----------------------------------------------------------

Bukan Romeo & JulietWhere stories live. Discover now