CHAPTER 17

27.3K 1.6K 43
                                    


"Manakala hati menggeliat mengusik renungan, Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta, Suara sang malam dan siang seakan berlagu. Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku.
Saat aku tak lagi di sisimu, Ku tunggu kau di keabadian. Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu. Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku. Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu. Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita. Saat aku tak lagi di sisimu Ku tunggu kau di keabadian. Cinta kita melukiskan sejarah. Menggelarkan cerita penuh suka cita. Sehingga siapa pun insan Tuhan Pasti tahu cinta kita sejati"

Cinta Sejati
By : Bunga Citra Lestari

"Hahahahaha, kamu tuh iseng banget sih?" ucap Ali mencubit hidung Prilly gemas.

"Biarin aja, siapa suruh dia tepe-tepe sama kamu" ucap Prilly memanyunkan bibirnya kesal. Malam itu, ia menemani Ali yang sedang bertugas di kafe.

"Lagian ngapain coba si Niken masih berani dateng kesini? ga tau malu banget" keluh Prilly lagi

Ali hanya tersenyum mendengarnya dan menggenggam tangan Prilly.

"Kalaupun dia dateng lagi dan coba deketin aku lagi, meskipun kamu ga ada di sini, aku ga akan respon dia, aku janji" ucap Ali lalu mencium dinding tangan Prilly singkat.

Prilly mulai luluh dan akhirnya memeluk Ali lagi, "Aku ga mau kamu ngomong lagi sama dia, meskipun cuma buat jawab ya, aku ga rela, aku ga suka sama dia" ucap Prilly memohon.

"Iya, aku janji, demi kamu" jawab Ali serius.

"Aku tugas dulu ya" ucap Ali lagi lalu meninggalkan Prilly duduk di meja tempat ia biasa menunggu Ali.

Tak berapa lama Ali naik ke atas panggung, Prilly dikejutkan dengan kedatangan Niken yang langsung menghampirinya di meja. Niken duduk dengan santainya dan memasang wajah angkuh yang jujur ingin Prilly cakar saat itu juga.

"Ngapain lo duduk disitu?" seru Prilly jutek.

Niken yang tadinya memandang ke arah Ali langsung menoleh ke arah Prilly.

"Gue ga kenal lo siapa, dan gue juga ga peduli lo itu siapa, gue cuma mau bilang, lo tuh ga pantes buat Ali, cewe pendek, tembem, muka pas-pas an dan juga childish, norak tau ga lo pamer-pamer kemesraan segala di depan gue, ga mempan tau ga, lo liat aja, gue bakalan rebut Ali dari lo, cepat atau lambat, ngerti lo?" ucap Niken angkuh dengan penuh penekanan.

Prilly mencerna kembali kata-kata Niken, ia tak langsung bereaksi berlebihan, dengan santai ia hanya tersenyum pada Niken, dan memasang wajah tak kalah angkuh.

"Coba aja,,,,,,,,,,, kalau bisa" bisik Prilly di telinga Niken dan hendak beranjak pergi dari kursinya, dengan sengaja ia menyenggol gelas minuman di atas meja tersebut dan menjatuhkannya ke arah Niken, hingga minuman tersebut tumpah ke baju Niken.

"HAAAAAAAAAA" seru Niken kaget

"Ups,, maaf ya, ga sengaja" ucap Prilly menggoda Niken lalu pergi meninggalkan Niken yang terlihat kesal.

Niken mengepalkan tangannya geram dan membanting serbet yang tadi ia gunakan untuk mengelap bajunya. Prilly berjalan dengan senyum puas, dan langsung menghampiri Ali di atas panggung, Ali menyambutnya dengan senyum mesra dan memberikan mic nya pada Prilly yang memang ingin bernyanyi saat itu.

"Manakala hati menggeliat mengusik renungan, Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta, Suara sang malam dan siang seakan berlagu. Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku.
Saat aku tak lagi di sisimu, Ku tunggu kau di keabadian. Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu. Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku. Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu. Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita. Saat aku tak lagi di sisimuKu tunggu kau di keabadian. Cinta kita melukiskan sejarah. Menggelarkan cerita penuh suka cita. Sehingga siapa pun insan Tuhan Pasti tahu cinta kita sejati"

Bukan Romeo & JulietWhere stories live. Discover now