Just Short Part"Aku tak akan berhenti, menemani dan menyayangimu, hingga matahari, tak terbit lagi, bahkan bila aku mati, kukan berdoa pada Ilahi, tuk satukan kami disurga nanti"
Doaku Untukmu Sayang
By : Wali"Tasya, tunggu" teriak Prilly mengejar Tasya yang masih tidak terima dengan kenyataan bahwa Teo merupakan anak kandung papa Prilly.
"Tasya" seru Prilly menarik lengannya hingga ia berhenti.
"Gue lagi males ngomong sama lo Prill" ucap Tasya dingin.
"Sya, apa salah gue kalau dulu papa gue dan mama lo saling jatuh cinta?apa salah gue kalau gue sekarang terlahir dari papa yang sama dengan bang Teo?apa lo ga seneng kalau kita jadi saudara?" Tanya Prilly.
"Lo ga tau Prill, selama ini, gue bahagia punya abang, dia selalu jagain gue, dia selalu manjain gue, sampe gue kehilangan papa gue, cuma dia satu-satunya sosok pria di rumah gue. Dan sekarang gue baru tau kalo kita bukan berasal dari ayah yang sama, dan sekarang gue harus terima satu orang lagi untuk berbagi cintanya bang Teo, gue ga bisa terima Prill" ucap Tasya menangis.
"Sya, ko lo ngomong gitu sih, ga ada yang akan berubah dari bang Teo, dari dulu dia udah anggep gue sama kaya lo, dan sekarang bedanya cuma kita tau kalau kita ternyata saudara, itu aja" ucap Prilly meyakinkan Tasya.
"Gue sayang sama lo udah kaya saudara kembar gue sebdiri Sya, dan jujur gue seneng, ternyata gue punya saudara perempuan, dan itu lo, sahabat gue sendiri" ucap Prilly tersenyum.
Tasya menatap Prilly dengan memelas, entah apa yang membuatnya harus takut, toh yang dikatakan Prilly itu memang benar, Teo sudah menganggap Prilly adiknya sejak kecil, apa bedanya dengan sekarang. Melihat senyum tulus Prilly, Tasya jadi ikut tersenyum dan akhirnya memeluk sahabatnya itu.
"Gue juga sayang sama lo Prill, maaf ya gue alay tadi" ucapnya tulus.
"Iya gapapa, gue udah biasa dengan kealayan lo, hihihi" canda Prilly membuat mereka jadi tertawa.
----
Prilly terlihat bingung memilih pakaian yang akan ia kenakan malam ini. Ali mengundang Prilly dan kawan-kawan ke kafe oom Farid, malam ini kafe tersebut mengadakan perayaan anniversary nya yang ke 10tahun.
Tingtong...
Prilly berdebar saat mendengar suara bel rumahnya berbunyi. Itu pasti Ali yang datang untuk menjemputnya. Prilly segera mengambil rok mini jeans dan juga blouse berwarna merah dengan motif mawar kecil. Ia berusaha tampil natural dan terlihat santai di depan Ali, meskipun hatinya saat ini berdebar kencang tak karuan. Prilly segera turun dan mendapatkan Ali telah berdiri sambil memandangi foto-foto masa kecilnya.
"Hai" sapa Prilly tersenyum girang
"Hai, udah siap?"tanya Ali tersenyum.
"Udah, yuk" ucap Prilly.
Ali diam berdiri tersenyum memandangi Prilly.
"Kenapa sih?dandananku aneh ya?" Tanya Prilly bingung.
"Engga, malah kamu cantik banget malam ini, keliatan lebih dewasa" ucap Ali memuji Prilly.
"Makasih" balas Prilly tersipu.
"Kapan mau berangkatnya kalau ngeliatin aku terus?" Goda Prilly.
Ali menyodorkan tangannya dan disambut Prilly menyelipkan jarinya diantara jari Ali.
YOU ARE READING
Bukan Romeo & Juliet
Fiksi PenggemarBernyanyi di dalam bus ataupun pinggir jalan, berpanas-panasan atau basah terguyur hujan, di usir tanpa diberikan uang, sudah menjadi hal yang biasa bagi Ali yang bekerja sebagai pengamen jalanan demi biaya hidupnya dan mamanya, serta tabungan yang...