CHAPTER 11

31.6K 1.7K 51
                                    

"Dan kau hadir merubah segalanya menjadi lebih indah, kau bawa cintaku setinggi angkasa membuat kumerasa sempurna dan membuatku utuh tuk menjalani hidup berdua denganmu selama-lamanya, kaulah yang terbaik untukku"
Lebih Indah
By : Adera

Suasana kampus yang teduh karena hujan pagi itu membuat Prilly dan kawan-kawan merasa malas untuk belajar, hanya Mila yang masih bersemangat membaca bukunya.

"Untung udah ga ada kuliah" ucap Prilly meletakkan dagunya di atas meja kantin tempat mereka biasa berkumpul.

"Lo enak, hari ini cuma 1 mata kuliah, gue masih ada 1 lagi, tapi nanti jam 2, malesin banget deh" ucap Dita malas.

"Sabar ya bu" goda Prilly menepuk-nepuk pundak Dita.

"Mil, lo baca buku apa sih?serius banget?"tanya Tasya memegangi buku Mila.

"Akuntansi perpajakan" ucap Mila santai membuat teman-temannya memutar matanya malas.

"Lo kapan pacarannya sama Kevin kalau belajar mulu Mil?" Tanya Prilly.

"Ya, pulang kuliah, emang pacaran itu harus ngapain?" Tanya Mila balik.

"Lo harus liat gaya pacaran gue sama Ali dong, kita ngamen bareng, ke pasar malem, main di taman, jalan gandengan tangan..." ucap Prilly tak berhenti menyebutkan semua aktivitasnya bila bersama Ali dengan penuh bangga.

"Tau deh yang lagi jatuh cinta, sampe temennya dilupain, mentang-mentang gue jomblo" ucap Dita satu-satunya anggota genk mereka yang masih menjomblo.

"Aahh bebiii, ga ko, nih nyatanya gue masih gabung kan ama kalian?" Ucap Prilly merangkul Dita.

"Lo masih nge les sama Ali Prill?"tanya Dita.

"Masih, dia tuh profesional, gue ga boleh pegang HP selama belajar sama dia" ucap Prilly. Mila tersenyum mendengar ucapan Prilly.

"Bagus dong, Ali bawa dampak positif banget buat lo, udah jarang marah-marah, jarang ngeluh, makin pinter, trus makin dewasa" ucap Mila menyebutkan perubahan Prilly.

"Masa sih?ya gue ngerasa sih sekarang, gue harus lebih bersyukur, gue udah punya segalanya, ga ada yang kurang, beda banget sama Ali, dia sampe belum bisa lanjutin kuliah karena lebih milih beliin mamanya mesin jahit baru" ucap Prilly sedih.

"Oya?dia mau kuliah dimana?" Tanya Mila.

"Lho, gue belum cerita ya, Ali lolos seleksi beasiswa mandiri di kampus ini" ucap Prilly.

"Wahh, keren banget, gue aja kemarin gagal" ucap Mila.

"Dia itu pinter Mil, makanya gue salut sama dia, ngamen sana-sini buat ngumpulin uang untuk kuliah, kemarin dia seneng banget udah bisa lolos, tinggal bayar biaya pendaftaran aja, eh, uangnya malah kepake buat yang lain" sahut Prilly.

"Ya ampun, kasian ya, tapi gue yakin, kalau rejeki ga akan kemana ko" ucap Mila.

"Gue curiga deh Prill, kayanya Ali itu bukan berasal dari keluarga biasa aja, mungkin dia dulu orang kaya, tapi papanya bangkrut trus mereka jadi kaya gini" ucap Dita memberi analisa.

"Tadinya gue pikir juga gitu, gue kaget pas liat dia bisa nyetir BMW gue, tapi pas gue tanya, ga ko, mereka emang dari dulu kaya gitu" ucap Prilly.

"Tapi Ali tuh ga pantes jadi pengamen, dia cocoknya jadi artis, keren banget" puji Dita lagi.

"Cowo gue Dit" ucap Prilly sedikit panas.

Bukan Romeo & JulietWhere stories live. Discover now