CHAPTER 4

33.4K 1.8K 11
                                        


"Semua kata rindumu semakin membuatku tak berdaya menahan rasa ingin jumpa, percayalah padamu akupun rindu kamu kuakan pulang melepas semua kerinduan yang terpendam"
KANGEN
By : Dewa 19

"Woyy, kenape lo? kayanya ga semangat amat?mikirin mantan ya?" Tanya Dita saat mereka makan siang di kantin.

Sedari tadi Prilly hanya mengaduk orange juice nya tanpa meminumnya.

"Berisik lo, ga usah sebut-sebut nama dia lagi di depan gue" sahut Prilly jutek.

"Widihh, biasa aja bu, oke, trus kalau bukan karna dia kenapa sekarang lo bete?" Tanya Dita lagi.

"Gue bete karna gue lagi kangen sama bokap nyokap gue" ucap Prilly pelan.

"Sabar ya beb, bentar lagi kan lo ultah, pasti mereka pulang ko, emang semalem ga video call?" Tanya Tasya merangkul pundaknya.

"Engga, gue lagi marah sama mereka, udah dua hari kemarin mereka ga ada nanyain kabar gue, kemarin mereka nelpon ga gue angkat" ucapnya sambil memanyunkan bibirnya.

"Jangan gitu Prill, gue yakin ko oom sama tante bukannya lupa nanyain kabar lo, tapi karena mereka ada kendala ga bisa ngubungin lo untuk sementara waktu, gue kenal banget sama mereka, apalagi lo yang anaknya, pasti lebih paham mereka dari gue, atau kalau lo emang kangen, kenapa ga lo aja yang nelpon mereka duluan?" ucap Mila bijak.

"Jadi gue telepon mereka aja nih?" Prilly mulai luluh karena kata-kata Mila.

Mila hanya mengangguk pelan.

Disaat seperti ini sahabat-sahabat Prilly memang selalu bisa diandalkan. Mereka sudah bersama sejak SD, berawal dari orang tua mereka yang saling mengenal karena urusan bisnis dan akhirnya sering bertemu.

Prilly pun menekan nomor papanya, nada sambung pun terdengar, ia sempat putus asa saat beberapa detik teleponnya tak diangkat.

"Halo Sayang, anak papa yang cantik" sahut sebuah suara di ujung telepon.

"Halo papa"jawab Prilly pelan sambil tersenyum, ada segurat kebahagiaan yang terpancar di wajahnya saat mendengar suara papanya tercinta.

"Ada apa sayang, tumben kamu nelpon papa duluan, biasanya harus papa yang ngejar-ngejar kamu kaya cowo, hahaha"

"Pahh, ii kangen" ucapnya manja

"Sama sayang, papa dan mama disini juga kangen banget sama kamu, tapi kami punya tanggung jawab, jadi kami harus profesional, kamu kan udah dewasa sekarang, papa yakin kamu lebih bisa mandiri, papa dan mama juga bekerja kan buat kamu juga, buat mada depan kamu" ucap papanya menenangkan Prilly.

"Iya, tapi ii kan juga tanggung jawab papa, masa ii ditinggal terus?" Rengeknya lagi.

"Prilly sayang, anak papa, kalau papa punya kantong doraemon kesayangan kamu itu papa pasti membelah diri, biar kembaran papa aja yang kerja, trus papa selalu ada di samping kamu" canda papanya.

"Hihihi, apaan sih papa, ya udah, papa mama hati-hati ya disana, jangan lama-lama pulangnya" ucap Prilly.

"Iya sayang, kamu juga jaga kesehatan ya, dan baik-baik kuliahnya, papa sayang kamu, dah" ucap papanya mengakhiri percakapan mereka.

"Dah papah, muaaaahhh" Prilly pun menutup teleponnya dan langsung tersenyum.

"Tuh kan, lebih lega kan daripada harus ngambek-ngambekan" ucap Mila.

"Hehe, makasih Mil" ucap Prilly memeluk sahabatnya itu.

"Permisi mbak" sebuah suara tiba-tiba mengejutkan mereka, seorang pengamen yang bersiap bernyanyi di depan mereka, jantung Prilly sempat berdebar dan langsung menoleh ke arah suara tersebut.

Bukan Romeo & JulietWhere stories live. Discover now