CHAPTER 3

32.9K 1.8K 15
                                    


"Cinta datang tiba-tiba, cinta adalah anugerah yang kuasa, cinta takkan sia-sia, ketika kau menyapa"
Ketika kau menyapa
By : Marcell

"Prilllyyyyyyyyy" teriak teman-temannya saat bertemu Prilly setelah makan siang.

"Lo beneran putus dari Kemal?" Tanya Dita.

"Apaan sih lo lo pada, dateng-dateng nanyain itu, ga penting tau ga" jawabnya ketus.

"Ya ampun Prill, gosipnya udah sampe kemana-mana keles, sabar ya bebi" ucap Tasya memeluk Prilly.

"Ihhh, apaan sih, gue ga ada sedih-sedihnya keles, gue malah happy, akhirnya gue ga perlu nyari alasan buat mutusin dia" ucap Prilly santai.

"WHATTTT?maksud lo apa Prill?" Seru Dita.

"Gue udah bosen sama Kemal" ucap Prilly pelan.

"Kenapa beb, dia kan ganteng, tajir, apalagi yang kurang?" Tanya Dita lagi penasaran.

"Dia udah ga buat gue deg-deg an lagi, ga ada rasa penasaran lagi, dan udah ga cocok aja" jawab Prilly.

"Ya udah, lupakan soal Kemal, sekarang kita fokus ke PR pak Taslim, lo udah pada ngerjain belum?" Tanya Mila sahabat Prilly yang cerdas dan lemah lembut.

"Oohh em jehhhh, gue belum, nyontek dong Mil, hehe" ucap Dita.

"Ga ada, kerjain sendiri, sekali dua kali boleh, tapi ga ada yang ketiga kali, itu artinya gue ngebiarin temen gue ga pinter-pinter" ucap Mila tegas.

"Ihh, pelit lo" sahut Dita.

"Lo udah ngerjain Prill, tumben santai banget" ucap Mila yang melihat temannya hanya duduk berpangku tangan memutar penanya di meja.

Prilly tersenyum menggerakkan alisnya, lalu membuka buku tulis di hadapannya.

"TADAAAAA" serunya menunjukkan PR yang sudah ia kerjakan dengan bantuan Ali tadi pagi.

Sahabat-sahabatnya terkejut bukan main, mereka paling tau Prilly paling anti dengan matematika, tapi kali ini mereka jelas melihat hasil pekerjaan rumah Prilly yang hampir semua nomor benar.

"Gilaaaaaakkk, gimana ceritanya nih Ratu Jutek bisa ngerjain matek?" Tanya Dita heboh.

Prilly hanya senyum memasang tampang bangga.

"Hebat Prill bener semua deh kayanya jawaban lo, lo ngerjain sendiri?" Tanya Mila.

"Eeee, hehe, gue emang ngerjain, tapi tadi gue dibantuin sama cowo pengamen yang kemarin itu lho" jawab Prilly jujur.

"PENGAMENNNN???"seru mereka bersamaan.

"Sejak kapan lo bisa deket sama pengamen?" Tanya Tasya.

"Jangan salah, gitu-gitu dia pinter lo, ini aja gue kerjain ga nyampe setengah jam, gila kan? Gue tadi pagi lagi duduk di gazebo, trus dia liat gue lagi ngerjain ini, eh dianya ternyata ngerti, gue minta ajarin dia aja, sekalian dia gue minta buat nge les in gue sampe bisa matek" ucap Prilly polos.

"Gila, gila, dunia udah berputar, bener-bener, lo sakit Prill?" Tanya Tasya lagi memegangi dahi Prilly untuk mengecek apakah sahabatnya itu sedang demam atau tidak.

"Apaan sih Sya, gue normal ko, dan gue sadar, emang ada yang salah?" Tanya Prilly bingung.

"Ada, lo, tumben-tumbenan lo mau begaul sama kalangan bawah, trus sejak kapan lo niat belajar matematika?"tanya Tasya lagi.

"Ya sejak gue malu dapet nilai 2 di kuis kemarin" jawabnya kesal.

"Ya udahlah, kalian gimana sih, temen mau maju ko di curigain, lagian ada yang salah belajar sama pengamen kalau dia emang lebih pinter?" Ucap Mila bijak.

Bukan Romeo & JulietWhere stories live. Discover now