HUA tujuh🍓

62.9K 9.5K 273
                                    

GUYS, KALAU AKU OPEN MEMBER GROUP WHATSAPP KALIAN MAU GAK? KALAU MAU FOLLOW instagram aku @hay.linndaa72 . Aku bakal kasih rules lewat instastory. Slot terbatas ya.

Untuk waktu aku masih belum nentuin, entah besok atau besoknya lagi baru buka slot.

Intinya pantengin instastory ku.

======================

Menjalin persahabatan dengan manusia itu tidaklah mudah. Satu gunung kebaikan yang kalian jalani akan runtuh hanya dengan satu butir kesalahan.

-: Agam Maulana :-
-.-

===========================

Laki-laki itu melepaskan cekalannya kala sampai di tempat yang lumayan sepi, tempat yang bisa di ajak kompromi ketika membahas suatu hal yang privasi.

Sejenak Cita menatap jenaka laki-laki yang juga tengah menatapnya lekat. "Ngapain sih tarik-tarik?!"

Mengerti dengan keterdiaman laki-laki yang satu tahun lebih muda darinya itu pun Cita bersuara, "Mau ngomong apa?"

Bukannya menjawab laki-laki itu justru merengkuh tubuh Cita masuk kedalam dekapannya. Sekilas Cita tampak kaget dengan perlakuan spontan laki-laki tersebut. Gadis itu meronta. "Lepasin Pin!"

Bukannya melepaskan ataupun mengurai, dia semakin mempererat pelukan menyalurkan rasa rindu yang selama ini di pendam.

Cita masih bergerak tak nyaman di dalam pelukan Kevin. Iyap! Laki-laki itu adalah Kevin pacar temannya sendiri.

"Plis, lima menit aja," ujar Kevin memohon.

"Gak ada lima menit! Nanti kalau Meri liat gimana," tukas Cita masih berusaha melepaskan diri.

"Plis, kali ini aja."

Akhirnya Cita menghentikan usahanya untuk melepaskan diri. Jujur sebenarnya Cita sangatlah risih. Matanya tak henti memperhatikan sekitar.

"Udah lima menit, lepas!" bentak Cita kesal.

Dengan berat hati Kevin menjauhkan rengkuhannya. Ada jarak setengah meter dari mereka, itu-pun karena Cita-lah yang selalu menjaga jarak.

Setiap kali Kevin maju selangkah, disitulah Cita juga memundurkan kaki. "Oke, gue akan jaga jarak dari lo. Tapi lo jangan ngejauh lagi."

Cita hanya menatap tak suka sembari berujar. "Bagus deh. Gue juga risih lo deket-deket sama gue."

Kevin tampak mengusap wajah frustrasi. Ternyata usahanya selama ini tak membuahkan hasil. "Gue masih sayang sama lo Cit, gue udah gak sanggup lagi mainin drama ini."

Gadis itu menaikkan sebelah alisnya, bingung. "Drama? Maksud lo apa?"

Tatapan Cita semakin menusuk. "Jangan bilang dugaan gue selama ini bener. "

Mata Kevin terpejam sejenak, kepalanya mengagguk pasrah. "Iya, lo emang gak salah. Selama ini gue pacarin Meri karena gue cuma pengen deket sama lo."

"APA?!"
Kali ini bukan suara Cita, namun ada gadis lain yang berdiri di samping dekat tembok dengan jarak dua meter dari mereka.

Cita dan Kevin terkejut dengan suara tersebut. Dilihat Meri bagaikan patung tubuhnya tak bisa bergerak, satu tangannya menutup mulut, bola matanya menatap tak percaya dengan sebuah kalimat yang di keluarkan Kevin. Sudah satu tahun lamanya laki-laki ini bersamanya, dalam seka maupun duka.

Hi, ust Agam! [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang