Day 3³

120 22 2
                                    

Hujan mulai turun, dan keduanya masih sibuk mencari sebuah buku di perpustakaan kota. Setelah berargumen panjang lebar, dan mengetahui tujuan Taehyung, akhirnya Wendy memutuskan untuk membawanya ke perpustakaan kota untuk mencari buku berjudul destiny of dream.

Diawal, Wendy merasa ragu sebab mana munkin buku itu masih tersimpan rapi di sana, padahal ia sendiri membaca nya pun saat masih berada dibangku SMA. Dan itu sudah terhitung lama, apalagi ketika beberapa minggu lalu ia mendapat kabar bahwa perpustakaan itu di renovasi.

Seakan kesempatannya menjadi kecil untuk menemukan buku itu. Namun, Wendy menghiraukan kegelisahan itu karna Taehyung. Benar, sikap Taehyung yang terlihat gigih dalam memilah-milih ratusan buku di beberapa rak, membuat tekadnya kembali yakin jika buku itu pasti masih tersimpan.

Selang satu jam, keduanya tak kunjung menemukan buku itu. Suara hujan serta angin membuat para pengunjung memilih pulang dan menghangatkan diri di rumah. Alhasil, hanya tersisa Wendy, Taehyung dan beberapa penjaga perpustakaan.

"Tae.. kayaknya bukunya udah ga ada di sini." Suara Wendy yang pelan membuat Taehyung seakan tuli tak mendengar, ia bahkan tak menoleh sedikit pun kearahnya, dan memilih sibuk mencari buku itu

Wendy yang merasa lelah, memilih duduk dibawah lantai, diantara rak-rak buku. Badannya terasa akan remuk bila terus menerus duduk di lantai yang tak beralaskan apapun.

Akhirnya ia bangkit, dan memanggil Taehyung untuk pulang. Wendy tak sanggup lagi, ia ingin istirahat. "Taehyung! Sini!" Barulah Taehyung mendengar dan berjalan menghampirinya

"Kenapa ka?"

Wendy menghela napasnya. "Udah ya, kita ga bisa nemuin buku itu karna memang udah ga ada Tae.."

Taehyung yang bersikeras membawa buku itu pulang, lantas menolak. "Engga ka. Buku itu masih ada, cuma ga tau keselip dimana."

"Kaka butuh istirahat Tae.." suaranya begitu parau sebab menahan kantuk

Taehyung yang kelimpungan, memilih berjalan meninggalkan Wendy untuk mencari penjaga perpustakaan.

"Mas!"

Ketika penjaga itu menoleh, dan mendapatkan pengunjung yang masih setia di perpustakaan ini ia merasa heran. Ia pun berjalan menghampiri Taehyung. "Loh adek sama cewe yang tadi belum pulang juga?"

Taehyung sendiri malah terkejut sebab yang ia panggil dengan mas, ternyata sudah sepuh. Malah lebih cocok di panggil kakek. Merasa sungkan dan tak enak hati, Taehyung tersenyum sambil menundukan kepalanya sesaat. "Maaf saya kira masih muda hehe.."

Pria tua penjaga perpustakaan itu tertawa pelan, "loh memang saya masih muda, cuma muka saja yang keriput, kkk.."

Lelucon itu sontak mengundang tawa renyah Taehyung. Namun, ia kembali tersadar untuk menanyakan soal buku destiny of dream itu. "Maaf apa kakek tau soal buku yang judulnya destiny of dream?"

Tak selang berapa detik setelah menanyakan itu, Taehyung lantas menyambungkan kalimatnya. "Gapapa kan, kalo saya panggil kakek?" Ia merasa tak enak hati pagi sebab memanggil pria tua tak dikenali dengan sebutan kakek

Pria tua itu tersenyum, "ndak papa, memang sudah sering saya dipanggil begitu."

"Oh ya, tadi adeknya cari apa? Buku yang judulnya destiny of dream ya?"

Taehyung mengangguk, "iya kek."

"Oalah.. sini-sini ikut saya.."

Saat hendak berjalan, Taehyung baru ingat ada seseorang yang ia tinggal di tempat sebelumnya. Lantas ia menghentikan langkahnya. "Kek!"

✓Destiny of Dream | by thereowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang