Maaf telat Up guys, aku stres banget sama tugas sekolah di tambah ujian juga jadi aku otak Ku blonk untuk nulis cerita. Karena aku sudah selesai ujian makanya aku bisa up sekarang😁
Happy reading
***********
Jisoo pov
Saat ini aku tengah duduk di bangku panjang yang ada di taman. Aku mengamati sekitar, banyak orang disini. Ada yang bersama kekasihnya atau keluarganya mungkin ada juga yang sendiri seperti diriku. Aku memperhatikan anak anak yang sedang bermain dengan riangnya, melihat senyum mereka rasanya aku bahagia. Aku mengalihkan pandanganku ke arah danau kecil yang ada di taman itu. Aku keluarkan ponselku, aku memotret beberapa daun berjatuhan, sangat indah. Lalu aku kirim ke Irene.
Aku beranjak dari tempat dudukku, lalu berjalan menyusuri taman ini. Ku perhatikan orang orang sekitarku yang tampak bahagia, andai aku bisa seperti mereka yang bisa tertawa dengan bebasnya.
Aku beri tau kalian satu hal, sebenarnya aku bukanlah orang yang pemurung dan pendiam seperti ini. Dulunya aku anak yang ceria dan sedikit jahil, aku dan Irene punya kelakuan yang sama dan kami sering menajahili Yeji dulunya. Mengingat persahabatan kami dulunya aku jadi rindu, semenjak kejadian ini aku seolah kehilangan diriku sendiri.
Aku mulai bersikap dewasa saat 3 tahun lalu. Mengapa?? aku ingin meniru kak Sowon karena tentu saja alasannya kak Jin, dia terlalu mencintai kak Sowon. Saat itu pemahaman ku tentang cinta masih sangat labil sehingga aku berpikir kak Jin mencintai kak Sowon karena dia punya sikap dewasa sedangkan aku bersikap kekanak-kanakan. Merubah sikapku aku harap kak Jin sedikit saja memandangku sebagai wanita dewasa namun nyatanya itu tak mengubah pandangan kak Jin jika aku hanyalah seorang adik.
Sekarang aku sadar, sekeras apapun aku mencoba aku takkan berhasil. Kak Jin benar aku seharusnya tidak berjuang sekeras ini dan menggunakan cara kotor hanya karena cinta. Jika di pikir pikir lagi, karena cinta ini aku kehilangan segalanya. papa, kakak kakakku dan sahabatku semua membenciku dan yang paling penting aku kehilangan diriku sendiri.
" Cih, aku benar benar bodoh "
Masih adakah kesempatan jika aku ingin meminta maaf pada semuanya?? Rasanya sulit tapi sepertinya aku harus mencobanya. Aku akan mengembalikan semuanya seperti semula, termasuk menceraikan kak Jin. Aku sudah benar benar matang dengan keputusanku, aku takkan bisa bertahan lebih lama lagi. Aku sudah lelah....
Aku kemudian keluar dari taman, aku berhenti di pinggir jalan untuk mencari taksi. Setelah taksi dengan kosong penumpang, aku menghentikannya. Aku segera masuk.
" Pak, ke jalan ********** "
Setelah itu taksi yang aku tumpangi pun berjalan menuju lokasi yang aku mau. Aku ingin ke rumah papa.
End Jisoo pov
*************
Di kantor, Jin yang sedang mengerjakan tugasnya ntah mengapa ia merasa uring uringan saat ini. Ia sedari tadi marah marah terus, bahkan Yiren tak lepas dari sasaran kemarahan calon CEO perusahaan raksasa ini. Jin saja tidak tau mengapa ia seperti ini.
" Sial " Umpatnya kesal dan melempar dokumen yang di berikan Yiren padanya.
" Mengapa semua laporannya banyak kesalahan seperti ini. Apa kalian semua mau di pecat haa?! " Ucap Jin dengan keras dan membuat Yiren menunduk.
" Maafkan saya pak, saya akan memanggil orang yang membuat laporan itu " ucap Yiren takut. Dalam hati ia sudah merapalkan doa doa agar ia bisa keluar dari sini secepatnya.
" Tuhan, tolong lah hamba mu yang sedang tertindas ini " doa nya dalam hati.
" Tidak perlu, panggil kepala divisi nya kemari. Bagaimana bisa dia memberikan laporan yang berantakan seperti ini kepadaku, apa dia tidak memeriksanya?! "
Yiren pun segera mematuhi perintah Jin dan segera keluar dari ruangan bos nya. Diam diam ia merasa lega dan mengelus dadanya setelah sudah di luar ruangan Jin.
" Selamat selamat " ucap Yiren sambil mengelus dadanya.
Di dalam ruangan, Jin menyenderkan tubuhnya di kursi kebesarannya. Ia memijit pelepisnya yang berdenyut.
" Aku sudah banyak masalah di rumah mengapa mereka menambah masalahku. Apa sebaiknya aku pecat saja seluruh karyawan kantor ini ?? "
************
Sesampainya di rumah, Jisoo segera berjalan mendekat. Security yang melihat kedatangan nona muda kedua rumah ini segera membuka gerbang.
" Selamat siang nona " Sapanya.
" Selamat siang juga pak " balas Jisoo seraya tersenyum.
Setelah itu Jisoo melanjutkan langkahnya. Setelah mendekat ke pintu, ia mendengar suara ribut ribut. Itu suara papanya. Jisoo pun mengerutkan alisnya.
" Ada apa ini?? " Tanya nya dalam hati.
Jisoo yang penasaran bercampur khawatir langsung berjalan cepat dan segera membuka pintu yang tak terkunci itu. Dan setelah di buka alangkah terkejutnya Jisoo melihat pemandangan di depannya.
" KATAKAN SIAPA PRIA BRENGSEK ITU?!! " Teriak Dong wook. Jisoo tak bisa menyembunyikan wajah terkejutnya.
Itu tentu bukan di tujukan pada dirinya, tapi kakaknya Sowon. Saat pertama masuk ia langsung melihat papanya yang menampar pipi kakaknya dengan keras sehingga sekarang kakaknya tersungkur dan kakaknya tengah menangis. Hanya para pelayan yang menyadari kedatangan Jisoo sedangkan papanya maupun kakaknya tak menyadari kedatangannya.
" Papa... " Jisoo segera berlari ke arah Sowon. Kedua orang itu langsung menatap ke arahnya. Jisoo segera berlutut dan memeluk kakaknya.
" Apa yang papa lakukan?? " tanya jisoo. Sowon segera memeluk Jisoo dan menangis tersedu sedu.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa vote and komen dong, aku senang banget loh kalo kalian komen dan aku lebih semangat lagi nulisnya❤️ Terima kasih yang sudah mau membaca cerita ini, luv untuk kalian semua

KAMU SEDANG MEMBACA
If I Leave You✓
Fanfic~~END~~ Bodoh?? ya itu adalah kata yang cocok untukku, 1 kata 5 huruf itu seakan sudah cukup untuk mendeskripsikan siapa aku. Namaku Kim Jisoo, aku mencintai seorang laki laki yang sudah memiliki pujaan hati. Pujaan hatinya adalah kakak kandungku s...