8. Sulit berterima kasih✓

1.4K 114 0
                                    

Sebelum baca, pliss untuk mem-vote agar author semangat untuk up. Terima kasih~~~

***********

Malam hari Jisoo yang tak bisa tidur memilih untuk duduk di pinggiran kolam. Ia memasukkan kakinya di dalam air dan menatap air seperti bercermin.

Ada satu kegiatan yang sangat ia sukai, yaitu bermain gitar dan bernyanyi. Tetapi Jisoo tak begitu percaya diri, maka dari itu ia melakukan kegiatan yang ia sukai saat saat seperti ini. Hanya papanya dan kedua kakaknya tak lupa juga sahabatnya yang tau. Ia memetik gitarnya, hanya menikmati nada yang keluar dari gitar tersebut tanpa bernyanyi. Jisoo sangat menikmatinya. Beban yang ia rasakan seakan hilang seiring nada tersebut terdengar.

Lalu detik berikutnya ia mengubah nada gitar, ia menyanyikan lagu I love you, i remember you ost dari drama populer berjudul moon lovers, Jisoo bernyanyi dengan semangat.

Setelah beberapa saat ia pun selesai melakukan kegiatan kesukaannya itu. Jisoo meminum susu yang ada di sebelahnya, mengecek apakah susu itu masih panas atau tidak, ketika suhunya sudah pas, ia pun meminum susunya.

Sekarang Jisoo mengantuk ia mengeluarkan kakinya dari kolam dan berjalan masuk ke dalam. Tak lupa ia mau ke dapur terlebih dahulu untuk meletakkan gelas yang telah kosong.

" Arrgggh "

Jisoo yang akan sampai di dapur, terkejut mendengar suara erangan, ia kenal suara itu. Jisoo pun mempercepat langkahnya. Ketika sampai, ia terkejut melihat Jin yang memegangi tangannya dan ada air yang tumpah dan mengeluarkan asap. Sudah bisa di pastikan kalau tangan Jin terkena air panas.

" Kak Jin... " Pekik Jisoo, ia langsung panik. Jisoo pun meletakkan gitar beserta gelas susunya di sembarang tempat lalu berlari ke arah Jin yang wajahnya sudah memerah menahan sakit.

Jisoo langsung menarik tangan Jin dan melihat tangan Jin yang sudah memerah.

" Sebentar, aku akan mengambil P3K "

Jin merasakan kulitnya terbakar, bagaimana tidak, air itu sangat panas.
Ia pun segera duduk di kursi yang ada di dapur dan memegangi tangannya.

Jisoo tampak berlari membawa kotak P3K dan langsung berlutut di hadapan Jin. Ia segera mengeluarkan salep untuk luka bakar, segera mengolesinya. Raut wajah Jisoo lah yang paling terlihat kesakitan, bahkan sudut matanya terlihat berair. Ia meringis ketika melihat tangan suaminya yang sudah sedikit mengelupas. Setelah mengoleskan salep, Jisoo segera menutup lukanya dengan perban.

" Pasti sakit " Ucap Jisoo lirih. Jin merasakan sakitnya sudah lumayan redah segera menarik tangannya dari Jisoo. Ia melihat wajah Jisoo, sudut matanya sedikit berair.

" Dia menangis ?? " Tanya Jin dalam hati.

Jisoo memasukkan barang barang P3K. Ia mengusap sudut matanya yang berair, sangat malu jika Jin melihatnya. Ia sangat panik tadi, takut suaminya kenapa napa. Jisoo segera berdiri dan mengambil gitarnya lalu berlalu pergi dari sana.

Jin melihat punggung Jisoo yang semakin menjauh. Ia merutuki dirinya yang tak tau terima kasih. Tadinya ia ingin sekali berterima kasih, tapi lidahnya keluh hanya untuk mengucapkan kata terima kasih pada Jisoo. Jin bukan tipikal orang yang sulit mengatakan terima kasih, namun untuk Jisoo itu rasanya begitu sulit.

" Sial " umpat Jin.

Jin pun memutuskan untuk pergi ke kamarnya karena sudah masuk pukul 01:05 pagi.

*********

Pagi hari, Jisoo seperti biasa menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan suaminya, walaupun makanan itu nantinya akan di buang lagi. Jisoo tak mempermasalahkannya. Setelah selesai memasak ia langsung menyantap sarapannya, tentunya ia sudah membersihkan diri.

Tak lama, terlihat Jin yang datang. Jin sudah rapi dengan pakaian kerjanya. Ia langsung duduk dan memakan makanan yang ada di meja. Jisoo yang melihatnya sangat kaget sehingga menatap Jin dengan tatapan terkejut.

" Ka-kak, itu aku yang buat " ucapnya terbata bata. Jin pun mendongakkan wajahnya menatap Jisoo yang sedang menatapnya dengan terkejut.

Tidak ada tatapan aneh dari Jin saat Jisoo membuat sarapan yang sedang ia makan saat ini. Raut wajahnya biasa saja seakan tak mempermasalahkan.

" Aku tau " jawab Jin datar. Jisoo semakin terkejut di buatnya.

Jisoo sebisa mungkin mengatasi keterkejutannya dan kembali melanjutkan sarapannya. Jisoo tak mau membuat suaminya merasa tidak nyaman. Jisoo tentu senang Jin mau memakan sarapan buatannya lagi. Lagi?? ya dulu sebelum semuanya terungkap Jin selalu memakan makanan yang di buat istrinya bahkan kebutuhan Jin, Jisoo yang menyiapkannya, tapi setelah semuanya terungkap Jin tak suka apapun yang dipakainya atau apapun yang ia makan melibatkan Jisoo di dalamnya. Kali ini, untuk pertama kalinya Jin kembali memakan makanan buatan Jisoo. Diam diam Jisoo tersenyum.

" Kak....aku sudah selesai, aku pamit berangkat ke kampus " Pamit Jisoo dan segera pergi dari sana setelah mengambil tas dan buku yang akan ia bawa ke kampus.

Jin bukan tanpa alasan melakukan hal ini, ia tak bisa mengucapkan terima kasih pada Jisoo. Namun dengan menghargai apa yang di masak Jisoo adalah cara terbaik untuk berterima kasih tanpa harus mengucapkan. Jika di pikir pikir masakan Jisoo adalah yang terbaik di banding dengan masakan pelayan yang biasanya menyiapkan makanan untuknya.

" Hanya untuk kali ini " ucap Jin. Setelah sarapan ia segera memakai jas nya dan melangkah pergi ke parkiran mobil menuju perusahaannya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Terima kasih yang sudah membaca jangan lupa Vote guys, komen juga. Boleh kasih saran jika ada kesalahan, thank you luv❤️

To
Be
Continued

If I Leave You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang