38. Berdamai dengan keadaan

2.3K 147 22
                                    

Halo guys, apa kabar kalian? semoga baik baik aja ya. Aku back lagi nih setelah selesai ujian wkwkwk. Sebenarnya belum sepenuhnya selesai sih.

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak ya, berupa Vote dan komen supaya aku lebih semangat up nya😘





Happy reading📖

**********


Jisoo mundur ke belakang, lalu ia dengan segera berbalik dan berjalan dengan cepat. Meninggalkan aula acara begitu saja, ia sudah tak peduli apapun. Ia hanya ingin pulang.

Tao yang sedari tadi hanya memperhatikan, ia menarik bahu Jin. " Apa yang kau katakan itu benar? " tanya Tao mengintimidasi, namun ini adalah Kim Seok-jin. Jin menghempas tangan Tao yang ada di bahunya.

" Kalau sudah tau untuk apa bertanya? lagian kau baru tau huh? " Jin pun pergi meninggalkan Tao, namun Tao tak membiarkannya pergi begitu saja. Ia berjalan lebih cepat dan kembali menghadang Jin.

" Kalau memang benar begitu, aku tak ingin Jisoo terlibat dalam proyek kita. Ayo cari arsitek baru " ujar Tao. Ia memang tak tau akar permasalahan perceraian Jin dan Jisoo, namun satu hal yang pasti. Perceraian terjadi pastilah karena masalah yang mengguncang dalam pernikahan sangat besar, hingga kedua orang yang terlibat tak bisa mempertahankannya. Dan pasti lah salah satu pihak yang banyak terluka, ntah itu jin ataupun Jisoo. Tao sudah tau jika pihak itu adalah Jisoo, terlihat dari Jisoo yang pergi ke China selama 7 tahun dan juga sikap yang di tunjukkan Jin dan Jisoo baru saja. Jisoo terlihat terluka melihat Jin tadi.

Jin tersenyum miring, " kita sudah menanda tangani kontrak. Baik itu aku, kau, dan juga Jisoo. Kau sudah tau apa yang tercantum di kontrak itu, bahwa apapun yang terjadi kontrak tak bisa di batalkan begitu saja " jelas Jin pelan namun begitu tajam, " Lagian apa yang terjadi antara aku dan Jisoo itu adalah masa lalu. Kau juga tak perlu ikut campur, baik sekarang maupun di masa yang akan datang. Huang Zitao, aku benci di usik. Kau paham maksudku kan? " Tao benar benar terintimidasi. Jin memasukkan salah satu tangannya ke kantong celana lalu segera pergi di ikuti beberapa orang di belakangnya.

Tao memijat kepalanya. Setelah mengetahui fakta yang mengejutkan, Mengapa rasanya ia tak rela jika Jisoo bertemu Jin.

Ya bagaimana pun sebagai sesama pebisnis ia harus profesional. Lagian tak mungkin bukan Jisoo maupun Jin akan rujuk hanya karena mereka akan sering berjumpa nantinya, " Ah sepertinya aku terlalu banyak berpikir. Lebih baik aku pulang saja "

Tao pun segera pergi meninggalkan acara juga. Besok ia akan mulai bekerja bersama Jisoo dan juga Jin.

***********

Jisoo menarik nafas dalam, lalu ia hembuskan perlahan. Ia berusaha untuk menenangkan dirinya. Saat sedang asik melamun, tiba tiba pintu kamarnya terbuka.

" Kakak? "

" Ah, ternyata kau belum tidur. Baguslah " Sowon pun masuk ke dalam setelah menutup pintu kamar Jisoo.

" Ada apa kak? " tanya Jisoo heran karena kakaknya ada di rumah. Apalagi malam malam begini, sepertinya kakaknya akan menginap.

Sowon duduk di sebelah Jisoo, " Biasalah, Nam-joon pergi untuk 2 hari ke Amerika. ada masalah kantor yang harus ia handle. Sebenarnya kakak ingin ikut, tapi dia tidak mengizinkan karena takut kakak lelah " ujar Sowon cemberut.

" Tentu saja kak Nam-joon takut. Apalagi kakak gampang kelelahan, pasti tidak baik untuk janin kakak. Kak Nam-joon pasti juga takut kakak akan kesepian kalau ikut, ia pasti akan banyak ke kantor. Suami kakak sangat perhatian ya, ahh aku sangat iri " Ucap Jisoo bercanda. Sowon terkekeh mendengarnya.

If I Leave You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang