56. Beautiful day

1.2K 101 10
                                    

Halo guys, apa kabar kalian semua? semoga baik baik aja ya😊

Sebelum baca ada baiknya kalian Vote dulu yuk🤗 sertakan juga komen saat kalian membaca, bisa yukk.



Happy reading❣️





***








" Iya, nanti aku bakal di jemput sama Siwan. kamu tenang aja " ucap Jisoo lembut tapi wajahnya sudah sangat kesal. Ia ingin rasanya memaki orang yang saat ini berbicara dengannya di telpon. Bagaimana tidak kesal, ia sudah berulang kali di telpon dan hanya menanyakan hal yang tidak penting.

" Tidak usah sayang, aku sudah selesai meeting. Aku akan menjemputmu. Bye, aku mencintaimu "

Telpon pun akhirnya di tutup, Jisoo menghela nafas lega. 1 bulan sudah berlalu dan ternyata Jin tak pernah berhenti untuk menghubunginya setiap saat. Lelaki itu begitu protektif padanya, bahkan saat jalan jalan dengan temannya pun ia akan menerima puluhan telpon dari calon suaminya itu.

Tampak Irene tertawa seraya memasukkan sepotong strawberry ke mulutnya. Mereka kini tengah duduk beralaskan tikar di sebuah taman.

" Belum menikah saja sudah seperti ini, jika sudah menikah mungkin dia akan mengekor padamu setiap saat " ujar Irene seraya tertawa. Jisoo menekuk wajahnya seraya memakan cemilan.

" Padahal aku sudah pusing masalah acara pernikahan yang akan diselenggarakan 1 Minggu lagi. Tapi dia malah asyik menggangguku " ucap Jisoo kesal. Lalu menyambar sekaleng soda dan meneguknya.

" Jangan terlalu dipikirkan, banyak yang membantu acara mu. Kau seharusnya duduk tenang saja, jika kau sakit saat hari H bagaimana? ck, dasar Jisoo " Irene menggeleng heran. Jisoo mendengus, sebenarnya ia hanya merasa takut merepotkan orang orang saja.

Hari ini pun seharusnya ia harus menemui pihak gedung yang akan ia pakai untuk resepsi, tetapi karena ia sudah bekerja keras belakangan ini mempersiapkan segala hal jadinya mama Soyou memintanya untuk istirahat saja. Awalanya Jisoo menolak, tapi Irene malah memaksanya untuk ke taman agar ia bisa setidaknya beristirahat dengan bersenang senang.

Jin sebagai calon pria juga ikut membantu, ia tak mau Jisoo kelelahan sendirian karena masalah pernikahan mereka. Walaupun ia sudah lelah dengan masalah pekerjaannya tapi jika ia senggang ia akan membantu Jisoo.

" Aku masih tak menyangka jika kau akan menikah dan calon suami mu adalah mantan suami mu sendiri " ujar Irene dengan wajah kecewa. Jisoo yang sedang menyantap salad buah mengerutkan alisnya melihat wajah Irene yang lesuh.

" Kau tak senang? "

" Senang, hanya saja...cih sia sia saja mulutku ini yang sudah menjelek jelekkannya di depanmu. " Irene menghela nafas lalu berbaring menatap langit biru yang membentang jauh. " Memang tak bisa di tebak " keluh nya.

Jisoo terkekeh, " Ya memang tidak bisa di tebak. Apalagi ternyata kau sudah berpacaran dengan kakakku, sangat tak bisa di tebak " sindir Jisoo lalu menyendok salad buah itu ke mulutnya. Irene yang mendengar hal itu sontak melototkan matanya kaget. Ia yang tadinya berbaring langsung mendudukkan kembali tubuhnya.

" Ka-kau sudah tau? " tanya Irene gugup. Sial, dia benar benar malu. Jisoo melirik Irene yang kini melototkan matanya.

Jisoo mengedikkan bahunya ringan, " Yaa, saat aku dan Jin makan di sebuah restoran aku melihat kalian ada di sana juga. Uuuh mesra sekali kalian saat itu. " Ucap Jisoo setengah kesal tapi tetap mempertahankan senyum nya. " Awalnya aku tak percaya, tapi aku tanya kak Suho dia mengakuinya. Dan kau! tega teganya tak memberitahuku, benar benar kurang ajar " sambung Jisoo lalu menatap Irene sengit.

If I Leave You✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang